Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Data vaksinasi di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat tidak sinkron antara data manual dan online di aplikasi P-Care.
Wakil Bupati Pangandaran Ujang Endin Indrawan mengatakan, data secara manual menunjukkan vaksinasi di Kabupaten Pangandaran sudah mencapai 46 persen.
“Sedangkan di aplikasi P-Care tercatat baru 43 persen. Ini berarti ada perbedaan angka sekitar 3 persen,” katanya, Jumat (24/9/2021).
Ujang Endin menduga ada kesalahan manajemen terkait pencatatan data vaksinasi antara Puskesmas dan Desa.
“Semula manajemen di Puskesmas, juga di Desa tidak memasukkan data vaksinasi ke dalam P-Care,” lanjutnya.
Karena itu data yang tersaji secara manual dan online pun tidak sinkron. Meskipun demikian, Ujang Endin menegaskan, pihaknya tetap gencar memobilisasi masyarakat Pangandaran untuk vaksinasi.
“Kami juga tetap melakukan tracing kontak pada kasus-kasus Covid-19 di Kabupaten Pangandaran,” jelasnya.
Sementara sosialisasi terkait vaksin Covid-19 juga terus digencarkan untuk mempercepat program vaksinasi di Kabupaten Pangandaran.
“Rencananya kami akan tambah tim, agar target percepatan vaksinasi segera tercapai,” tuturnya.
Baca Juga: Vaksinasi Sektor Pariwisata Pangandaran Capai 90 Persen
Menurut Ujang Endin, satu Puskesmas di Pangandaran memiliki petugas vaksin tiga orang. Karena itu pihaknya akan menambah personil petugas vaksin.
“Dari data rekapan, capaian vaksinasi di beberapa wilayah rendah. Seperti Cimerak, Pangandaran, Parigi dan Mangunjaya itu di bawah 40 persen,” katanya.
Ujang Endin mengaku sedang menelusuri kendala yang terjadi di lapangan yang menghambat vaksinasi.
“Untuk mendongkrak capaian vaksinasi, saya sendiri langsung terjun ke masyarakat untuk mengetahui kendala vaksinasi di masyarakat,” tandasnya. (Ceng2/R7/HR-Online/Editor-Ndu)