Berita Banjar, (harapanrakyat.com),– Antisipasi darurat bencana alam, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjar, Jawa Barat, sarankan Desa dan Kelurahan untuk mendirikan posko siaga.
Hal tersebut disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjar, Kusnadi, dalam kegiatan rapat koordinasi kesiapsiagaan darurat bencana Desa dan Kelurahan tingkat Kota Banjar tahun 2021 pada Jumat (8/10/2021) lalu.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Terus Melandai di Kota Banjar, Dampak Positif Vaksinasi
Ia menyebut, sebagai bentuk kesiapsiagaan tersebut setiap Desa dan Kelurahan yang ada di wilayah Kota Banjar harus mendirikan posko siaga.
“Dari rapat kemarin kita mengundang para kepala desa, lurah, dan camat untuk membahas masalah kesiapsiagaan darurat kebencanaan. Sehingga kami sarankan semua desa kelurahan agar tetap waspada. Salah satunya dengan membuat posko siaga bencana di wilayah masing-masing,” kata Kalak BPBD Kota Banjar Kusnadi, Senin (11/10/2021).
Kusnadi menjelaskan, guna mencegah timbulnya korban jiwa jika suatu saat terjadi musibah bencana alam dan non alam. Pihaknya akan melakukan simulasi cara penanganan bencana di setiap desa dan kelurahan.
“Nanti kami akan keliling untuk simulasi cara penanganan bencana. Karena ini harus betul-betul kesiapsiagaannya dari masing-masing wilayah,” jelas Kusnadi.
Kusnadi mengatakan, bencana alam yang sering terjadi di wilayah Kota Banjar adalah tanah longsor, dan hujan deras disertai angin puting beliung. Sehingga hal itu menyebabkan beberapa rumah warga ambruk dan tertimpa pohon tumbang.
“Di Kota Banjar sendiri daerah yang rawan terjadi bencana hujan deras dan angin puting beliung itu ada di wilayah Neglasari. Selain itu, daerah rawan longsor juga sering terjadi di wilayah pegunungan, seperti Desa Cibeureum, Desa Binangun. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan daerah lain juga bisa berpotensi,” paparnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan tentang dampak buruk bendungan Leuwi Keris yang bisa saja terjadi kapan pun.
“Dibahas juga masalah Leuwi Keris bahwa ada kurang lebih 19 desa dan kelurahan yang kemungkinan akan terdampak dari hal buruk jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, dan itu sangat penting untuk diperhatikan,” terangnya. (Sandi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)