Berita Tasikmalaya, (harapanrakyat.com),- Jalan milik Pemkab Tasikmalaya, Jawa Barat, sudah 20 tahun lebih mengalami rusak parah, namun belum juga diperbaiki. Bahkan, ada juga akses jalan di wilayah desa yang belum pernah diaspal sejak Indonesia merdeka.
Jalan rusak parah selama 20 tahun lebih itu panjangnya mencapai 12 kilometer. Mulai dari wilayah Desa Mandalahurip, Desa Mandalamekar, dan Desa Lengkongbarang, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya.
Setiap kendaraan yang hendak melintas ke jalan tersebut harus ekstra hati- hati karena sepanjang jalan yang rusak banyak bebatuan berukuran sebesar buah mangga. Apalagi jika melintas saat musim hujan, resiko jatuh pasti terjadi lantaran tergelincir.
Kepala Desa Mandalamekar, Alfie Akhmad Hariri mengatakan, jalan milik Pemkab Tasikmalaya yang mengalami rusak parah itu mulai dari Desa Mandalamekar, Desa Mandalahurip, Desa Lengkongbarang.
“Total jalan yang rusak sekitar 12 kilometer panjangnya. Kalau mengajukan proposal untuk perbaikan jalan kepada Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya sudah beberapa kali. Tapi tak kunjung terealisasi,” ungkapnya kepada HR Online, Minggu (10/10/2021).
Menurut Alfie, saat ini pihaknya sedang mempelajari Undang Undang mengenai Dana Desa untuk mengetahui apakah Dana Desa juga bisa dipakai untuk memperbaiki jalan yang rusak parah atau tidak.
Tetapi walaupun Dana Desa bisa dipakai, itu tidak akan mencukupi. Sehingga pembiayaan seharusnya dari Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya.
Baca Juga : Rumah Warga yang Hampir Roboh di Kabupaten Tasikmalaya Akhirnya Dapat Bantuan
“Kami juga memaklumi, memang jalan yang rusak milik Pemkab Tasikmalaya begitu luas atau begitu panjang. Mungkin ketika anggaran per tahun tidak tercukupi, jadi siapa yang bisa masuk lebih dulu. Atau mungkin masuk musrenbangnya lebih dulu, itu yang mendapatkan perbaikan paling duluan,” ujarnya.
Jalan Rusak di Tasikmalaya adalah Akses Vital
Alfie berharap, dengan terobosan lain pihaknya mencoba mengajukan proposal ke sumber-sumber lain yang bisa mengucurkan anggarannya untuk perbaikan jalan umum. Sebab, masyarakat sangat membutuhkan jalan yang bagus untuk menunjang aktivitasnya.
“Bisa kita bayangkan ketika ada warga yang mau melahirkan atau urgent kesehatan untuk ke Puskesmas atau ke rumah sakit. Itu sangat sulit sekali dengan kondisi jalan yang seperti ini,” ungkapnya.
Terlebih jalan yang rusak tersebut merupakan jalur alternatif yang menghubungkan antara Papayan Samsat Sukaraja dan Cikatomas. Seandainya jalan ini mulus, tentunya bisa menghemat waktu setengah jam untuk menuju Cikatomas.
“Jalan ini sudah 20 tahun lebih rusak. Jadi ada yang rusak dan memang ada juga jalan yang belum pernah sama sekali mencium aspal. Sebetulnya ini akses vital, seperti akses ke pasar, akses pendidikan, dan akses kesehatan,” pungkas Alfie. (Apip/R3/HR-Online)
Editor : Eva