Berita Jabar, (harapanrakyat.com),- Percepat vaksinasi Covid-19, Pemprov juga melakukan kolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jabar.
Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Covid-19 KPCPED Jawa Barat, Dedi Supandi menjelaskan, tujuan dari kolaborasi tersebut untuk meningkatkan angka harian pencapaian vaksinasi Jabar. Karena saat ini angka harian vaksinasi di Jabar rata-rata masih 364 ribu dosis.
Dengan adanya kolaborasi ini, maka BKKBN pun menurunkan pasukan bidan untuk melakukan penyuntikan vaksin Covid-19. Baik saat di tempat prakteknya maupun dengan cara door to door mendatangi rumah warga.
Jadi strategi untuk mempercepat vaksinasi sekarang ini tidak lagi melakukannya hanya di sentral-sentral vaksinasi. Namun juga menggandeng bidan-bidan praktek.
“Bidan akan dititipi vaksin, dan untuk penyuntikannya bisa door to door atau bisa juga masyarakat yang datang langsung ke tempat praktek bidan. Biasanya bidan hadir sejak jam 4 sore,” ujar Dedi belum lama ini.
Ia juga mengatakan, pihaknya pun sudah komunikasikan mengenai hal itu. Baik dengan ikatan bidan, ikatan dokter, dan persatuan perawat.
Dedi menyebutkan, sampai sekarang ini ada 12.500 bidan di Jawa Barat yang menyatakan kesiapannya menjadi vaksinator sambil melakukan praktek mandiri.
Untuk penyuntikan vaksin Covid-19 secara door to door, bidan-bidan ini akan menyasar kalangan lanjut usia. Bahkan, pasukan bidan tersebut sudah mulai bergerak pekan ini.
Pasukan Bidan Bisa Tingkatkan Angka Harian Vaksinasi
Menurutnya, kehadiran pasukan bidan bisa menambah angka harian vaksinasi sebanyak 500 ribu dosis. Jika ditotalkan dapat mencapai angka 800 ribuan dosis dalam setiap harinya.
Baca Juga : Vaksinasi Kalangan Masyarakat Rentan di Jabar Masih Rendah
“Jika kita hitung kecilnya saja, ada 10 ribu bidan kali 50 dosis yang kita titipkan per hari. Maka sehari bisa menjadi 500 ribu dosis,” ujar Dedi.
Selain menggerakan pasukan bidan, untuk mempercepat vaksinasi Covid-19 agar target herd immunity dapat tercapai pada akhir tahun ini, Pemprov juga menggelar kegiatan vaksinasi yang bertajuk ‘Pekan Cinta Lansia’.
Dalam kegiatan ini, para pelajar dan anak muda membawa lansia atau kakek dan neneknya ke lokasi vaksinasi. Lokasi vaksin disesuaikan serta dikomunikasikan dengan pihak puskesmas, sekolah, atau kecamatan setempat.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebutkan ada penurunan minat masyarakat untuk divaksin. Penurunan ini diduga karena euforia dengan menurunnya angka kasus positif Covid-19.
Mengutip dari laman resmi CDC atau Pusat Pencegahan Pengendalian Penyakit Amerika, ada empat poin penting yang membuat perlunya melakukan vaksinasi saat pandemi Covid-19.
Pertama, efektif meminimalisir terjadinya penyebaran virus pada diri sendiri dan juga orang lain. Kemudian, membentuk antibodi sehingga mengurangi risiko terinfeksi virus, melindungi orang yang ada sekitar kita, dan menciptakan herd immunity atau kekebalan kelompok. (R3/HR-Online)