Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Jumlah kasus ODHA atau Orang Dengan HIV/AIDS di Kota Banjar, Jawa Barat, hingga bulan September tahun 2021 ini mengalami penambahan cukup signifikan. Bahkan mengalami peningkatan sebesar 15 persen.
Hal itu terungkap saat KPA melakukan rapat koordinasi verifikasi dan validasi data di ruang rapat Dinkes Kota Banjar, Jum’at (29/10/21).
Pengelola Program Komisi Penanggulangan AIDS Kota Banjar, Syahid Burhani, mengatakan, berdasarkan validasi data per September 2021 terjadi penambahan sebanyak 24 kasus Orang Dengan HIV AIDS.
Pengelola Program KPA Banjar, Syahid Burhani, mengatakan, peningkatan 15 persen tersebut bila dibandingkan dengan tahun lalu.
Ia menyebut jumlah akumulasinya per bulan September 2020 itu mencapai 338 kasus.
“Penambahannya cukup signifikan. Walaupun berdasarkan testing mereka itu ada yang warga Banjar dan dari luar,” kata Syahid.
baca juga: Wujudkan Jabar Bebas AIDS Tahun 2030, KPA Banjar Deklarasi Pentahelix
Kebanyan LSL
Dari jumlah kasus ODHA tersebut, lanjutnya, rata-rata mereka itu masih dalam kategori usia produktif. Akan tetapi tidak ada anak-anak atau remaja.
Adapun dari hasil analisisnya, kasus tersebut terjadi karena pola hidup atau perilaku masyarakat melakukan tindakan yang sangat berisiko.
“Kebanyakan kasusnya itu dari sesama jenis, yakni LSL. Kalau yang jajan di luar rumah kayaknya nggak ada,” katanya.
Terkait penanganan selama ini, sambungnya, yang menjadi kendala yaitu masalah pengobatan.
Ia mengatakan terkadang ada ODHA yang enggan untuk berobat dan ada juga yang mau berobat tapi mereka terkendala biaya.
“Obatnya sendiri gratis. Hanya saja untuk pelayanan memang ada biaya administrasi. Bagi mereka yang terkendala biaya, kami sudah berkoordinasi dengan RS agar ada keringanan,” pungkasnya. (Muhlisin/R6/HR-Online)