Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Muncul api dan asap di Lapas Banjar, Jawa Barat, membuat warga binaan panik dan berebut mencari pintu keluar Lapas untuk menyelamatkan diri.
Kepanikan tersebut terjadi saat kepulan asap yang keluar dari ruangan blok kamar tahanan Lapas Kelas II B Kota Banjar, pada Sabtu (11/09/2021) malam.
Bahkan, saking paniknya sejumlah warga binaan ada yang tak sempat memakai baju saat berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri dari api yang kian membesar.
Sementara itu, para petugas Lapas Banjar dengan sigap membuka pintu Lapas, kemudian memerintahkan para warga binaan agar cepat keluar menuju tempat lokasi evakuasi.
Kepala Lapas Kelas II B Banjar, Muhammad Maulana mengatakan, kobaran api tersebut merupakan bagian dari simulasi antisipasi penangan musibah kebakaran dalam Lapas Banjar.
Kegiatan simulasi ini menyikapi terjadinya musibah kebakaran yang terjadi di Lapas Tangerang yang menelan korban hingga 42 orang warga binaan. Hal tersebut menjadi perhatian Kemenkumham.
“Intinya kami simulasi evakuasi agar ketika terjadi hal buruk atau bencana kebakaran, petugas tidak panik dan warga binaan bisa terselamatkan,” terang Muhammad Maulana kepada awak media.
Untuk itu, lanjutnya, perlu melakukan simulasi penanganan antisipasi dini. Tujuannya agar para petugas Lapas menjadi terlatih secara mental dan lebih sigap. Sehingga mereka tidak panik atau kebingungan ketika terjadi bencana yang datang secara mendadak.
Saat ini, kata Muhammad Maulana, jumlah warga binaan yang ada dalam Lapas Banjar seluruhnya ada 495 orang, dengan kapasitas sebanyak 400 orang.
“Bagaimanapun selama menjadi warga binaan mereka harus kita jamin keselamatannya. Kami harap simulasi ini menambah kesigapan dan mental petugas,” tandas Muhammad Malana.
Baca Juga : Petugas Lapas Banjar Temukan Benda Tajam di Kamar Warga Binaan
Perlu Dibentuk Tim Kesiapsiagaan Lapas Banjar
Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjar, Kusnadi mengatakan, dari simulasi penanganan kebakaran tersebut, terdapat sejumlah masukan. Seperti halnya untuk perlengkapan fasilitas alat pengamanan yang memang sudah ada, namun perlu penambahan lagi.
Selain itu, untuk antisipasi juga perlu membentuk Tim Kesiapsiagaan Lapas, serta pengecekan berkala arus listrik, terutama pusat listrik. Sehingga, jika ada aliran yang aus harus segera ganti, karena dapat membahayakan.
“Tadi sudah kami koordinasikan sama Pak Kalapas. Nanti akan kelengkapan penanganan seperti apar, juga akan ditambah lagi ukuran dan volumenya,” kata Kusnadi.
Dalam simulasi tersebut, pihaknya memperagakan sejumlah teknik memadamkan api menggunakan apar dan karung untuk memadamkan kobaran api saat terjadi kebakaran.
Selain itu, juga simulasi kesigapan petugas Lapas dalam melakukan proses evakuasi korban atau warga binaan. Termasuk evakuasi korban yang sedang sakit saat terjadinya kebakaran.
“Untuk kedepannya kami juga akan terus melakukan sosialisasi evakuasi penanganan kebakaran,” terang Kusnadi. (Muhlisin/R3/HR-Online)
Editor : Eva