Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Riwayat hidup Kosman bin Suned alias M Kace ternyata cukup menarik untuk dibahas.
Lahir di Dusun Burujul, Desa Limusgede, Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Kosman sejak remaja ternyata sudah punya pemikiran menyimpang soal agama.
Asep Kepala Desa Limusgede merupakan teman satu kelasnya waktu SD dan SMP.
Hanya saja, menginjak kelas 2 SMP, Kosman alias M Kace putus sekolah dan sempat mengenyam pendidikan pesantren selama 1 tahun di Cimerak.
“Dulu Kosman tergolong dari keluarga mampu, saat masih SMP ke sekolah dia pakai motor,” ujar Asep Rabu (1/9/2021).
Baca Juga: Saat di Pangandaran, Penista Agama M Kace Kerap Rendahkan Ulama
Berdasarkan riwayatnya, Kosman alias M Kace menikah dengan istrinya Fatmah dan punya 2 anak laki-laki.
Anak pertamanya ikut kakak ipar Kosman ke Sidareja, Cilacap, sementara adiknya ikut bersama Kosman.
Tahun 2001, istri Kosman pergi ke Arab Saudi menjadi TKW sementara Kosman ke Jakarta jadi supir bus jurusan Bekasi-Pasar Baru.
“Di Limusgede, Kosman juga sempat jualan tempe dan pengepul singkong,” ungkapnya.
Pada tahun 2003, Kosman terusir dari kampungnya lantaran meresahkan masyarakat dan teridentifikasi sebagai misionaris.
Ia mengaku pada tahun 2005 bertemu dengan M Kace di wilayah Kota Banjar.
Waktu di Banjar, Kosman mengaku bekerja sebagai wartawan hukum.
Warga di kampung halamannya tidak mengetahui aktivitas M Kace usai pergi dari desa Limusgede.
Namun tiba-tiba muncul berita Kosman ditangkap Mabes Polri lantaran melakukan penistaan agama.(Ceng2/R8/HR Online)
Editor: Jujang