Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),– Ai Hindani (27) menangis histeris di RSUD Ciamis, ia tak percaya adiknya Aditya Maulana (12) ikut menjadi korban tragedi Susur Sungai Cileueur yang menewaskan 11 siswa MTs Harapan Baru Cijantung, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat pada Jumat (15/10/2021).
“Dia masih WA-an tadi,” kata Ai di sela tangisnya.
Bupati Ciamis Herdiat Sunarya yang meninjau ke RSUD Ciamis menghampiri Ai. Herdiat berusaha menghibur dengan menepuk bahu Ai. Tetapi tangis Ai tidak mereda. Ai masih tidak menyangka adiknya tewas tenggelam di Leuwi Ili Sungai Cileueur, Desa Utama, Kecamatan Cijeungjing.
Aditya yang berasal dari Dusun Mekarsari, Desa Cibadak, Kecamatan Banjarsari ini mengikuti kegiatan Susur Sungai seusai salat Jumat bersama 150 orang kawannya dari kelas 7 dan 8 MTs Harapan Baru.
Baca Juga: Menguak Sejarah Leuwi Ili, Lokasi Tewasnya Siswa MTs Cijantung Ciamis
Berita tenggelamnya siswa MTs Harapan Baru juga sampai di WAG orang tua. Ai bersama suaminya, Asep Dea, buru-buru meluncur ke pesantren Cijantung Ciamis dari Kecamatan Banjarsari.
Awalnya Ai dan Asep hanya ingin mengecek adiknya di pesantren. Keduanya sama sekali tidak menyangka Aditya jadi salah satu korban tragedi Susur Sungai Cileueur Ciamis.
“Saya tahu dari grup whatsapp orang tua siswa yang menyebutkan ada beberapa siswa yang tenggelam saat latihan Pramuka. Saya tidak kepikiran jika adik saya menjadi korban dalam tragedi ini,” ujar Asep, kerabat Aditya, Sabtu (16/10/2021).
Bersama istrinya Ai, Asep menuju pondok pesantren Cijantung, tempat adiknya menuntut ilmu. Ia berencana menjemput adiknya itu untuk pulang terlebih dahulu.
Alangkah terkejutnya Asep saat mengetahui Aditya tidak ada di pondok. Ia mendapat informasi Aditya jadi salah satu siswa yang tewas di Sungai Cileueur.
Masih tak percaya Asep bergegas menuju RSUD Ciamis, Asep mengaku lemas saat melihat Aditya sudah terbujur kaku di ruang jenazah.
Keluarga Korban Tragedi Susur Sungai Cileueur Menyayangkan Tidak Ada Pemberitahuan dari Sekolah
Asep menyayangkan tidak ada pemberitahuan dari sekolah maupun pondok pesantren terkait kegiatan susur sungai yang melibatkan siswa kelas 7 MTs Harapan Baru.
“Sebelnya itu tidak pernah ada pemberitahuan sama sekali dari pihak sekolah, maupun pondok terkait akan mengadakan kegiatan itu,” katanya sambil berurai air mata.
Selain Aditya, terdapat 10 korban lainnya dari tragedi susur sungai Cileueur tersebut. Selain korban tewas, terdapat 2 korban yang selamat dan sedang dirawat di RSUD Ciamis. Salah satunya adalah guru pembina dalam kegiatan tersebut.
Dari informasi yang dihimpun harapanrakyat.com, dari 150 orang siswa yang mengikuti kegiatan susur sungai, hanya didampingi oleh dua pembina. (Suherman/R7/HR-Online/Editor-Ndu)