Pengkhianatan PKI yang kita kenal dari ‘Peristiwa 1965’ ternyata sebuah kelanjutan dari peristiwa sebelumnya.
Sebab, sejak tahun 1924 Partai Komunis Indonesia sudah melakukan pengkhianatan untuk pertama kalinya di Hindia Belanda.
Partai ini berkembang dari sebuah organisasi beraliran radikal di Semarang dan lahir pada tahun 1921. Sejak saat itu kelompok kiri ini sering melakukan kegiatan yang mengarah pada kebohongan.
Adapun bintik awal organisasi politik ini berkhianat dapat kita lacak dalam buku Ruth. T. Mc. Vey berjudul ‘Kemunculan Komunisme Indonesia‘.
Sejarawan asal Cornell University ini memiliki fakta-fakta menarik yang bisa kita lihat sebagai perilaku pengkhianatan yang terjadi pertama kalinya oleh PKI pada tahun 1924.
Baca juga: Pengaruh Komunisme di Jawa Barat serta Fakta Kongres PKI dan SI Merah di Bandung-Sukabumi
Fakta Tersembunyi dari Pengkhianatan PKI yang belum Terungkap
Sebagaimana penjelasan di atas tadi, penelitian ini bermaksud untuk mengungkapkan fakta menarik dan belum banyak orang yang mengetahuinya.
Sementara menurut sejarawan Ruth. T. Mc. Vey, penyebab PKI berkhianat yaitu karena “harapan yang tak bisa tercapai”.
Baca juga: PKI dan Sarekat Islam, Sejarah Dua Kompetitor Politik yang Saling Sindir
Berkembangnya Kelompok Anti Komunisme Tahun 1924
Masih menurut Ruth. T. Mc. Vey dalam bukunya berjudul “Kemunculan Komunisme Indonesia”, (2010: 455), menyebutkan bahwa pengkhianatan PKI pertama kali terjadi tahun 1924.
Hal ini selaras dengan peristiwa timbulnya kelompok anti komunisme yang kemudian dalam surat kabar Belanda menyebutnya sebagai kelompok teroris.
Sementara yang sesungguhnya kelompok tersebut bernama SR (Sarekat Rakyat) yang kecewa pada PKI karena telah berbohong.
Sebelumnya PKI pernah menjanjikan sesuatu pada SR. Alimin, dan kawan-kawan dalam partai kiri ini akan membantu eksistensi SR apabila mereka bisa membantu menyebarkan komunis di luar Jawa.
SR pun mengabulkan permintaan itu. Alhasil, pada tahun 1924 PKI menjadi kelompok terkenal di kalangan Buruh dan Petani di Sumatera dan sekitarnya.
Namun hasil yang membanggakan ini tidak sesuai dengan apa yang sudah mereka janjikan sebelumnya.
PKI seolah lupa. Sementara SR berbalik kiblat menjadi anti PKI dan menyerangnya.
Menjanjikan Kemenangan Buruh
Pengkhianatan PKI yang selanjutnya juga bisa kita lihat ketika partai yang dipimpin Semaun dan kawan-kawan ini mengingkari janji pada para buruh-buruh pabrik.
Mereka mengkhianati dengan cara mengingkari janji. Sebab, pada saat itu pemogokan yang diserukan akan menang ternyata justru berakhir pada kekalahan.
Hal ini pun menjadi penyebab ditahannya para buruh-buruh yang ikut terlibat pemogokan. Sementara para petinggi PKI mengasingkan diri ke Moskow (Uni Soviet).
Pemerintah Kolonial Berupaya Memusnahkan PKI
Karena pengkhianatan PKI sering menjadi masalah bagi ketentraman kolonial, maka pemerintah Belanda mencoba untuk memusnahkannya pada tahun 1927.
Hal ini juga seiring dengan terjadinya peristiwa pemberontakan PKI untuk pertama kalinya.
Kejadian ini lalu menjadi salah satu alasan terbaik kolonial memadamkan api komunisme di Hindia Belanda.
Namun, sebelum tahun 1927 pemerintah kolonial juga pernah berupaya mematikan PKI dengan cara yang lebih moderat melalui meja demokrasi.
Fenomena ini juga yang membuat PKI gentar. Sebab, keadaan saat itu partai ini sudah dikelilingi kesalahan-kesalahan.
Jadi, kemungkinan besar kalah bisa saja terjadi sewaktu-waktu.
Selain itu, PKI juga tidak terbiasa berjuang dengan cara-cara yang kooperatif. Oleh sebab itu mereka tidak tahu cara bekerjasama dengan pemerintah kolonial.
PKI Mengancam Tindakan Terorisme Sarekat Rakyat
Ketika pemerintah kolonial mengendus keberadaan Sarekat Rakyat sebagai organisasi yang pernah berafiliasi dengan PKI, maka organisasi tersebut dituduh dalang terorisme yang terjadi.
Oleh sebab itu, PKI mencoba melakukan penyangkalan-penyangkalan melalui berbagai cara, salah satunya menggunakan media surat kabar.
PKI menulis banyak tentang kiprah Sarekat Rakyat sebelum menjadi teroris. Surat kabar kiri ini juga memberikan informasi bahwa SR sudah tidak berafiliasi lagi dengan PKI. Hal itu sekaligus menyangkal bahwa PKI tidak melakukan pengkhianatan.
Maka dari itu, tindakan radikal Sarekat Rakyat ini sama sekali bukan perbuatan PKI, dan itu adalah tindakan terorisme yang pernah terjadi pertama kali di Hindia Belanda.
Kemunculan Tokoh Komunisme Baru Bernama Aliarcham
Nama Aliarcham yang sebelumnya ada dalam Sarekat Rakyat berubah menjadi tokoh komunisme baru di luar Jawa.
Kehadirannya banyak dikecam oleh para petinggi PKI sekelas Alimin dan Darsono. Sebab, ia memiliki pandangan tentang komunisme yang berbeda dari Semaun.
Ada yang mengatakan pemikiran Aliarcham tidak beda jauh dengan pemikiran dan gerakan yang dilakukan oleh Tan Malaka dari Sumatera Barat.
Aliarcham memiliki sudut pandang yang berbeda dengan tokoh PKI lainnya. Menurutnya PKI lebih tepat dalam mengadakan gerakan alias tidak gegabah.
Kendati demikian, ia justru ditendang dari PKI. Sebab, pemikirannya terlalu lamban dan tidak menguasai teori Marxis yang sesungguhnya.
Nah itulah sejarah dari peristiwa pengkhianatan PKI pertamakalinya terjadi tahun 1924. Ternyata selain tahun 1965 partai ini sudah berkhianat jauh sebelum itu. (Erik/R6/HR-Online)