Berita Tasikmalaya, (harapanrakyat.com),- Pengerjaan Bendungan Leuwi Keris di perbatasan Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, sampai saat ini sudah mencapai 82 persen dari pengerjaan keseluran.
Bendungan Leuwi Keris ditargetkan sudah mulai beroperasi pada akhir 2023. Keberadaan bendungan ini nantinya bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pengairan, penggunaan bahan baku air bersih. Serta pengembangan sektor pariwisata.
PPK Perencanaan Pembangunan Leuwi Keris, Agung Setiawan mengatakan, bendungan ini merupakan salah satu bendungan tipe zonal. Memiliki inti-inti tegak urugan menggunakan batu dengan ketinggian mencapai 84,9 meter.
“Leuwi Keris juga memiliki daya tampung air sebesar 81,44 juta m3, dengan usia guna waduk selama 50 tahun,” terangnya, Kamis (14/10/2021).
Lebih lanjut Agung mengatakan, proyek Bendungan Leuwi Keris di perbatasan Tasikmalaya dengan Ciamis itu menggunakan lahan seluas 230 hektar berupa fasilitas umum. Serta daerah gedangan yang terletak di Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis.
Saat ini pelaksanaan pembangunannya sudah mencapai 82 persen dari pembangunan keseluruhan yang meliputi dua terowongan air tipe tapal kuda.
Bendungan Leuwi Keris untuk Sektor Pertanian dan Pariwisata
Baca Juga : Ratusan Pekerja Bendungan Leuwi Keris di Tasikmalaya Ikuti Vaksinasi
Terowongan tersebut berdiameter 6,2 meter yang panjangnya masing-masing 1.079,80 meter dan 1.054,80 meter. Serta memiliki spillway pelimpahan pintu samping dan pelimpahan pintu tegak.
“Bendungan Leuwi Keris nantinya dapat menampung air sebanyak 82.000.000 m3 yang berpungsi untuk beberapa sektor. Antara lain untuk kepentingan irigasi yang dapat digunakan perluasan pengairan untuk wilayah Ciamis, Banjar, Cilacap, dan daerah Selatan Provinsi Jawa Tengah. Mampu mengairi lahan dan sawah seluas 6.600 hektar,” papar Agung.
Bukan hanya pengairan, tapi bisa menjadi bahan baku air bersih untuk wilayah Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, dan Kabupaten Tasikmalaya sebesar 850 liter per detik.
“Manfaat lainnya juga menjadi potensi pembangunan tenaga listrik yang mampu mensuplai kebutuhan dari dua turbin air sebesar 29 megawatt,” terangnya.
Sedangkan, dari sisa pembangunan sebesar 18 persen itu kini tinggal pelaksanaan pengurugan bendungan. Pelaksanaannya setelah pengalihan aliran Sugai Citanduy ke dalam trowongan. Rencananya tanggal 10 November mendatang.
Pengurugannya akan mengambil dari Gunung Panghajar yang telah membangun jalan sepanjang 13 kilometer untuk akses angkutan material urugan.
Saat ini tinggal menyelesaikan pembangunan tiga jembatan. Nantinya setelah akses jalan tersebut selesai akan diserahkan kepada pihak pemerintahan daerah.
Program pembangunan strategi nasional gagasan Presiden Jokowi ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari sektor pertanian dengan adanya tambahan pengairan. Serta suplai tenaga listrik sebesar 29 megawatt.
“Paling utama adanya pertumbuhan pariwisata yang bisa membangkitkan perekonomian warga. Rencananya proyek Bendungan Leuwi Keris ini akan selesai pada pertengahan tahun 2023 nanti,” pungkas Agung. (Apip/R3/HR-Online)
Editor : Eva