Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Banjar, Jawa Barat, menyayangkan peran pemerintah, karena masih adanya warga Kota Banjar yang belum mendapatkan akses jaringan listrik.
Bahkan, warga tersebut hingga terpaksa harus menggunakan lilin dan lampu penerang diyan yang menggunakan bahan bakar solar saat malam hari.
Diberitakan HR Online sebelumnya, warga yang bertahun-tahun belum menikmati listrik adalah Suminah (42), warga RT 4/5 Dusun Sindanggalih, Desa Rejasari, Langensari, Kota Banjar.
Ketua PMII Kota Banjar, Awal Muzaki menilai, kondisi tersebut sebagai pukulan keras bagi Pemerintah Kota Banjar. Pasalnya, dibalik kemajuan dan keberhasilan yang diraih selama ini, nyatanya masih terdapat warganya yang belum mendapatkan akses listrik.
Baca Juga : Warga Kota Banjar Ini Puluhan Tahun Tak Menikmati Listrik
Selain itu, menurutnya juga membuktikan lemahnya pengawasan dari pihak legislatif terhadap kinerja pemerintah. Dan tidak adanya koordinasi antara pemerintah desa selaku pemerintahan paling bawah.
“Ini tentunya sangat miris dan membuktikan tidak seriusnya Pemkot Banjar dalam memberikan pelayanan kepada warganya,” kata Awal kepada HR Online, Rabu (29/9/2021).
Lanjutnya, dengan adanya permasalahan tersebut, harus ada evaluasi kepada pemerintah desa untuk memastikan tidak ada lagi warga yang kekurangan akses listrik. Karena menurutnya, bisa saja kejadian tersebut menimpa warga yang lainnya.
Oleh karenanya, pihaknya mendorong kepada pemerintah kota segera mencarikan solusi untuk permasalahan tersebut. Agar sebagai warga negara bisa menikmati fasilitas yang semestinya bisa pemerintah usahakan.
Sehingga, mereka tidak tertinggal akan akses informasi. Terlebih lagi di era yang serba digital seperti sekarang ini.
“Peran pemerintahan Kota Banjar harus hadir memberikan pelayanan, serta mencarikan solusi. Karena saya kira ini sangat dan harus dilakukan penanganan,” ujarnya.
Tanggapan HMI Adanya Warga Kota Banjar yang Belum Dapat Akses Listrik
Terpisah Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Banjar, Budi Nugraha mengatakan, bahwa Banjar adalah kota kecil hanya 4 kecamatan, 9 kelurahan dan 16 desa.
Sehingga, dengan adanya warga Kota Banjar yang belum menikmati listrik, tentunya menjadi hal yang sangat menyedihkan.
Baca Juga : Pemdes Rejasari Kota Banjar Ungkap Warga yang Belum Nikmati Listrik
Semestinya, kata Budi, hal tersebut menjadi perhatian dan evaluasi bagi Pemkot Banjar, ketika melihat persoalan yang sangat tidak elok.
“Ini menjadi suatu hal yang fundamental bagi Pemkot untuk segera mungkin menjadi perhatian khusus,” ujar Budi, Rabu (29/9/2021).
Lanjutnya, kondisi perkembangan zaman sekarang ini yang sudah sangat pesat, jangankan hanya sebatas listrik, bahkan dunia digital saat ini menjadi hal yang lumrah diakses oleh semua pihak dan kalangan.
Untuk itu, kata Budi, ketika ada salah satu warga yang belum mendapatkan akses listrik sampai saat ini menjadi pertanyaan besar.
Terlebih lagi, tidak adanya listrik tentunya akan menghambat pembelajaran si anak yang sedang sekolah, ketika membutuhkan akses informasi dan perkembangan pendidikan.
“Jangan sampai Banjar menjadi kota tertinggal dengan kota-kota lain, yang sudah jauh melangkah. Tentunya pemerintah harus lebih serius dalam melihat perkembangan zaman dan pertumbuhan laju digitalisasi saat ini,” katanya. (Muhlisin/R5/HR-Online)
Editor : Adi Karyanto