Berita Nasional, (harapanrakyat.com),- Kapten Infanteri Abdul Madjid (53), yang menjabat sebagai Komandan Tim atau Dantim Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI wilayah Pidie, Provinsi Aceh, gugur dalam tugas.
Korban tewas akibat mengalami luka tembak pada bagian perut oleh orang tak dikenal (OTK). Saat itu, Abdul Madjid dalam perjalanan ketika berada di mobil pribadi pada Kamis (28/10/21) lalu.
Penduduk Desa Lok Panah, Kecamatan Sakti, Kabupaten Pidie, menemukan jasad Abdul Madjid di mobil pribadinya, tepatnya Jl Lhok Krincong, Gampong Lhok Panah, sekira pukul 17.15 WIB.
Baca Juga : Kecelakaan Kereta LRT di Jalur Layang Cibubur, Satu Masinis Terluka
Warga menemukan jasad Dantim BAIS Pidie dalam kondisi berlumuran darah pada bagian perut.
Khairul Muslim yang merupakan perwakilan keluarga menuturkan kepada media, pihak keluarga mempercayai berita berpulangnya Abdul Madjid ini, setelah mendapat konfirmasi dari rekan seprofesi almarhum.
Pihak TNI mengantarkan jasad Abdul Madjid ke pihak keluarga, dan tiba di rumah duka di Desa Beurawe, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Jumat (29/10/2021) sekira pukul 05.00 WIB.
“Kami mendapat kabar sejak semalam. Setelah jenazah diserahkan, kami langsung menshalatkannya di Masjid Beurawe,” ucap Khairul, Jumat (29/10/2021)
Jasad Dantim BAIS Pidie dimakamkan dengan upacara militer di makam keluarga di Desa Beurawe, pada Jumat (29/10/2021) kemarin. Abdul Madjid meninggalkan seorang isteri dan 3 orang putera.
“Awalnya kami belum percaya. Tetapi saat memastikan (pada rekan almarhum), kami semua menerima,” ungkap Khairul seusai pemakaman.
Lebih lanjut Khairul memaparkan, almarhum merupakan pribadi yang suka membaur dengan penduduk. Bahkan, korban penembakan OTK tersebut tak ubahnya seperti warga biasa.
Perintah Panglima TNI Pasca Penembakan Dantim BAIS Pidie
Sementara terkait dengan proses penanganan kasus, pihak keluarga korban menyerahkan sepenuhnya kepada TNI-Polri.
Keluarga korban meyakini dengan penuh bahwa TNI-Polri akan berusaha maksimal dalam penanganan kasus penembakan ini.
“Harapannya sebaik-baiknya dan seadil-adilnya bagi kami,” kata Khairul.
Hal senada diungkapkan Kapendam Iskandar Muda, Kolonel Arh Sudrajat. “Benar, kasus ini masih dalam penyelidikan,” ungkapnya, pada Kamis (28/10/2021) lalu.
Baca Juga : 11 Instruksi Kapolri Guna Cegah Kekerasan Aparat Kepolisian
Sedangkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sudah menerima laporan kejadian penembakan Dantim Bais Pidie, Abdul Madjid.
Panglima TNI menyampaikan belasungkawa yang mendalam, serta memerintahkan beberapa hal. Salah satunya agar jajarannya mendalami kasus ini.
“Saya telah mendapat laporan, dan meminta untuk dilakukan pendalaman (kasus),” ungkap Hadi pada awak media, Jumat (29/10/21), mengutip dari berbagai sumber.
Panglima pun memerintahkan hal kedua pada seluruh jajaran TNI, untuk meningkatkan kewaspadaan guna antisipasi kasus serupa.
Kemudian perintah yang ketiga, Hadi meminta seluruh jajaran TNI di Pidie untuk bekerja sama dengan pihak kepolisian. Hal tersebut guna mengungkap kasus penembakan, yang menewaskan Dantim BAIS Pidie tersebut.
Terjadi 2 Peristiwa Penembakan di Aceh pada Hari yang Sama
Selain peristiwa yang menelan korban Dantim BAIS Pidie, sebelumnya juga terjadi kejadian penembakan di Aceh di hari yang sama, Kamis (28/10/21).
Peristiwa lain yaitu terjadi penembakan ke sebuah pos polisi di Panton Reu, wilayah Polresta Aceh Barat yang sama oleh OTK, pukul 03.15 WIB.
Meski pos polisi tersebut diberondong peluru oleh OTK, namun dilaporkan tidak menelan korban jiwa.
Setelah kejadian, Tim Direktorat Reserse Kriminal Umum (Diteskrimum) Polda Aceh, serta anggota Satuan Reskrim Polres Aceh Barat, berhasil meringkus 5 terduga pelaku penembakan Pos Polisi di Panton Reu.
Kepala Bidang Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy, mengkonfirmasi penangkapan lima terduga pelaku penembakan tersebut.
Menurut pemaparan Winardy, dalam olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), petugas menemukan barang bukti beberapa selongsong. Selain itu, proyektil peluru berkaliber 7,62 x 39 mm, dan 5,56 x 45 mm berserakan di sekitar TKP. (Aan/R5/HR-Online)
Editor : Adi Karyanto
, yang menjabat sebagai Dantim BAIS wilayah Pidie, Provinsi Aceh, gugur dalam tugas){kind=link}