Rabu, Februari 12, 2025
BerandaBerita TasikmalayaSempat Terpuruk, Perajin Sutra di Tasikmalaya Bangkit di Tengah Pandemi

Sempat Terpuruk, Perajin Sutra di Tasikmalaya Bangkit di Tengah Pandemi

Berita Tasikmalaya, (harapanrakyat.com),– Perajin sutra di Kampung Anyar, Desa Cipondok, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat sempat terpuruk lantaran pandemi Covid-19.

Beruntung berbagai bantuan dari PT Pertamina PGE Area Karaha membuat mereka bangkit.

Para perajin sutra yang tergabung dalam Kelompok Tani Mardian Putera tersebut budidaya ulat sutra hingga memprosesnya menjadi benang sutra sampai produksi kain sutra.

Ketua Kelompok Tani Mardian Putera, Holib mengatakan, pertama kali budidaya ulat sutra pada tahun 1997.

“Dari tahun 1997 itu mengalami pasang surut, baru pada tahun 2020 mendapat pembinaan dari PT Pertamina PGE Area Karaha,” katanya, Kamis (16/9/2021).

Saat ini, lanjut Holib, sudah ada 11 perajin tenun kain sutra yang bekerja dari rumahnya masing-masing.

“Sejak pandemi, usaha kami terkendala pasar. Tetapi para perajin masih tetap produksi, meskipun tidak maksimal. Dari 40 tenun, per unitnya menghasilkan dua potong kain sutra, masa pengerjaannya selama satu minggu. Jadi dalam satu minggu kain sutra yang dihasilkan 80 potong,” katanya.

Kondisi tersebut berbeda sebelum pandemi, permintaan kain sutra seringkali tidak terpenuhi. Para perajin sutra di Tasikmalaya ini selalu kebanjiran pesanan.

“Kami jual 90 persen ke Jakarta untuk para desainer seperti Itang Yunas dan lain-lain,” katanya.

Sementara itu, Asmaul Husna Staf PT Pertamina PGE Area Karaha menjelaskan, para perajin sutra di Tasikmalaya merupakan korban krisis tahun 2019.

“Desanya sudah terkenal sebagai sentra sutra, tapi ketika usaha mereka menurun, banyak pemuda dari desa tersebut memilih kerja ke luar kota,” katanya.

Hal tersebut, lanjut Asmaul Husna, mendorong pihaknya untuk memberi bantuan berupa bahan baku sutra.

“Mereka memang kesulitan bahan baku, kami bantu dengan mengirim ulat sutranya. Lalu peremajaan alat-alat tenun. Kami juga mengirim bantuan berupa bibit, pupuk, dan perbaikan kembali rumah-rumah ulat sutra,” jelasnya.

Asmaul Husna berharap dengan bantuan tersebut, bisa menghidupkan kembali kampung sutra di Tasikmalaya.

“Saat ini sudah menunjukkan hasil, setidaknya mereka sekarang mandiri dalam masalah bahan baku. Karena sudah ada lahan untuk tanaman murbei penghasil ulat sutra,” katanya.

Bahkan, kata Asmaul Husna, daun murbei-nya sendiri saat ini sudah bisa dijual dengan harga Rp 6.000 per kilogram.

“Kami berharap para perajin sutra di Tasikmalaya ini tidak kalah saing,” tandasnya. (Apip/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Keutamaan Doa Panjang Umur, Raih Kehidupan yang Berkah

Keutamaan Doa Panjang Umur, Raih Kehidupan yang Berkah

Memiliki umur yang panjang dan bermanfaat tentu menjadi dambaan setiap manusia. Rasulullah pun mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa memanjatkan doa panjang umur. Baca Juga: Doa...
Sinopsis Samawa Dosamu Cintaku Selamanya, Tentang Isu KDRT

Sinopsis Samawa Dosamu Cintaku Selamanya, Tentang Isu KDRT

Banyaknya film terbaru yang akan tayang di bioskop tentu memberikan beragam pilihan bagi para penonton. Salah satunya adalah film berjudul Samawa Dosamu Cintaku Selamanya,...
Oppo Find X9 Ultra, Bocoran Spesifikasi dan Perkiraan Peluncuran

Oppo Find X9 Ultra, Bocoran Spesifikasi dan Perkiraan Peluncuran

Oppo tampaknya sedang mempersiapkan smartphone flagship terbaru dari seri Find, yaitu Oppo Find X9 Ultra. Perangkat ini kemungkinan besar akan hadir pada tahun 2026...
Ular sanca kembang Banjar

Ular Sanca Kembang 3 Meter Pemangsa Ayam Bikin Geger Warga Kota Banjar

harapanrakyat.com,‐ Ular sanca kembang sepanjang 3 meter bikin geger warga Lingkungan Jadimulya, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat. Ular yang sempat memangsa...
Cat Rumah Warna Soft, Pilihan Tepat untuk Interior Rumah

Cat Rumah Warna Soft, Pilihan Tepat untuk Interior Rumah

Dalam dunia desain interior, pilihan warna sangat berdampak pada suasana dan estetika suatu ruang. Cat rumah warna soft, dengan nuansa lembut dan kalem, menjadi...
Meninggal Dunia Akibat DBD

Satu Anak di Kota Banjar Meninggal Dunia Akibat DBD, Dinkes: Belum Dapat Laporan Resmi

harapanrakyat.com,- Seorang anak di Kota Banjar, Jawa Barat, meninggal dunia akibat DBD. Virus Demam Berdarah Dengue (DBD) itu menyerang Rifkah Khoirunnajah (10), warga Lingkungan...