Cara Muhasabah diri juga merupakan hal yang sangat penting untuk kita ketahui. Mungkin, kita sudah tidak asing lagi dengan istilah Muhasabah.
Bahkan, istilah tersebut terkadang juga menjadi penyemangat bagi seseorang dalam melakukan perbuatan.
Muhasabah merupakan istilah yang berasal dari kata Hasaba-Yuhasibu-Muhasabatan yang artinya adalah perhitungan.
Sedangkan pengertian dari Muhasabah sendiri, upaya untuk melakukan introspeksi serta evaluasi terhadap diri sendiri dengan melihat aspek kebaikan dan keburukan.
Dalam ajaran agama Islam tentunya hal ini menjadi anjuran dengan memiliki banyak tujuan.
Salah satu tujuan tersebut adalah, memperbaiki hubungan kepada Allah, kepada sesama manusia serta dengan diri sendiri.
Dengan demikian, berarti hal ini mempunyai peranan yang sangat penting, sudah Seharusnya juga tidak kita lewatkan.
Pasalnya, seperti yang sudah kita ketahui bahwa kehidupan di dunia itu sangatlah singkat. Sangat jauh dengan kelak kehidupan kita di akhirat yang akan kekal dan abadi.
Baca juga: Kiat Menghadapi Musibah Secara Bijak, Semua Ada Jalan Keluarnya
Cara Muhasabah Diri yang Baik dalam Islam
Sebelum kita lanjut ke pembahasan mengenai bagaimana cara Muhasabah diri berdasarkan agama Islam, perlu Anda ketahui dalil yang menganjurkan untuk kita melakukan hal tersebut.
Dalam hadis riwayat Ibnu Majah karena Taubat itu, merupakan bentuk penyesalan bagi seorang muslim.
Bukan hanya itu saja, akan tetapi dalam Al-Quran surat Al-Hasyr ayat 18 juga menjelaskan:
Baca juga: Adab Menghadiri Undangan dalam Ajaran Islam, Berikut Penjelasannya
Evaluasi Niat, Amalan, dan Dosa
Melakukan evaluasi tentang niat, amalan dan dosa merupakan cara Muhasabah diri paling utama. Hendaknya kita itu merenungkan apa yang sudah kita lalui dalam kehidupan ini.
Kemudian, melakukan evaluasi, Apakah kita sudah mempunyai niat untuk menjadi orang-orang yang lebih baik untuk ke depannya?
Sudahkah kita melakukan amalan yang Allah anjurkan? Dan, Apakah kita juga sudah menyadari banyaknya perbuatan dosa yang sudah kita lakukan?
Sebelum Anda, melakukan Muhasabah, pastikan niat Anda itu hanya karena Allah dan mengharap ridho dari Allah.
Alangkah lebih baiknya, sebelum Anda melakukan amal kebaikan, silakan terlebih dahulu Anda bermuhasabah. Setelah itu, Anda juga harus bermuhasabah.
Apabila Anda sudah menemukan jawabannya, maka usahakan Anda itu senantiasa taat kepada Allah.
Baca juga: Hari yang Diharamkan Berpuasa dalam Islam, Berikut Ini Penjelasannya
Wudhu dan Shalat
Untuk cara Muhasabah diri yang selanjutnya adalah, silakan Anda mengambil wudhu dan melaksanakan shalat tobat.
Perintah untuk mengambil wujud tersebut, Sama halnya dengan kita wudu ketika akan menunaikan ibadah shalat wajib.
Sedangkan untuk shalat tobatnya sendiri, dalam ajaran Islam sudah terdapat penjelasan mengenai bagaimana cara pelaksanaannya.
Jadi, untuk Anda yang belum mengetahui bagaimana cara melakukan shalat tobat, silakan Anda meminta bimbingan dari Ustadz atau Guru atau dari mereka yang sudah pernah melakukan atau ahli dalam memberi penjelasan.
Menerima dan Meminta Saran dari Orang Lain
Selanjutnya, cara Muhasabah diri Yang hendaknya kita lakukan adalah, menerima serta meminta saran dari orang lain.
Pada sekarang ini, banyak kita temui orang-orang yang menasihati kita demi kebaikan itu, sering tidak kita hiraukan.
Bahkan, bukan tidak mungkin juga jika kita justru malah membalas dengan perkataan yang tidak seharusnya kita ucapkan.
Sudah pasti, hal tersebut menjadi perusak niat Anda yang sudah bulat, untuk tobat. Seharusnya, hal yang kita lakukan itu menerima apa yang mereka sampaikan demi kebaikan diri kita sendiri.
Selain itu juga, seharusnya kita juga meminta saran kepada orang lain. Mengapa demikian? Pasalnya, baik dan buruknya kita itu berdasarkan pengamatan orang lain.
Dalam hal ini, bukan berarti kita harus mengikuti semua yang yang mereka katakan. Karena sudah pasti, kita tidak bisa memberikan apa yang membuat orang lain itu menjadi senang.
Dengarkan apa yang mereka sampaikan yang dapat mendorong niat Anda untuk melakukan Muhasabah. Karena pada zaman Baginda Nabi SAW dahulu, beliau mengajarkan kalau dirinya itu hanyalah manusia biasa.
Jadi bukan hal yang tidak mungkin beliau itu lupa sama seperti halnya dengan kita. Maka, bukan suatu masalah Apabila ada orang yang peduli dengan akhlak kita.
Seharusnya, Kita berterima kasih kepada mereka karena, mau mengingatkan dalam hal kebaikan. Nah semoga, dengan adanya penjelasan mengenai bagaimana cara muhasabah diri yang baik dan benar dalam agama Islam tersebut, membantu kita untuk lebih dekat dengan Allah SWT. (Muhafid/R6/HR-Online)