Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Gedung Kantor Diskominfo Kota Banjar, Jawa Barat, kondisinya sudah retak-retak. Kondisi tersebut diduga dampak dari getaran kendaraan yang melintas di Jalur Nasional Jabar-Jateng.
Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjar, meninjau bangunan Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) yang kondisinya retak-retak dan mengkhawatirkan.
Ketua Komisi III DPRD Kota Banjar, Gun Gun Gunawan Abdul Jawad mengatakan, dari hasil peninjauan, pihaknya melihat ada beberapa bagian tembok Kantor Diskominfo Kota Banjar yang mengalami retakan.
Pihaknya menduga retakan tersebut berasal dari getaran kendaraan yang melintas. Terlebih lagi lokasi bangunan kantor jaraknya sangat dekat dengan jalan raya. Sehingga getarannya cukup berdampak pada kondisi bangunan.
“Memang kami lihat ada beberapa tembok yang retak. Kami juga tadi merasakan getaran dari kendaraan yang melintas, karena jarak bangunan dan jalan cukup dekat. Kemungkinan itu bisa dari getaran kendaraan,” kata Gun Gun kepada wartawan, Jumat (08/10/21).
Untuk menindaklanjuti hasil tinjauan tersebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas PUPRKP agar mencarikan solusinya supaya bangunan kantor bisa bertahan lebih lama. Serta meminimalisir getaran kendaraan yang mengakibatkan bangunan retak.
Baca Juga : Komisi III DPRD Kota Banjar; Proyek Lanjutan Gedung Bappeda Ditunda
Adapun terkait kelayakan kantor akibat retakan tersebut, lanjut Gun Gun, untuk konstruksi bangunan kondisinya masih kokoh. Sehingga tidak perlu pindah tempat kerja atau kantor baru.
“Saya kira ini banguanan masih bagus dan kuat. Kemudian dari struktur juga masih bagus dan tidak ada pergeseran. Kalau ada pergeseran keramik juga akan pecah. Jadi ini masih layak untuk ditempati, tidak harus pindah,” terang Gun Gun.
Kantor Diskominfo Kota Banjar Retak Setelah Jalan Dipasang Garis Kejut
Sementara itu, Kepala Diskominfo Kota Banjar, Wawan Gunawan mengatakan, kondisi tembok bangunan kantor retak-retak terjadi ketika jalan nasional, tepatnya depan Kantor Diskominfo mulai dipasang polisi tidur atau garis kejut. Pemasangan garis kejut sekitar tiga bulan yang lalu.
Pihaknya pun menyampaikan apresiasi kepada Komisi III DPRD Kota Banjar yang langsung bergerak meninjau kondisi untuk mencari solusi atas permasalahan ini.
“Setelah ada peninjauan ini, nanti kami akan melapor ke pimpinan dan berkoordinasi sama dinas terkait. Hal itu untuk memastikan langsung yang menjadi penyebabnya dan mencarikan solusinya,” kata Wawan. (Muhlisin/R3/HR-Online)
Editor : Eva