Sinyal radio misterius dari Bimasakti terus mengundang perhatian para astronom. Hal ini membuat para astronom merasa kebingungan mengenai ada objek baru apa yang terletak di luar angkasa itu.
Melansir sci-news, sinyal radio yang terdeteksi berada di sekitar pusat galaksi menggemparkan kalangan astronom. Sinyal radio misterius yang tampak kali ini, belum pernah ada dan terdeteksi di waktu-waktu sebelumnya.
Masih dugaan awal, para antariksawan menyebutkan sinyal ini tidak berasal dari alien atau semacamnya. Namun mereka menduga, ini lebih ke objek luar angkasa yang belum terungkap jenis dan kategorinya.
Menurut asumsi dan pernyataan Zi Teng Wang dari University of Sydney, gelombang radio yang datang tersebut timbul kemudian tenggelam secara random.
Pimpinan studi mahasiswa doktoral Fakultas Fisika tersebut juga menyampaikan akan kecerahan objek yang bervariasi. Artinya, sinyal memunculkan nyala dan mati secara acak.
Baca Juga: Suara Misterius di Venus Terdeteksi oleh Parker Solar Probe NASA
Studi Terkait Sinyal Radio Misterius dari Bimasakti
Sumber energi yang kuat akan muncul di dalam spektrum radio dengan jangka waktu berminggu-minggu. Di dalam waktu yang tidak ada penentuan, kemudian hingga berakhir menghilang dengan sendirinya.
Pernyataan tersebut merupakan hasil sebuah studi, tertuang ke dalam makalah yang kemudian rilis di The Astrophysical Journal.
Namun, sinyal yang muncul itu bukanlah menyerupai benda langit seperti yang sudah familiar selama ini. Oleh karena itu, ia masuk ke dalam penggolongan objek baru angkasa yang tertangkap dengan pencitraan radio.
Para astronom menganggap gelombang kosmik baru alias sinyal radio misterius tersebut sebagai spektrum curam yang kemudian terpolarisasi pada empat derajat dari pusat galaksi Bimasakti.
Menurut pernyataan The Astrophysical Journal, selama pemantauan dari bulan Januari hingga September 2020, sumber misterius tersebut muncul sebanyak enam kali deteksi.
Hal ini merupakan bagian dari pelaksanaan survei ASKAP VAST (Australian Square Kilometer Array Pathfinder Variables and Slow Transients) pada 888 MHz yang menunjukkan tingkat tinggi adanya polarisasi melingkar saat tampak.
Peneliti yang turut menerbitkan studi barunya di The Astrophysical Journal juga memberikan kejelasan terkait munculnya sinyal radio misterius dari Bimasakti ini.
“Kami memanfaatkan teleskop MeerKAT sejak bulan November 2020 hingga Februari 2021 untuk melakukan pemantauan gelombang kosmik. Dalam pemantauan tersebut, kami menggunakan irama 2-4 minggu.
Akan tetapi, sumber tidak terdeteksi oleh MeerKAT sebelum tanggal 7 Februari 2021 muncul dengan kecepatan fluksnya mencapai puncak, 5,6 mJy.
Meski sudah menunjukkan polarisasi linier di angka 80 persen, sumbernya masih terpolarisasi sirkular. Akhirnya, dalam waktu cepat, kemungkinan skala waktu satu hari saja sumber akan memudar.
Baca Juga: Sinyal Misterius dari Luar Angkasa Teror Bumi, Berulang Tiap 16 Hari
Dugaan Awal Para Tim Riset Terkait Objek
Awal melakukan penelitian, tim riset mengira bahwa sinyal radio misterius dari Bimasakti merupakan pulsar. Bintang mati yang padat dan berputar dengan kecepatan tinggi.
Beberapa juga ada yang berasumsi apabila objek tersebut merupakan tipe bintang yang memancarkan lidah api raksasa. Akan tetapi, setelah mengkaji lebih jauh lagi dengan meneliti sumber radio, tidak ada satupun kecocokan dengan kedua dugaan tersebut.
Pada akhirnya, objek baru luar angkasa ini menyandang nama ASKAP J173608.2-321635. Nama ini diberikan sesuai dengan titik koordinatnya.
“Objek baru antariksa kali ini sangat unik dan mempunyai tingkah yang tidak biasa. Awalnya yang tidak terlihat bisa saja berubah menjadi terang, memudar, lantas muncul kembali. Hal itu sungguh belum pernah terjadi,” ungkap Tara Murphy sebagai salah satu peneliti.
Baca Juga: Misi NASA Lucy, Meluncur 16 Oktober untuk Jelajah 12 Tahun ke Trojan
Misteri Sinyal Radio dari Bimasakti Belum Terungkap
Lantaran karakteristik objek yang sangat random, tim riset dan antariksawan masih membuat dugaan akhir jika sinyal muncul dari bintang baru. Namun hal ini malah memicu para ilmuwan untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
Mereka bergerak ke Afrika Selatan untuk memanfaatkan teleskop radio MeerKAT yang lebih sensitif. Para ilmuwan kemudian memberikan klaim bahwa sumber sinyal misterius bertingkah di luar dugaan.
Sinyal radio misterius dari Bimasakti tampak menghilang dalam kurun waktu satu hari saja, kendati hal tersebut terjadi dalam waktu satu minggu menurut pengamatan dari teleskop ASKAP.
Pada umumnya, sinyal radio luar angkasa berasal dari sumber-sumber yang sudah familiar. Meliputi planet, bintang, atau galaksi-galaksi yang masih terbentuk. Akan tetapi, sifat acak yang lahir dari sinyal misterius ini adalah penemuan perdana ilmuwan.
Hingga saat ini, para ilmuwan masih teguh dalam mengungkap objek seperti apa yang mengirim sinyal serandom ini. Mereka juga turut memikirkan alat seperti apa yang bisa mereka kirim ke luar untuk memantaunya.
Sinyal radio misterius dari Bimasakti tergolong sangat bervariasi dari segi intensitas, namun hanya dengan satu arah saja. Di sisi lain, ia melakukan putaran dari waktu ke waktu dan memunculkan pola acak untuk mati atau nyala. (R10/HR-Online)