Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Sentra produksi bata merah di Kelurahan Pataruman, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat, yang selama ini sudah berjalan harus bisa dipertahankan.
Hal itu menjadi harapan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (KUKMP) Kota Banjar, terkait adanya pengrajin bata merah di kawasan tersebut yang ingin beralih menjadi petani.
Sekretaris Dinas KUKMP Kota Banjar, Neneng Widya Hastuti mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti persoalan tersebut ke lapangan. Hal itu untuk memastikan jumlah pengrajin batu bata merah di Kelurahan Pataruman yang mengalami kesulitan bahan baku.
Sejauh ini, pihaknya belum menerima laporan secara langsung dari kelompok pengrajin batu bata merah tersebut, perihal kendala yang mereka alami.
Untuk itu, agar memudahkan koordinasi dalam mencari solusi permasalahan tersebut, pihaknya akan meninjau ke lapangan. Karena, sentra produksi bata merah yang selama ini sudah berjalan harus bisa dipertahankan.
“Kami belum mendapatkan laporan mengenai hal itu, dan kami masih melakukan koordinasi apakah bahan baku yang mereka gunakan memang mengalami kesulitan. Tapi sampai saat ini bahan baku masih ada, walaupun agak sulit,” kata Neneng, Rabu (8/9/2021).
Dari informasi yang pihaknya terima, selain karena faktor kesulitan bahan baku yang mulai menipis. Para pengrajin batu bata merah tersebut juga tidak bisa bersaing di tingkat pasar dengan produksi batako yang sekarang ini lebih digemari konsumen.
Baca Juga : Dinas KUKMP Kota Banjar Kembalikan Anggaran JPE ke Kas Daerah
Solusi Alternatif Bagi Pengrajin Bata Merah
Menurut Neneng, sebagai solusi alternatif agar produksi batu bata merah tersebut bisa tetap berjalan. Pihaknya pun akan berkoordinasi dengan kelompok, terkait ketersediaan bahan baku yang berasal dari daerah lain.
Namun, apabila ketersediaan bahan baku tersebut memang betul-betul sulit. Pihaknya menyarankan agar para pengrajin batu bata merah bisa membuka peluang kerja baru melalui dunia usaha. Seperti membuka sektor perdagangan.
“Harapan kami produksi bata merah tetap bisa berjalan. Nanti kita cari solusinya untuk bahan baku itu. Kalau memang betul-betul kesulitan, agar mereka tetap memiliki mata pencaharian kita akan arahkan untuk membuka wirausaha baru,” kata Neneng.
Sebelumnya, Kelompok Warga Tani Kecamatan Pataruman mengadakan hearing ke Komisi II DPRD Kota Banjar.
Mereka meminta lahan pertanian karena saat ini banyak pengrajin batu bata merah di Kelurahan Pataruman kesulitan bahan baku, dan ingin beralih menjadi petani.
Bahkan, sebagian pengrajin batu bata merah tersebut sudah mulai beralih menjadi petani jagung dan kedelai. Hal itu imbas langkanya ketersediaan bahan baku untuk produksi batu bata merah. (Muhlisin/R3/HR-Online)
Editor : Eva