Film Dune sudah selalu masuk dalam jajaran judul tayangan yang publik nantikan di sosial media. Hal tersebut wajar adanya sebab Dune merupakan adaptasi sci-fi klasik dari novel yang terbit pada tahun 1965 silam. Lebih dari itu, untuk versi layar lebar besutan David Lynch di tahun 1984 silam mendapatkan sejumlah kritik negatif.
Baca juga: Film The Matrix 4 Resurrection Rilis Trailer, Tayang Desember
Sementara itu penggarap film kelahiran Kanada yakni Denis Villeneuve sudah bertahun lamanya mempersiapkan Dune jadi proyek ambisius. Hasil persiapan bertahun lamanya berupa remake apik sehingga memuaskan penggemar fiksi ilmiah. Tak heran film Dune menarik perhatian sejumlah pecinta film.
Fakta Menarik Film Dune Terbaru
Para pecinta film yang ada di tanah air sudah bisa menyaksikan Film Dune sejak tanggal 13 Oktober lalu. Film ini mengisahkan mengenai planet padang pasir yang berbahaya yaitu Arrakis. Planet tersebut menjadi satu-satunya lokasi keberadaan mélange.
Sementara itu Melange adalah rempah-rempah yang terdapat kekuatan ajaib di dalamnya. Sebagai tayangan yang publik nantikan, terdapat sejumlah fakta menarik dari Dune terbaru ini.
Ketenaran novel sebagai sumber kisah Dune membuat versi filmnya begitu publik nantikan. Terlebih pihak sutradara adalah Denis Villeneuve yang mendapat penobatan sutradara tahun ini oleh Hollywood Critics Association. Versi sutradara Denis Villeneuve mengisahkan cerita separuh novel asli lalu berlanjut ke sekuel selanjutnya.
Baca juga: Film Marvel Shang Chi Tayang September Mendatang
Namun keberadaan sekuel juga belum pihak produksi pastikan. Kesuksesan Dune yang baru tayang akan menentukan apakah akan ada sekuel berikutnya. Meskipun begitu Jon Spaihts sudah mendapat tugas menuliskan naskah untuk sekuel Dune.
Properti Film yang Menakjubkan
Kostum yang ada di Dune versi terbaru merupakan hasil rancangan Bob Morgan serta Jacqueline West. Terdapat hingga 1000 kostum lebih yang terinspirasi dari mitologi Romawi ataupun Yunani. Perancangan kostum berlangsung dengan memikirkan tingkat kelembaban tubuh pemeran yang memakainya.
Bukan hanya itu, Dune juga mempersiapkan kapal asli tepat di puncak bukit Budapest kawasan Hungaria. Guna menggambarkan planet bernama Arrakis, tahap syuting benar-benar mereka lakukan di padang pasir yang begitu luas. Sehingga Yordania terpilih menjadi tempat untuk mengambil gambar Dune.
Properti yang mereka persiapkan dengan maksimal membuat film Dune tak memerlukan efek CGI lebih banyak. Padahal efek CGI umumnya erat kaitannya dengan film genre fiksi ilmiah. Tak heran banyak orang memastikan Dune mempunyai daya tarik yang cenderung lebih kuat.
Panduan Memahami Dune
Banyak yang menyaksikan film Dune, namun merasa bingung sebenarnya tayangan tersebut mengisahkan tentang apa. Mayoritas orang yang bingung tersebut lantaran merasa ngantuk selama menyaksikan filmnya. Beberapa bukan merasa bingung dengan plot namun lebih ke bosan lantaran film terlalu lama dan lambat.
Untuk Anda yang bingung saat menyaksikan Dune, berikut panduan sehingga tidak merasa bingung. Jadi kisah Dune, di masa mendatang para manusia telah membuat koloni di masing-masing planet.
Pengatur koloni tersebut adalah sebuah kekaisaran yang berkuasa dalam semesta yang mereka ketahui. Kaisar tersebut mempunyai kepanjangan tangan yang ada di sejumlah daerah pemerintahannya. Mereka merupakan para keluarga kalangan bangsawan yang publik sebut House.
Satu House biasanya berkuasa atas suatu planet termasuk House of Atreides yang menguasai Planet Caldan. Keberadaan Planet Caladan membuat Kaisar merasa khawatir sebab pengaruh mereka kian besar sehingga membuat Kaisar mengatur siasat licik. Duke Leto selaku pemimpin House of Atreides mendapat hadiah kekuasaan guna mengatur planet bernama Arrakis.
