Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Lupa matikan tungku, dapur rumah milik Entin Kartini (80), warga Dusun Cilengkong, RT. 5, RW. 9, Desa Neglasari, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat, ludes terbakar.
Peristiwa tersebut terjadi Selasa (21/09/2021), sekitar pukul 13.30 WIB, berawal saat Entin sedang memasak air menggunakan tungku pembakaran. Namun ia meninggalkan tempat tersebut dan lupa matikan tungku pembakaran yang masih ada bara apinya.
Kemudian, api dari tungku pembakaran mengenai dinding dapur yang terbuat dari bilik bambu. Sehingga api dengan mudah merambat membakar bilik tersebut.
Api pertama kali diketahui oleh salah seorang warga, dan langsung meminta pertolongan untuk memadamkannya dengan peralatan seadanya.
Sementara itu, UPTD Pemadam Kebakaran Kota Banjar, langsung menerjunkan petugasnya untuk mendatangi lokasi kejadian, setelah mendapatkan laporan dari masyarakat atas kejadian tersebut.
Kepala UPTD Pemadam Kebakaran Kota Banjar, Aam Amijaya mengatakan, saat petugas Damkar tiba di lokasi kejadian, api yang menghanguskan dapur rumah Entin sudah padam.
Meski begitu, pihaknya tetap melakukan pendinginan dan asesmen guna mengantisipasi masih adanya sumber api.
Baca Juga : Damkar Kota Banjar Amankan King Kobra yang Sembunyi di Mobil Warga
“Penyebabnya itu pemilik rumah sedang memasak air. Lalu ditinggalkan, tapi lupa mematikan api yang ada dalam tungku pembakaran,” terang Aam Amijaya.
Warga Padamkan Api saat Kebakaran Dapur Rumah di Kota Banjar
Ia juga menyebutkan, warga berhasil memadamkan api dengan alat seadanya, sehingga api tidak sampai menyebar ke bagian rumah yang lainnya.
“Warga yang bergerak cepat berhasil memadamkan api, jadi tidak membakar ke bagian yang lain. Hanya bagian dapur saja yang hangus,” jelasnya.
Lebih lanjut Aam mengatakan, berdasarkan informasi dari pihak keluarga bahwa pemilik rumah tersebut memiliki penyakit gangguan kejiwaan.
Beruntung, dalam kejadian kebakaran yang menghanguskan dapur rumah tersebut tidak sampai menelan korban jiwa maupun luka. Namun pemilik rumah mengalami kerugian materi yang sekitar Rp 1 juta.
“Pemilik rumah selamat. Hanya saja ia mengalami kerugian sekitar 1 juta rupiah. Sedangkan, aset yang terselamatkan nilainya sekitar 25 juta rupiah. Untuk itu masyarakat harus selalu berhati-hati,” pungkas Aam. (Sandi/R3/HR-Online/Editor : Eva)