Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Strategi bisnis Mang Engking, pemilik Gubug Makan Mang Engking, terungkap saat menjadi bintang tamu dalam acara Hi-Podcast HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Kota Banjar, Jawa Barat, Kamis (09/09/2021).
Bintang tamu dalam produk digital Hi-Podcast HIPMI Kota Banjar kali ini sangat menginspirasi para pengusaha muda, khususnya pengusaha muda di Kota Banjar.
Owner dari rumah makan tersebut memiliki nama asli H. Engking Sodikin, atau biasa disapa banyak orang dengan panggilan Mang Engking.
Dalam acara Hi-Podcast, Mang Engking menceritakan kisah bisnisnya dalam bidang kuliner dari awal merintis hingga sekarang.
Menurutnya, selain memiliki hoki dari namanya yang ia pakai untuk berbisnis, ada juga faktor kebiasaan lain yang ia lakukan sejak dari kecil sampai sekarang.
“Jadi perjalanan bisnis saya itu dimulai dari awal banyak rintangannya. Tapi saya memiliki kebiasaan sejak kecil itu suka mengasihi kepada sesama. Jadi saya ingatnya baru sekarang, ternyata itu sangat berpengaruh dalam kecepatan bisnis saya,” kata Mang Engking, saat menjadi narasumber Hi-Podcast HIPMI Kota Banjar.
Seiring dengan berjalannya waktu, lanjutnya, pada saat itu terjadi bom Bali, sehingga produksi usaha udang dan ikan miliknya sempat memiliki penolakan.
“Dulu ada peristiwa bom Bali, jadi produksi usaha saya itu ditolak 100 persen. Kemudian ke Jakarta juga sama waktu itu ada peristiwa ledakan bom. Akhirnya saya coba membuka usaha kuliner untuk saya jual sendiri,” paparnya.
Baca Juga : Angkat UMKM Lokal, HIPMI Kota Banjar Launching Hi-Podcast
Singkat waktu, hanya berjalan selama kurang lebih satu tahun, strategi bisnis Mang Engking mulai membuahkan hasil. Usahanya pun berkembang sangat pesat hingga ia kebingungan untuk mencari bahan produksi.
“Saya merintis sedikit demi sedikit. Alhamdulillah, belum satu tahun itu terbalik. Jadi bukan saya susah jual produksi, tapi saya susah nyari produksi sampai ke Lampung dan ke Kalimantan,” ungkap Mang Engking.
Strategi Bisnis Kuliner Mang Engking Sukses Bangun Puluhan Outlet
Setelah penjualan produksi pertamanya yang berada di Yogyakarta, tepatnya di Kota Sleman meningkat, hingga didatangi para artis terkenal dan para pejabat. Bahkan, banyak yang menawari Mang Engking untuk bekerjasama.
Namun, saking banyaknya tawaran kerjasama yang masuk, Mang Engking tidak mengambil semuanya untuk dijadikan rekan bisnis.
“Dengan berjalannya waktu, banyak para artis yang makan di situ. Bahkan rektor sampai jenderal juga ada. Akhirnya mereka punya tempat dan mereka mengajak saya untuk kerjasama. Cuma nggak bisa semuanya, karena untuk produksi di Yogyakarta juga kurang,” kata Mang Engking.
Sampai saat ini, Mang Engking memiliki rumah makan dengan konsep lesehan lebih dari 20 outlet. Jumlah sebanyak itu tersebar di beberapa daerah. Bahkan, setiap outlet minimalnya memiliki luas lahan 1 hektar.
Untuk mengetahui lebih lanjut cerita di balik suksesnya bisnis Mang Engking bisa langsung menontonnya melalui Channel YouTube Hi-Podcast HIPMI Kota Banjar. (Sandi/R3/HR-Online)