Itu merupakan sebuah planet yang di dalamnya berisi gurun pasir secara menyeluruh sehingga mendapat julukan Dune. Sementara itu kisah film Dune bisa Anda saksikan langsung dengan perlahan sehingga memahaminya.
Ulasan Sci-Fi Dune Bagi Penonton
Tayangan film Dune yang secara bebas berarti padang pasir, pihak produksi terjemahkan dengan warna earthy serta turunannya. Di mana tayangan bergerak dari kelam baja, warna hitam, cokelat serta kerabatnya bahkan nyaris tanpa pewarnaan nyentrik.
Tiap kawasan yang komunitas di film huni, penggarap film buatkan peradabannya. Dengan melihatnya saja penonton sudah tahu sedang masuk dalam daerah kekuasaan milik siapa saja. Belum lagi terdapat sinematografi yang terlihat bukan sekadar indah saja.
Bidikan kamera hasil Greig Fraser merupakan pintu gerbang untuk para audiens guna memasuki dunia Dune lebih luas lagi. Sehingga membuat penonton berkali-kali terasa layaknya serpihan smata. Semua unsur tersebut berhasil membuat Dune sebagai karya seni berkelas dunia.
Bahkan ia menyempurnakan versi 1984 yang bukan hanya keren dari aspek teknologi. Sebab tampilannya menyempurnakan kaidah dari segi sinemanya. Dune tanpa mengurangkan respek terhadap sumber aslinya yang terbilang dahsyat kemungkinan menjadi bernasib sama.
Satu jam serta 10 menit di awal film berisi perkenalan karakter yang meramaikannya. Bahkan dalam durasi tersebut, Dune tayang nyaris tanpa adanya konflik sama sekali. Sehingga untuk ukuran film dengan durasi selama 155 menit sejujurnya waktu selama itu terasa bertele-tele.
Baca juga: Sinopsis No Tears for The Dead, Pembunuh Bayaran Berhati Dingin
Memang penonton merasa terpukau berkat tata kostum mendetail, pewarnaan, detail, bentuk hingga pemotongan gambarnya. Semua itu sanggup menggarisbawahi latar belakang tokoh dengan artistic berkualitas mumpuni. Namun terdapat satu hal yang tidak ada di Dune adalah unsur keseruan.
Filmnya mengisahkan perang yang terjadi antar komunitas serta antara planet. Tetapi Dune tidak mempunyai kedahsyatan yang penonton harapkan pada umumnya, sehingga konflik relatif datar saja. Sang sutradara bisa saja berlindung di balik kedok kalau ini merupakan bagian pertama.
Dengan demikian ia mungkin memastikan pada bagian kedua akan lebih seru. Seru yang film Dune butuhkan adalah elemen perang, dampak fatal serta konspirasi politik yang seharusnya lebih mendetail.
Dune Menjadi Film Yang Sangat Publik Nantikan
Genre fiksi ilmiah dalam film Dune menjadi salah satu yang publik nantikan tahun 2021. Film hasil adaptasi novel memang sudah banyak di industri Hollywood, namun novel Dune tampaknya cukup sulit. Upaya penggarapan Dune menjadi film sebenarnya sudah berlangsung oleh dua sutradara sebelumnya.
Tak heran terdapat sejumlah alasan mengapa penonton bioskop harus menyaksikan Dune sesegera mungkin. Alasan pertama adalah, Dune menjadi film hasil adaptasi novel yang begitu rumit. Memang memuaskan para penggemar buku dalam karya adaptasi film tak pernah mudah.
Bahkan Dune belum pernah sukses dalam hal tersebut, terbukti dua sutradara lain yang menggarap hasilnya nihil. Serial novel yang berjumlah 6 buku ini memang terbilang sulit sutradara padatkan jadi sebuah film. Sutradara sekarang pun membagi Dune jadi dua bagian sehingga banyak pertanyaan mengenai kelayakan finansial penggarapan.
Sekuel untuk Dune sendiri belum mendapat lampu hijau dari pihak studio dan adanya pandemi membuat kesuksesan Dune belum pasti. Namun Denis Villeneuve bisa terbilang menjadi sutradara yang sangat cocok untuk menggarap proyek Dune.
Terbukti dari kemahirannya dalam sejumlah judul film aksi ilmiah yang menuai kesuksesan besar. Tak heran kalau film Dune masih menjadi perbincangan hangat hingga sekarang.