Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Komite SMPN 1 Baregbeg, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, melakukan pertemuan dengan kepala sekolah dan juga orang tua siswa dari mulai kelas 7 hingga 9. Hal itu dilakukan karena pihak sekolah ingin membangun kembali sarana olahraga yang selama ini terbengkalai.
Ketua Komite SMPN 1 Baregbeg, Hendra Sukarman mengatakan, saat ini sekolah tersebut tidak memiliki sarana untuk olahraga siswa.
“Kalau untuk tempatnya sudah ada, namun perlu dukungan pihak orang tua siswa untuk membanguna kembali sarana tersebut,” katanya, Selasa (07/09/2021).
Ia menyebutkan, dulu sarana olahraga seperti lapangan volly dan basket, tempatnya menjadi sengketa. Sehingga pihak sekolah tidak bisa berbuat banyak karena tanah tersebut diklaim pemiliknya.
Tapi sekarang tanah tersebut berhasil diselesaikan oleh pihak Pemerintah Kabupaten Ciamis, dan menjadi aset sekolah.
10 Tahun SMPN 1 Baregbeg Tak Punya Sarana Olahraga
Oleh karena itu, sebagai Ketua Komite SMPN 1 Baregbeg, Hendra mengajak orang tua siswa maupun pihak sekolah untuk membangun kembali sarana olahraga.
“Hampir 10 tahun lebih SMPN 1 Baregbeg tidak memiliki sarana olahraga. Tanah yang dulunya lapang, sekarang kondisinya gambut. Tentunya perlu kerjasama antara pihak komite, sekolah, dan orang tua siswa,” terangnya.
Baca Juga : Jelang PTM, Sekolah Bekas Isoter di Baregbeg Ciamis Disterilisasi
Hendra berharap, setelah melakukan pertemuan ini, pihak orang tua tidak keberatan apabila terlibat untuk sama-sama membangun sarana prasarana sekolah. Salah satunya tempat olahraga. Sebab sarana tersebut sangat diperlukan.
Menurut Hendra, untuk mencari bibit bidang olahraga tentunya harus ada penunjang, yaitu sarana prasarana. Sehingga ke depan tim volly SMPN 1 Baregbeg bisa memiliki tempat untuk berlatih, dan juga untuk kegiatan jenis olahraga lainnya.
Lapang Olahraga Aset Berharga Milik Sekolah
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Baregbeg, Wawan mengatakan, sinergitas antara komite sekolah dan juga orang tua siswa perlu terus terjalin. Hal itu sebagai salah satu jalan untuk meningkatkan prestasi siswa di sekolah.
Sebab, dukungan orang tua siswa sangat perlu ketika melaksakan lagi PTM. Pihak sekolah meyakini bahwa semua orang tua ingin anaknya kembali bersekolah. Tidak terus melakukan pembelajaran secara daring.
“Untuk permasalahan lapang tempat olahraga, kami menyerahkan sepenuhnya kepada pihak komite akan seperti nanti pembangunannya. Karena itu merupakan aset yang berharga bagi sekolah jika memiliki sarana lapang tempat olahraga,” kata Wawan. (ES/R3/HR-Online)