Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Kades Banjaranyar Ciamis, Tata, melakukan klarifikasi terhadap media, terkait adanya tudingan mendalangi santet warganya. Tata mengaku tidak pernah memerintahkan siapapun, termasuk perangkat desanya untuk melakukan aksi menyakiti warga melalui dukun santet.
“Sangat disayangkan dan menjadi sebuah kesedihan bagi saya ketika ada tuduhan seperti ini. Mana pernah saya melakukan hal buruk seperti itu. Bagaimanapun pastinya ada warga yang membenci terhadap kinerja,” katanya,
Tuduhan melakukan hal tersebut berdasarkan keterangan dari para mantan perangkat desa, Namun semuanya itu tidak benar. Bahkan Tata menegaskan bahwa itu adalah fitnah terhadapnya.
“Sekali lagi saya tegaskan, saya tidak pernah melakukan atau menyuruh orang pintar untuk mencelakai Jotak dan Oki. Persoalan tersebut sebenarnya sudah muncul pada tahun 2019. Namun baru kali ini meluapnya,” ujar Tata.
Ia juga menyebutkan, dulu memang perangkat desa, Jajang, Obing dan Didim, pernah meminta izin kepadanya untuk pergi ke dukun untuk menyadarkan kedua orang tersebut. Yaitu Jotak dan Oki. Tetapi Tata sempat tidak mengizinkan mereka.
Namun, lanjut Tata, mereka maksa pergi dengan alasan hanya sebatas untuk menyadarkan Oki dan Jotak agar tidak selalu kritis terhadap kinerja desa.
“Soalnya dulu kedua orang itu selalu bikin ricuh desa. Termasuk saat ada program pembangunan tahun 2019, yang kerja saja tidak pada protes. Nah ini malah menjelek-jelekan, kan aneh. Sampai-sampai kondisi desa jadi tidak nyaman,” terang Tata.
Baca Juga : Kampung Madu jadi Icon Desa Banjaranyar Ciamis
Menurutnya, semua apa yang dikatakan oleh Jajang dan Obing itu fitnah. Tata juga tidak tahu apa tujuannya. Karena mereka sekarang sudah tidak lagi menjabat apa- apa di desa.
Obing sudah pensiun, sedangkan Jajang berhenti kerja di desa lantaran lebih dari 10 bulan tidak pernah masuk kantor.
Tata berharap permasalah ini bisa segera terselesaikan, dan mereka juga cepat sadar. Tidak menebar fitnah lagi terhadapnya.
“Insya Allah permasalah ini akan kita selesaikan di depan aparat kepolisian. Hari ini juga kami akan menghadap memenuhi panggilan polisi untuk memberikan keterangan terkait persoalan tersebut,” jelas Tata.
Perangkar Desa Banjaranyar Jadi Saksi
Sementara itu, Didim, salah seorang mantan perangkat Desa Banjaranyar yang menjadi saksi kepergian mencari dukun, menjelaskan jika dirinya mengaku tidak pernah diperintah oleh kepala desa untuk menyantet Oki dan Jotak.
“Saya memang pernah pergi berempat ke tempat dukun. Saat itu saya juga memang pernah minta izin kepada Pak Kuwu. Bahkan Pak Kuwu juga pernah melarang. Namun karena tergugah rasa hati sesama perangkat desa, ya kami pun memaksa pergi ke orang pintar. Tujuannya hanya meminta agar kedua orang itu sadar dan tidak selalu mengobok-obok desa,” tutur Didim.
Kemudian, saat datang ke rumah dukun, ia mengaku hanya sebatas mendampingi saja. Sedangkan yang langsung bicara sama dukunnya itu adalah Obing.
“Saya mengaskan juga, setahu saya ke dukun bukan minta untuk menyantet,” jelasnya. (Suherman/R3/HR-Online)
Editor : Eva