Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Salah seorang kepala desa (kades) di Kota Banjar, Jawa Barat, jadi korban penipuan oleh orang tak bertanggung jawab. Adapun modus dari pelaku adalah membajak foto sejumlah kades di Kota Banjar, dengan menggunakan menggunakan nomor handphone tak dikenal. Kemudian, si penipu tersebut meminta pulsa dan sejumlah uang.
Buntut adanya salah seorang kades yang menjadi korban, dan adanya kades yang mengalami kejadian serupa, akhirnya Asosiasi Perangkat Desa Indonesia (APDESI) Kota Banjar, melapor kejadian tersebut ke Polres Banjar.
Ketua APDESI Kota Banjar, Yayat Ruhiyat mengatakan, dari laporan yang masuk sementara ini terdapat satu kades yang menjadi korban penipuan. Modusnya yaitu membajak foto yaitu Kades Mekarharja, yang pelaku gunakan jadi foto profil sebuah aplikasi pesan singkat.
Kepala Desa tersebut menjadi korban penipuan, setelah mentransfer pulsa sebesar Rp 200 ribu ke nomor handphone yang orang tidak bertanggung jawab berikan.
“Dengan adanya kejadian itu, kami dari DPC APDESI hari ini langsung melapor. Agar pihak kepolisian bisa segera menindak lanjuti karena sudah meresahkan,” kata Yayat kepada wartawan usai melapor ke Polres Kota Banjar, Rabu (20/10/2021).
1 Kades di Kota Banjar Jadi Korban Penipuan Minta Pulsa dan Uang
Selain salah seorang kades yang sudah menjadi korban penipuan, lanjutnya, sejauh ini dari laporan yang masuk, jumlah foto kepala desa yang pelaku bajak bertambah menjadi 8 orang.
Baca Juga : Foto Kades Dibajak untuk Modus Penipuan, APDESI Banjar Akan Lapor Polisi
Kemudian dari laporan yang masuk juga, modus yang pelaku gunakan tidak hanya untuk meminta pulsa saja. Akan tetapi juga meminta uang dengan jumlah nominal yang bervariasi dari Rp 2-3 juta.
Beberapa rekening yang pelaku berikan untuk mentransfer tersebut, antara lain rekening BRI Cabang Banjar dan Bank Permata atas nama Suhata.
“Sudah ada satu kades yang menjadi korban penipuan dengan mentransfer pulsa. Tapi kalau uang sejauh ini belum ada. Kebanyakan yang pelaku hubungi itu adalah para pemilik konter penjual pulsa,” ujarnya.
Kades Kujangsari, Ahmad Mujahid menambahkan, dari beberapa warga yang melapor, hampir kebanyakan yang dihubungi pelaku itu para penjual pulsa yang ada di wilayahnya masing-masing.
“Kalau saya yang banyak menghubungi kebanyakan penjual pulsa. Makanya saya juga minta ada penertiban, biar nggak ada korban lagi karena ini sudah meresahkan,” katanya. (Muhlisin/R5/HR-Online)