Komponen chasis sepeda motor memainkan peran penting agar kendaraan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Setiap desain motor memiliki fokus yang berbeda, mulai dari performa, penampilan, hingga harganya. Komponen motor yang membentuk body dan rangkanya, juga memiliki sejumlah perbedaan.
Chasis atau sasis berfungsi untuk membentuk setiap sepeda motor. Umumnya, chasis terdiri dari rangka utama, garpu depan, suspensi belakang, hingga subframe.
Baca Juga: Cara Pasang Jari-jari Motor yang Bisa Dilakukan secara Mandiri
Rangka dapat dibuat dari berbagai macam bahan, seperti magnesium, aluminium, baja, hingga serat karbon dan Kevlar. Pemilihan bahan pembuatan rangka biasanya disesuaikan dengan biaya dan kegunaannya.
Komponen Chasis Sepeda Motor, Penjelasan dan Fungsinya
Chasis adalah salah satu bagian motor yang memiliki peran krusial. Bagaimana tidak? Chasis diibaratkan seperti wadah atau rumah bagi motor itu sendiri.
Chasis merupakan tempat semua komponen motor lainnya berapa dan sesuai dengan tempatnya. Misalnya saja, mesin, roda, stang, jok, dan komponen lainnya.
Kualitas chasis tergantung pada bahan pembuatannya. Sebagian besar produsen motor menggunakan baja karena sifatnya yang kuat, tahan lama, dan hemat biaya.
Komponen chasis telah diperhitungkan berdasarkan kebutuhan sepeda motor. Adapun komponen-komponen yang dapat ditemukan pada chasis antara lain:
1. Sistem Kemudi
Sistem kemudi merupakan salah satu komponen chasis yang berfungsi sebagai pengarah atau pengatur arah jalan pada sepeda motor. Adanya sistem kemudi, membuat pengendara bisa mengendalikan sepeda motornya dengan baik. Seperti membelokkan roda bagian depan, entah itu ke arah kanan maupun ke arah kiri.
Cara kerja sistem kemudi cukup sederhana. Pengendara hanya perlu menggerakkan tenaga tangan melalui batang kemudi atau lebih populer disebut stang. Selanjutnya, akan diteruskan ke bagian garpu dengan atau front fork.
2. Sistem Suspensi
Sistem suspensi adalah komponen chasis yang memiliki fungsi untuk mencegah timbulnya getaran pada kendaraan bermotor. Berkat sistem suspensi inilah, saat mengendarai sepeda motor terasa lebih nyaman, terutama ketika melewati jalan yang bergelombang.
Dalam sistem suspensi terdapat dua komponen penting yang memaksimalkan fungsinya, yakni sok breker dan pegas. Komponen sistem suspensi lainnya, seperti strut bar, stabilizer bar, dan lain sebagainya.
Setiap komponen suspensi memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda. Namun, semua komponen saling terkait dan terhubung. Jika terjadi kerusakan pada satu komponennya saja, maka kinerja komponen lain akan terganggu.
3. Roda dan Ban
Komponen chasis sepeda motor selanjutnya, yakni roda dan ban. Roda terdiri dari pelek yang berfungsi sebagai tempat dudukan ban. Kemudian, terhubung secara langsung dengan steering knuckle atau putaran poros axle.
Baca Juga: Komponen Roda Belakang Sepeda Motor Beserta Kegunaannya
Berdasarkan bahan pembuatannya, pelek terbagi menjadi beberapa jenis. Pelek yang biasa digunakan terbuat dari campuran logam dan aluminium alloy.
Sementara itu, ban memiliki fungsi sebagai peredam kejut ketika terjadi saat melintasi jalan dengan kondisi yang tidak rata. Ban adalah komponen chasis yang bersentuhan langsung dengan tanah atau permukaan jalan.
Supaya roda dan ban dan bergerak dengan sempurna, baik itu bagian depan maupun belakang, memiliki sejumlah komponen penting. Sebut saja, silo li, penyetel rantai, dudukan roda gigi, sambungan rantai, hingga klip. Selain itu ada pula collar, bantalan, poros, roda gigi penggerak, pengunci, plat sambungan rantai, hingga rantai penggerak.
4. Rem
Komponen chasis sepeda motor yang tak kalah penting, yakni rem. Rem berfungsi sebagai sistem keamanan dan keselamatan ketika sedang berkendara di jalanan.
Melalui komponen chasis ini, pengendara bisa mengurangi laju kendaraan. Bahkan, dapat membuat laju sepeda motor berhenti.
Rem dapat berfungsi dengan baik pada berbagai macam medan jalan. Seperti medan jalan bebatuan, tidak rata, jalanan menanjak, menurun, tikungan, dan kondisi lainnya.
Meski begitu, kinerja rem dapat berkurang dan menurun seiring berjalannya waktu, frekuensi penggunaan, dan usianya. Ketika rem mengalami aus atau masalah lainnya, dapat berdampak buruk pada fungsinya.
Sebab itulah, pemilik sepeda motor harus melakukan pengecekan rem secara berkala. Jika tidak bisa mengeceknya sendiri, bisa datang ke tempat service atau bengkel terdekat.
Baca Juga: Jenis Karburator Motor, Fungsi, dan Tips Merawatnya
Setiap pengendara ada baiknya memahami kinerja setiap komponen chasis sepeda motor dengan baik. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir kerusakan yang dapat menyebabkan kecelakaan. Ketika salah satu komponen chasis-nya tidak berfungsi, segera lakukan penanganan sedini mungkin. (R10/HR-Online)