Satelit pengintai Rusia jatuh dan tidak berhasil mengorbit. Bahkan, saat terjun ke Bumi terlihat seperti kobaran bola api.
Bola api yang memancar perlahan melintasi langit di atas Michigan, negara bagian, dan provinsi terdekat. Fenomena tersebut terjadi Selasa malam. Bukan meteor, melainkan pesawat ruang angkasa yang kembali pulang dalam waktu tidak terduga.
Puluhan foto dan video terus mengalir ke American Meteor Society (AMS). Laporan saksi mata tersebut datang dari wilayah Great Lakes hingga Tennessee.
Baca Juga: Bola Merah di Langit Aceh, Viral! Ini Penjelasan BMKG
Mengejutkan, Satelit Pengintai Rusia Jatuh ke Bumi Berbentuk Bola Api Berkobar
Sejauh ini, AMS telah mendapatkan laporan lebih dari 80 buah tentang tampilan api. Gambar citra dinamis tersebut telah diposting oleh AMS dari beberapa pengamat.
Mengutip space-com, pengamat langit Brian Stalsonburg juga menunjukkan video 27 detik. Terlihat seperti meteor memancar dari langit di atas Comstock Park, Michigan.
Bola api menyala sekitar 12:43 EDT (0443) meninggalkan sedikit keraguan tentang penyebabnya. Waktu perkiraan tersebut tepat Kosmos-2551 melintasi wilayah itu. Jadi, AMS menyimpulkan jika ID dengan Kosmos-2551 solid.
Astronom Jonathan McDowell Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics mencatat di Twitter mengenai penampakan satelit pengintai Rusia jatuh. Pengamat satelit dan pesawat ruang angkasa orbital terkemuka ini menyatakan jika waktu yang diperkirakan tepat Kosmos-2551 melewati wilayah tersebut.
Kosmos-2551 merupakan satelit pengintai Rusia yang jatuh. Satelit tersebut meluncur pada 9 September. Namun ternyata gagal mencapai orbit.
Meskipun gambar terlihat seperti satelit buatan yang merayap semakin dekat ke Bumi saat berlari ke Cakrawala, namun McDowell mengklarifikasi jika pengamatan tersebut sebenarnya dari ketinggian sekitar 40 mil (64 kilometer).
Baca Juga: Planet Ekstrasurya TOI-530b Temuan Terbesar Satelit NASA
Objek Berapi-api di Langit Malam
Sepertinya satelit pengintai milik Rusia ini tidak sesuai orbitnya dan akan jatuh. Terhitung sejak pertama kali lepas landas.
Twitter McDowell pada 18 Oktober mencatat jika Kosmos-2551 kemungkinan akan masuk kembali ke atmosfer Bumi di hari berikutnya. Akan tetapi, perkiraan tersebut ternyata tidak tepat, meleset kurang dari satu jam.
Video menunjukkan bola api melintasi langit malam selama hampir satu menit. Hal tersebut menjadi salah satu petunjuk jika objek yang berkobar kemungkinan besar tidak alami.
Karena jika meteor, pasti akan bergerak lebih cepat dan jauh lebih kecil bentuknya. Bahkan jika meteor terbakar akan lebih cepat.
Sedangkan untuk satelit pengintai Rusia membutuhkan waktu yang lebih lama untuk jatuh dan hancur. Pasalnya, akan menghadapi banyak perlawanan ketika memasuki atmosfer Bumi. Ini akan menyebabkan luka bakar yang memakan waktu lebih lama.
Bola api luar angkasa tidaklah terlalu langka, meski seringkali terlihat spektakuler. Misalnya saja tahun lalu, roket Soyuz yang memasuki tahap ketiga selama peluncuran satelit militer Rusia.
Hal ini menyebabkan pertunjukan di atas langit yang cemerlang. Kemudian objek tersebut terlihat di beberapa bagian Australia.
Insiden seperti ini menjadi lebih umum terjadi. Pasalnya, manusia hingga saat ini sering meluncurkan satelit ke orbit.
Namun banyak ahli yang khawatir akan ledakan satelit seperti ini. Mereka lebih menekankan untuk memastikan masalah sampah antariksa tidak lepas kendali. Sehingga memerlukan tindakan serius untuk mengantisipasi agar jatuhnya dapat dikendalikan.
Bola api bukanlah satu-satunya objek yang terlihat. Pasalnya, Orionid akan mencapai puncaknya pekan ini. Sepanjang akhir pekan, langit akan diterangi oleh bola api dari hujan meteor.
Baca Juga: Fakta Hujan Meteor Arid Pada Bumi Bagian Selatan, Sorotan Menarik
Objek Jatuh Bukan Ancaman Bagi Kehidupan di Bumi
Terbakarnya satelit pengintai Rusia yang jatuh bukanlah sebuah ancaman. Pasalnya, bobot satelit diperkirakan hanya sekitar 500 kg (1.100 pon). Kemudian tidak akan ada puing-puing yang mencapai Bumi.
Kecepatan satelit Cosmos-2551 sekitar 17.000 ml per jam. Hal ini menunjukkan jika pergerakan lebih lambat dari bintang jatuh.
Telah terungkap bahwa roket sebelumnya mengelilingi dunia 17 kali dalam satu hari setelah meluncur. Jatuhnya pesawat ruang angkasa milik Rusia ini diperkirakan tidak akan menimbulkan korban jiwa atau kerusakan lainnya di kawasan penduduk.
Berdasarkan postingan NASA di halaman NASA Meteor Watch, terdapat laporan dari beberapa negara bagian barat tengah mengenai bola api. Terlihat pukul 12:43 malam EDT dan masuk kembali dari fragmentasi satelit di wilayah negara tersebut.
Meskipun demikian, Badan Antariksa Rusia (Roscosmos) belum memberikan pernyataan resmi terkait satelit pengintai Rusia yang jatuh. (R10/HR-Online)