Berita Jabar, (harapanrakyat.com),– Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) memprioritaskan rumah sakit di daerah terpencil untuk menerima bantuan oksigen dan sembako.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menerima bantuan 50 tabung oksigen baru ukuran 6 meter kubik dan 1.000 paket sembako dari PT Lion Super Indo, di Gedung Pakuan Kota Bandung, Senin (13/9/2021).
Menurut Emil -sapaan Ridwan Kamil- saat ini kondisi Covid-19 di Jabar mulai membaik. Meskipun demikian, pihaknya tetap waspada.
“Saya sampaikan terima kasih, dan batuan ini segera kami distribusikan,” katanya.
Prioritas penerima bantuan adalah rumah sakit di daerah terpencil. Menurut Emil, daerah pelosok Jabar lebih membutuhkan infrastruktur kesehatan daripada daerah perkotaan.
“Kalau Bodebek dan Bandung Raya kondisi infrastruktur kesehatannya lebih baik. Berbeda dengan daerah di ujuang Jabar. Karena itu kita prioritaskan untuk menerima bantuan ini,” kata Emil.
Kasus Covid-19 di Jabar sendiri, lanjut Emil, saat ini terdapat 7.000 kasus aktif. Pasien Covid-19 di Jabar sebagian dirawat di Rumah Sakit. Sementara sisanya menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing, dan ada juga yang menjalani isolasi di tempat isolasi terpusat.
“Masih ada sekitar 7 ribuan kasus aktif. Ini tentunya membutuhkan oksigen. Namun puncaknya sudah turun pada Juli lalu yang sempat mencapai 120 ribu kasus,” tutur Emil.
Sedangkan terkait bantuan sembako, warga terdampak pandemi yang tidak terjangkau bantuan sosial formal akan menjadi prioritas yang mendapatkan paket bantuan tersebut.
“Fokusnya ke daerah dengan tingkat kemiskinan paling tinggi namun kurang terjangkau bansos formal,” jelasnya.
Meski Covid-19 di Jabar Menurun, Bantuan Oksigen dan Sembako Masih Dibutuhkan
Sementara itu, Monica salah seorang perwakilan PT Lion Super Indo mengatakan, perusahaannya berusaha meningkatkan pemberian Bansos.
“Ini upaya kami untuk ikut berjuang melawan Covid-19 bersama-sama yang lain,” ujar Monica.
Monica menilai sejumlah daerah yang memiliki kasus penularan Covid-19 masih membutuhkan oksigen, meskipun kasusnya sudah menurun. Dalam hal ini, kesiapsiagaan masih diperlukan untuk berjaga-jaga apabila kasus Covid-19 meningkat kembali.
“Kasus baru Covid-19 di sejumlah daerah masih ada termasuk di Jabar. Meskipun kondisinya membaik. Kita tetap perlu siap siaga, kondisi darurat Covid-19 belum selesai,” tandasnya. (R7/HR-Online/Editor-Ndu)