Sedekah harta yang paling dicintai merupakan salah satu anjuran dalam ajaran agama Islam. Hal yang demikian itu juga termasuk dari teladan dari Abu Thalhah.
Akan tetapi, meskipun anjuran, masih banyak sebagian dari kita, yang keberatan untuk menyedekahkan harta yang paling kita cintai.
Bukan hanya menyedekahkan harta yang kita cintai yang menjadi anjuran untuk kita. Melainkan, sedekah sendiri juga salah satu perintah dalam agama Islam.
Perlu Anda ketahui juga, bahwa amalan yang satu ini, pahalanya tidak akan terputus. Walaupun, kita sudah meninggal.
Untuk sedekah yang tidak akan putus pahalanya, biasa kita sebut dengan sedekah jariah. Jadi, pahalanya akan tetap mengalir dan termasuk dalam amalan yang Allah SWT cintai.
Apabila, kita mampu melakukan hal tersebut, Insya Allah, kita bisa menjadi penghuni surga Allah SWT.
baca juga: Perbedaan Sedekah, Hibah dan Hadiah, Apa Saja? Jangan Sampai Salah
Dalil yang Menganjurkan untuk Sedekah Harta yang Paling Dicintai
Menyedekahkan harta yang kita cintai, itu sampai sekarang masih menjadi masalah bagi setiap individu. Mengapa demikian? Pasalnya, kebanyakan manusia itu cinta akan dunia dan harta.
Hal tersebut juga menyebabkan seseorang masih enggan mengeluarkan harta tersebut, sebab terlalu cinta.
Karena merupakan anjuran dalam ajaran agama Islam, dalam Al-Quran juga menjelaskan mengenai hal tersebut. Dalam Al-Quran surat Ali-Imran ayat 92:
Dalam penjelasan arti surat Ali-Imran tersebut kita bisa tahu, bahwasanya seseorang itu tidak akan mencapai kebajikan yang sempurna, apabila seseorang tersebut masih belum menginfakkan sebagian harta yang ia cintai.
Sehingga, sedekah harta yang paling dicintai bukan hanya anjuran, melainkan juga perintah.
Pasalnya, Al-Quran sendiri mempunyai kedudukan yang tinggi dalam Islam. Dia merupakan sumber pertama yang menjadi acuan dalam ajaran Islam. Akan tetapi juga bukan Al-Quran saja, tetapi juga Al-Hadits.
baca juga: Tata Cara Sedekah Subuh Mempermudah Anda dalam Menyalurkannya
Kisah Thalhah Sahabat Rasulullah SAW
Thalhah merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW dari kalangan Anshar. Kisah Thalhah juga menjadi teladan bagi kita untuk sedekah harta yang paling dicintai.
Nama asli, dari sahabat Rasul tersebut adalah, Zaid bin Sahl bin Al Aswad bin Haram An Najjari Al-Anshari. Abu Thalhah juga merupakan suami dari Ummu Sulaim, ibu dari Anas bin Malik.
Suami dari Anas bin Malik ini mempunyai harta banyak. Meskipun begitu, akan tetapi kebun Kurmalah yang paling memberikan banyak hasil.
Sedangkan kebun Kurma yang paling Thalhah cintai adalah kebun yang menghadap ke Masjid Nabawi. Bahkan Rasulullah SAW juga pernah masuk ke kebun tersebut, kemudian minum airnya yang jernih.
Adanya perintah dalam Al-Quran surat Ali-Imran ayat 92 tadi, juga menyebabkan Thalhah sedekah harta yang paling ia cintai.
Ayah dari Anas bin Malik ini, hendak menyedekahkan kebun tersebut di jalan Allah SWT. Dengan tujuan, meraih kebaikan yang sempurna dan pahala dari Allah SWT. Sehingga, mampu menghantarkan pelakunya menuju Surga.
baca juga: Orang yang Berhak Menerima Sedekah, Berikut Urutan dan Penjelasannya
Menyedekahkan Kebun Kurma
“Wahai Rasulullah, bukankah seseorang itu tidak akan sampai pada kebaikan yang sempurna, sebelum ia menginfakkan harta yang paling ia cintai? Oleh sebab itu, aku mencintai kebun kurmaku. Maka kebun tersebut, akan saya sedekahkan untuk Allah SWT, untuk mengharapkan pahala dari Allah. Untuk itu, wahai Rasul, gunakan kebun tersebut, sebagaimana yang sudah diperintahkan kepadamu”.
Mendengarkan hal tersebut, Rasulullah mengatakan, hal tersebut sangatlah menakjubkan. Pasalnya, itu merupakan harta yang sangat menguntungkan. Akan tetapi menurutku, lebih baik kamu berikan kepada kerabatmu saja. Setelah, Thalhah segera melaksanakan perintah dari Rasulullah, yakni sedekah harta yang paling ia cintai tersebut. Ia membagikan kebun tersebut kepada kerabat dan anak pamannya.
Sedekah harta yang paling dicintai tersebut, menjadi pembuktian dari keimanan Thalhah. Beliau juga dengan sangat ikhlasnya menyedekahkan, harta ia cintai demi meraih kebaikan sempurna.
Amalan baik tersebut, juga membuat Umar bin Khattab, ikut menyedekahkan harta yang paling berharga baginya.
Nah, semoga penjelasan mengenai sedekah harta yang paling dicintai tersebut, menyebabkan kita ikhlas untuk melakukannya. Menjadikan kebaikan yang kita lakukan sempurna. Mengajarkan kepada kita juga, untuk tidak terlalu cinta kepada harta dunia. Pasalnya, semua hanya titipan dari Allah SWT. (Muhafid/R6/HR-Online)