Katai Putih di Gugus M3 dan M13 menjadi studi perbandingan para astronom mengenai suhu yang mendingin. Memiliki beberapa persamaan mulai dari sifat fisik, usia dan usia logam.
Melansir NASA, tepatnya pada 6 September 2021, terdapat berita penemuan terbaru ini. Tertangkap dalam teleskop biasanya yaitu Hubble, yang menjadi salah satu Teleskop Luar Angkasa NASA.
Penemuan kali ini menjadi hal yang cukup penting. Karena terdapat konsekuensi dari pengukuran usia gugusan bintang. Maka dengan ini bintang-bintang tertua yang ada dalam alam semesta bisa terkuak.
Tentu saja hal ini menjadi hal yang menarik untuk para astronom. Selepas dengan pengamatan yang sudah berlangsung berpuluh-puluh tahun lamanya.
Baca Juga: Gugus Bola NGC 6717 Masuk Kategori Tertua dalam Konstelasi Sagitarius
Katai Putih di Gugus M3 dan M13
Dari pengamatan para astronot tersebut memberikan pernyataan bahwa objek bintang katai putih tersebut terlihat membakar hidrogen hingga akhir. Sehingga usianya menjadi lebih muda daripada aslinya.
Hasil dari penemuan ini nantinya memiliki konsekuensi. Pengukuran terhadap usia bintang akan membuka bintang mana yang berhasil menjadi tertuanya.
Sedangkan katai putih tersebut membakar hidrogen untuk memperlambat laju penuaannya. Pada awalnya anggapan mengenai kutai putih tersebut merupakan bintang yang memang mendingin seiring berjalannya waktu ketika fusi nuklir berhenti.
Maka penemuan terbaru ini memutar balik fakta tersebut. Buka karena mendingin namun memang dengan sengaja membakar hidrogen agar memperlambat penuaan.
Konsekuensi Penelitian
Katai Putih di Gugus M3 dan M13 ini menjadi menarik sekali. Bahkan setelah meninjau ulang dari pemahaman yang sudah kita yakini sejak penemuan dahulu.
Bukti dari pengamatan ini terlihat jelas bahwa aktivasi termonuklir yang stabil. Menjadi cukup mengejutkan dan bertentangan tentu saja.
Namun memang inilah gunanya sebuah penelitian bukan? Seiring dengan berjalannya waktu semua akan semakin jelas dan terbuka bisa jadi sesuai dengan perkiraan sebelumnya atau justru bertolak belakang seperti ini.
Posisi dari M3 dan M13 ini membuat penelitian seberapa dingin katai putih. Hal ini tentu akan mendapatkan hasil yang berbeda-beda bukan?
Baca Juga: Galaksi Spiral NGC 4921, Dapat Julukan Anemia Dalam Gugus Koma
Penjelasan Penyelidikan Fisika
Katai Putih di Gugus M3 dan M13 menunjukan fenomena nyata. Bahwa secara sengaja katai putih tersebut membuat lapisan luarnya hingga akhir kehidupannya.
Perkiraan sebesar 98% menunjukan bahwa mereka termasuk dalam bintang alam semesta yang menjadi katai putih. Bahkan Matahari yang menyinari kita ini juga termasuk.
Namun dalam proses pendinginanya yang menjadi dasar evolusinya. Perbandingan dengan katai putih dengan dua gugus bola M3 dan M13 ini termasuk dalam bintang besar.
Berbagai persamaan dari mulai sidat fisik, usia dan sifat logam yang merupakan kelimpahan elemen pengangkut. Namun bedanya pada akhirnya populasi yang mereka hasilkan berbeda.
Pengamatan M3 dan M13
Katai Putih di Gugus M3 dan M13 menunjukan keterkaitan dari persamaan mereka. Jika dari panjang gelombang yang mendekati ultraviolet untuk dua objek ini menangkap objek bintang biru dan redup.
Padahal gugus bola cenderung ramai. Dari M3 para astronom menyimpulkan bahwa mengandung katai putih standar. Hal ini berarti akan ada proses mendinginkan inti bintangnya.
Sedangkan M13 akan berisikan dua populasi katai putih. Mulai dari yang standar dan yang berhasil untuk mempertahankan selubung hidrogen. Maka dari sini kemungkinan untuk membakar hidrogen akan lebih lama dan mendingin lebih lambat kedepannya.
Dari simulasi komputer evolusi bintang M13 terlihat bahwa 70% katai putih yang membakar hidrogen permukaan. Guna memperlambat laju pendinginan dan hidrogen yang berasal dari kulit terluar bocor ke luar angkasa.
Perspektif Baru
Oleh karena itu perbandingan Katai Putih di Gugus M3 dan M13 dalam penelitian ini menjadi hal baru. Untuk pengukuran bintang yang ada dalam Galaksi Bima Sakti kita ini.
Selain ini para ilmuwan masih menyelidiki apakah masih ada kluster yang mirip. Menyebabkan sebuah kondisi dari bintang untuk mempertahankan selubung hidrogen tipis untuk menua secara perlahan.
Menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA, bersama dengan Wide Field Camera. Beberapa pengamatan dan penemuan dari teleskop ini sudah berderet menjadi yang terbaru oleh lembaga yang satu ini.
Katai Putih di Gugus M3 dan M13 ini menjadi perseptif baru. Cukup memutar balikkan dengan cara lama yang memiliki konsep berbeda. (R10/HR Online)