Bumi terjebak di Terowongan magnet raksasa bersama dengan bintang terdekatnya. Hal ini sempat jadi fenomena yang membingungkan bahkan untuk para astronom. Live Science sudah melansirnya pada beberapa hari yang lalu. Tepatnya pada Sabtu 23 Oktober 2021 ini dalam sebuah makalah terbaru.
Mereka membagikan perasaan bingung pada publik dan menimbulkan kebingungan yang sama. Apalagi untuk kita yang tidak memiliki pengetahuan dan kapasitas mengenai ilmu astronomi.
Namun kembali lagi hal seperti ini jadi menarik untuk kita bahas. Nah berikut ini kami akan memberikan alasannya secara lengkap untuk Anda.
Benarkah Bumi Terjebak di Terowongan Magnet Raksasa?
Penelitian ini merupakan hasil dari sekelompok profesional yang bernama Jennifer West dari Dunlap Institute for Astronomy and Astrophysics, University of Toronto.
Mereka bersama dengan para tim North Polar Spur and Fan Region. Dalam makalah terbaru yang mereka tuliskan membahas mengenai fenomena membingungkan pada planet yang kita tinggali ini.
Ternyata keterkaitan dengan penelitian ini sudah mendapatkan dasar dari makalah tahun 1965. Para peneliti sebelumnya sudah memperkirakan dan menuliskan bahwa terdapat keberadaan sinyal radio yang aneh.
Penulis tersebut bernama Mathewson dan Milne yang memberikan spekulasi terkait dengan terpolarisasi dari pandangan mengenai Lokal Galaksi. Bahkan mereka menyebutkan pada penelitian terbarunya, jika manusia memiliki penglihatan cahaya maka akan terlihat secara jelas bentuk terowongan ini.
Baca Juga: Dampak Jika Matahari Mati untuk Bumi dan Kehidupannya di Masa Depan
Karakteristik Terowongan Magnet Raksasa
Dalam pernyataan yang peneliti beberkan, kondisi dari terowongan tersebut berbentuk seperti tabung sulur. Ini merupakan magnet yang berukuran sangat besar dan panjangnya mencapai 1000 tahun cahaya.
Namun kembali lagi, meski Bumi terjebak di Terowongan magnet raksasa kita tidak bisa menyaksikannya dengan mata telanjang. Bentuknya memang mengelilingi tata surya beserta dengan bintang sekitarnya.
Mereka berpendapat bahwa struktur terowongan tersebut terbuat dari gas pemancar radio yang paling terang pada seluruh lingkungan galaksi ini. Namun mereka juga memberikan kemungkinan bahwa terdapat hubungan dengan sisi langit yang berbeda dari yang selama ini manusia pahami.
Bentuknya sulur melengkung dari partikel dengan muatan medan magnet serupa tali panjang namun tipis untuk daerah pacu dan kipas kutubnya utara.
Menggabungkan Data
Jennifer West sendiri menyatakan dari data tahun 1965 yang ada membuatnya terinspirasi. Sehingga ia akhirnya mengembangkan ide dan menghubungkan dengan data terbarunya menggunakan teleskop yang lebih canggih.
Dari berbagai penelitian tersebut memberikan titik terang yang mengarah pada hal yang sama. Bahwa memang alam semesta memiliki filamen kosmik yang terlihat nyata dari berbagai jenis cahaya.
Berasal dari cahaya optik yang berdekatan dengan sisa ledakan bintang raksasa yang biasa kita sebut dengan supernova. Dari filamen spiral yang berasal dari gas molekuler itu menjadi tulang untuk kerangka Bima Sakti yang merupakan galaksi kita ini.
Pendalaman penelitian ini akan membantu astronom dalam memahami filamen magnet. Karena memang untuk kemungkinan lainnya semakin menarik, pada bagian kecil struktur galaksi yang jauh lebih besar darinya.
Baca Juga: Bulan Kedua Bumi Sebesar Mobil Tesla Roadster, Yuk Kenali Lebih Dekat!
Apakah Fenomena Bumi Terjebak di Terowongan Magnet Raksasa Berbahaya?
Setelah munculnya penelitian dan jadi sorotan belakangan ini. Tentu timbul pertanyaan akankah hal ini akan berpengaruh atau bahkan berbahaya untuk kehidupan manusia?
Ternyata NASA yang merupakan Badan Antariksa Amerika Serikat sudah pernah membahas hal ini tahun lalu. Karena lembaga ini termasuk berpengaruh dan bisa masyarakat percaya penelitiannya.
Pernyataan mengenai fenomena ini tidak memberikan kerusakan pada magnet medan Bumi. Hanya terjadi dinamika medan yang bergeser jadi lebih rendah saja.
Baca juga: Oksigen di Bumi Akan Menipis dalam Miliaran Tahun Lagi, Ini Sebabnya!
Potensi untuk kerusakan pada satelit memang ada. Namun tidak ada data yang terkesan memberatkan atau membuat khawatir, karena pantauan sampai saat ini masih signifikan.
Terbit Dalam Server arXiv
Bumi terjebak di Terowongan magnet raksasa akhirnya berhasil kembali terbit pada server pracetaknya. Tepatnya pada 29 Spetember 2021nya untuk publikasi.
Pada intinya medan magnet tersebut tidak dalam keadaan isolasi. Namun memang terdapat hubungan dengan lainnya agar bisa memahami medan magnet galaksi skala besar dan skala kecil matahari yang ada pada planet kita ini.
Bahkan mereka takut jika membayangkan struktur yang ada dimanapun. Karena ketika melihat langit malam mungkin saja terdapat struktur tersebut. Bumi terjebak di Terowongan magnet raksasa memberikan kita pengetahuan baru bukan? Alam semesta memang akan semakin menarik ketika kita gali dan pelajari lebih dalam lagi. (R10/HR-Online)