Penelitian Objek Hamilton oleh para astronom menggunakan Hubble. Mereka menemukan konfigurasi lensa gravitasi unik yang terlipat.
Snapshot Hubble menunjukkan tiga gambar yang diperbesar dari galaksi jauh. Kemudian tertanam dalam kelompok galaksi.
Objek tersebut terdiri dari dua gambar galaksi spiral yang menggumpal dalam konfigurasi lipatan. Gambar ketiga dari galaksi spiral yang sama. Kemudian secara bersama-sama menciptakan konfigurasi titik tangensial.
Baca Juga: Dampak Perubahan Iklim, Bumi Semakin Redup, Begini Menurut Ilmuwan!
Penelitian Objek Hamilton dengan Teleskop Luar Angkasa Hubble
Astronom Shawnee State University Timothy Hamilton beserta rekan-rekannya menemukan gravitasi yang besar dari gugusan galaksi di latar depan yang mengintervensi.
Kemudian membengkokkan ruang, memperbesar, mencerahkan, seta meregangkan gambar galaksi jauh di belakangnya. Gambar tersebut berasal dari Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA/ESA.
Gambar cermin bernama Objek Hamilton ini secara unik membingungkan. Meskipun survei yang telah dilakukan Hubble mengungkapkan jika banyak distorsi cermin rumah kaca, disebabkan oleh lensa gravitasi.
Mengutip laman Sci-news, penyelarasan yang tepat antara galaksi latar belakang dan gugusan galaksi latar depan menghasilkan salinan kembar. Selanjutnya diperbesar dari gambar yang sama dari galaksi jauh.
Fenomena Galaksi Rumpun yang Mengangkangi Kaustik Gravitasi Kluster Galaksi
Penelitian Objek Hamilton terus dilakukan para astronom. Fenomena langka ini terjadi akibat latar belakang galaksi mengangkangi riak di struktur ruang.
Riak merupakan wilayah dengan perbesaran terbesar. Penyebabnya adalah gravitasi sejumlah besar materi gelap. Lem tidak terlihat yang membentuk sebagian besar massa semesta.
Ketika cahaya dari galaksi yang cukup jauh melintasi gugus di sepanjang riak ini. Terdapat dua bayangan cermin yang mereka hasilkan. Bersamaan dengan gambar ketiga yang terlihat dari samping.
Baca Juga: Objek 2005 QN137, Terdeteksi Astronom di Sabuk Utama Asteroid
Penelitian Objek Hamilton dari sebuah close up gambar ketiga terlihat tarik-keluar di kanan atas. Galaksi ini memiliki kemiripan dengan galaksi terpencil yang letaknya lebih dari 11 miliar tahun cahaya.
Sesuai dengan rekonstruksi gambar yang ada, astronom menentukan jika galaksi yang tampak jauh ini seperti spiral berbatas tepi. Untuk formasi bintang rumpun yang sedang berlangsung.
Gambar galaksi ini dikatalogkan sebagai SDSS J223010.47-081017,8. Jarak dari Bumi sejauh 7 miliar tahun cahaya.
Penelitian Objek Hamilton dengan Hubble menggunakan lensa gravitasi. Fenomena tersebut belum terkenal saat terlihat fitur linear yang aneh tahun 2013.
Penulis makalah yang terbit di Monthly Notices of the Royal Astronomical Society, Dr. Hamilton mengatakan jika dia melihatnya melalui gambar quasar. Lalu dia juga melihat garis-garis paralel dan gambar cermin.
Sebelumnya belum pernah ada gambar seperti itu. Sehingga para astronom mulai memecahkan misteri garis lurus yang membuat mereka penasaran. Berdasarkan penemunya, penelitian ini dinamakan Objek Hamilton.
Fakta Kluster Memproduksi Gambar Berlensa
Lensa gravitasi berbeda dengan kebanyakan lensa yang dipelajari sebelumnya. Jadi, peneliti tidak perlu menatap gugusan terlalu lama.
Fakta penelitian Objek Hamilton bahwa terdapat gambar-gambar aneh. Berada di tengah-tengah sebuah kluster. Lalu kluster tersebut memproduksi gambar berlensa.
Dengan demikian, para astronom mengambil langkah untuk menentukan apakah ketiga gambar tersebut berlensa? Apakah berada pada jarak yang sama? Karena semua potret dari galaksi jauh yang sama telah terdistorsi.
Tim membuat konfirmasi dengan pengukuran spektroskopi observatorium Gemini dan WM Keck di Hawai. Gambar lensa menunjukkan berasal dari galaksi yang letaknya lebih dari 11 miliar tahun cahaya.
Astronom menggunakan data dari Sloan Digital Sky Survey (SDSS) untuk menemukan gambar berlensa gravitasi terlipat. Gambar berlensa tersebut sumbernya dari galaksi pada pergeseran merah spektroskopi.
Baca Juga: GW Ori Mengorbit 3 Bintang Sekaligus, Berhasil Ditemukan Para Astronom
Lalu membentuk konfigurasi lipatan pada kaustik, penyebabnya adalah gugus galaksi latar depan pada pergeseran merah fotometri.
Penelitian Objek Hamilton yang terlipat direnggangkan ke arah kira-kira ortogonal terhadap kurva kritis. Namun konfigurasinya adalah titik puncak tangensia.
Simulasi yang terbit mendapat panduan dari fitur morfologis. Selain itu, para astronom juga mengidentifikasi gambar ketiga dengan pengamatan lipatan serupa dalam literatur.
Kemudian pengamatan pelensaan investigasi terperinci dari fitur kecerahan permukaan individu pada resolusi lebih tinggi. Sehingga dapat menjelaskan sifat materi gelap misterius.
Properti lensa lokal mereka tentukan pada posisi beberapa gambar. Berdasarkan gambar rekonstruksi lensa berbasis observasi. Sehingga penelitian Objek Hamilton sudah sesuai dengan densitas massa yang hampir tidak bervariasi pada skala detik busur. (R10/HR-Online)