Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Pemuda Pelopor asal Kota Banjar Erpan Rusdiana, mengikuti penilaian Tim dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Rabu (6/10/2021).
Penilaian dalam lomba Pemuda Pelopor tingkat nasional itu dilaksanakan di Yayasan Gilang Sunda Nagari, Desa Balokang.
Erpan Rusdiana sendiri merupakan juara pertama di tingkat provinsi Jawa Barat, sebagai Pemuda Pelopor di Bidang Agama, Sosial dan Budaya. Kini mengikuti penilaian untuk tingkat nasional.
Tim penilaian dari Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, Nia Suryana mengatakan, penilaian tersebut ia lebih fokus dalam pendalaman dan penemuan fakta.
“Kami dari Kemenpora itu sebetulnya fokus dalam kepeloporan dan inovasinya,” ujarnya.
Baca juga: Hari Batik Sedunia, Yola Batik Kembangkan Motif Baru Khas Kota Banjar
Ia menyebut, penilaian tersebut bertujuan untuk menentukan siapa yang akan menjadi finalis dari 24 provinsi yang mengirimkan perwakilan dalam seleksi Pemuda Pelopor.
Jadi setiap provinsi itu mengirimkan finalis dari 5 bidang.
Semuanya ada 24 provinsi yang mewakili masing-masing untuk mengikuti penilaian.
“Nah, setelah ini kita akan rapat pleno untuk menentukan siapa yang akan maju ke grand final dan tampil di depan dewan juri di Jakarta,” katanya.
Nia menjelaskan, pada akhir bulan Oktober ini akan ada penghargaan atau apresiasi terhadap tokoh pemuda yang berprestasi di tingkat nasional.
“Akhir bulan ini ada penghargaan, karena kami menyebutnya bulan pemuda untuk mengapresiasi tokoh pemuda yang berprestasi,” jelasnya.
Sementara itu, berdasarkan hasil pengamatan, pihaknya mengapresiasi terciptanya alat musik kolotik oleh Erpan.
Kolotik merupakan sebuah hal baru yang dulunya hanya sebuah souvenir dan kini menjadi sebuah benda yang menghasilkan nada.
“Padahal proses penciptaan nada ini lumayan cukup susah jadi ini sesuatu yang sangat luar biasa,” terang Nia.
Pemuda Pelopor Asal Banjar Buat Alat Musik Kolotik
Lebih lanjut, dalam pemaparan materi, Erpan Rusdiana menyampaikan, untuk menciptakan sebuah nada pentatonis khas sunda, yakni Da-Mi-Na-Ti-La-Da.
Kolotik yang berbahan dasar dari batok kelapa harus di setting menggunakan gerinda.
“Jadi di sini ada tempat proses pembuatan Kolotik sekaligus untuk mengatur nadanya, dan itu tergantung dari ketebalan batok kelapa tersebut,” kata Erpan.
Erpan menjelaskan, selain menggelar pelatihan bermain alat musik Kolotik, di Yayasan Gilang Sunda Nagari juga terdapat beberapa kegiatan yang rutin.
“Di sini kami juga ada program untuk latihan seni bela diri pencak silat dan latihan memainkan alat musik tradisional berupa gamelan,” ucapnya.
Kendati begitu, Erpan berharap bisa mewakili Kota Banjar, dan provinsi Jawa Barat untuk bisa maju ke grand final dan menjadi juara Pemuda Pelopor tingkat nasional. (Sandi/R8/HR Online)
Editor: Jujang