Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Momen Hari Batik Sedunia, Yola Batik Kota Banjar, Jawa Barat, terus mengembangkan motif batik tulis khas Kota Banjar yang saat ini mengalami peningkatan pangsa pasar.
Pemilik Yola Batik, Hj. Lalak Siti Malak mengatakan, gerai batik miliknya baru-baru ini telah menambah lagi sejumlah motif terbaru batik tulis khas Banjar.
Motif terbaru itu diantaranya batik motif pepaya, gunung sangkur, bata, rengginang, dan motif buah belimbing madu. Semuanya itu merupakan produk UMKM Banjar.
“Untuk pengembangan motif-motif yang terbaru ini belum lama. Baru sekitar tiga bulan yang lalu kami kembangkan,” kata Lalak kepada wartawan, Sabtu (03/10/2021).
Ia juga mengatakan, dalam pembuatan sejumlah motif batik baru tersebut tidak asal-asalan. Namun memiliki makna filosofis tersendiri yang semuanya diambil dari sentra produksi UMKM yang ada di Kota Banjar.
Misalnya, batik motif rengginang pusat produksi UMKM di Purwaharja. Kemudian belimbing madu di Kecamatan Langensari. Serta motif Gunung Sangkur untuk mengenalkan keindahan alam pegunungan Gunung Sangkur dengan pepohonan jatinya.
“Jadi sekarang bukan hanya motif daun Tarum dan Kuda lumping saja yang kami kembangkan. Tapi juga ada motif baru, dan semuanya memiliki nilai filosofis tersendiri,” terang Lalak.
Baca Juga : Pandemi Covid-19, Omzet Pengrajin Batik Tulis Kota Banjar Turun Drastis
Penjualan Yola Batik Kota Banjar Tidak Terdampak Pandemi
Sejauh ini, lanjutnya, meski dalam situasi pandemi Covid-19, namun hal itu tidak begitu berdampak pada omzet penjualan. Termasuk pada produksi batik tulis yang ia kembangkan.
Bahkan, sejumlah pembeli atau konsumen dari berbagai daerah seperti Jakarta, Bandung, dan Jawa Tengah terus berdatangan. Bukan hanya dari lokal Banjar saja.
“Alhamdulillah, situasi pandemi Covid-19 tidak begitu berdampak. Banyak juga yang belanja dari berbagai daerah, dan ada ratusan potong pesanan,” ucapnya.
Untuk mempromosikan dan mengenalkan produk batiknya tersebut, selama ini Lalak cukup gencar melakukan promosi melalui media sosial Instagram dan Facebook.
Selain itu, untuk menarik minat konsumen, setiap produk yang ia keluarkan dikemas menggunakan label khusus produk Yola Batik.
Harganya juga bervariasi dan cukup terjangkau, yaitu berkisar antara Rp 1 juta-Rp 1,5 juta per potong. Tapi ada pula yang harganya Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu per potongnya.
Lalak menambahkan, belum lama ini karya-karya batik miliknya tersebut juga ikut serta dalam kontes fashion tingkat nasional.
“Harapan kami pada momen Hari Batik Sedunia ini semoga batik Indonesia semakin maju. Begitu pula batik khas Kota Banjar ini bisa semakin dikenal masyarakat luas. Dalam waktu dekat ini juga rencananya akan ada kunjungan dari mahasiswa,” pungkas Lalak. (Muhlisin/R3/HR-Online)
Editor : Eva