Berita Banjar, (harapanrakyat.com),– Sejumlah warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Banjar, Jawa Barat, mendapatkan pelatihan soft skill berupa praktek pembuatan meubelair, Jum’at (24/9/21).
Pelatihan tersebut merupakan kerjasama antara Lapas Kelas II B Banjar bersama Dinas Tenaga Kerja Kota Banjar. Tujuannya untuk mewujudkan warga binaan yang mandiri dan produktif.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B, Muhammad Maulana, mengatakan, pembinaan berupa pelatihan terus dilakukan kepada warga binaan untuk menunjang kemandirian mereka di masa mendatang.
Pembinaan berupa pelatihan tersebut di antaranya pelatihan keterampilan kerja bersertifikasi, bimbingan kerja serta entrepreneurship atau kewirausahaan.
Pelatihan ini, lanjut Muhammad Maulana, juga merupakan momentum bagi warga binaan untuk dapat menambah ilmu dan keterampilan mereka. Khususnya terkait dunia meubelair.
“Melalui pelatihan meubelair diharapkan dapat menjadi nilai jual keterampilan yang mereka miliki. Sehingga nantinya mereka dapat memperluas peluang mendapatkan kesempatan kerja,” kata Muhammad Maulana.
Maulana berharap program pelatihan untuk menunjang kemandirian warga binaan Lapas Banjar tersebut dapat disinergikan dengan berbagai pelatihan kejuruan sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki oleh warga binaan.
“Selain kemandirian, kami juga melaksanakan pembinaan kepribadian untuk meningkatkan mental dan karakter warga binaan. Semoga ke depan program kemandirian itu bisa terus berlanjut,” harapnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Banjar, Asep Tatang Iskandar, mengatakan, Lapas merupakan salah satu target sasaran program kegiatan pelatihan mobile training unit (MTU) yang pembiayaannya bersumber dari APBN.
Pada tahun 2021 ini, kata Asep Tatang, Kota Banjar mendapat 10 paket kegiatan. Lapas Banjar mendapat satu paket kegiatan pelatihan kejuruan teknik finishing atau perkayuan yang meliputi juga meubelair.
Untuk itu, ia meminta kepada para peserta agar berlatih dengan sebaik-baiknya. Nantinya peserta bisa mengimplementasikan apa yang sudah didapat dengan praktek secara mandiri.
“Setiap peserta yang lulus mengikuti kegiatan ini akan kami beri sertifikat sebagai bukti telah mendapat pelatihan kerja berbasis kompetensi,” kata Asep Tatang.
Kepala UPTD BLK Kota Banjar, Doni Ismaya, menambahkan, kegiatan kerja sama dengan Lapas Banjar tersebut merupakan program pelatihan berbasis kompetensi tahap ke-5 tahun 2021. Pelatihan terdiri dari 3 paket kegiatan.
“Ketiga paket pelatihan itu di antaranya kejuruan teknik finishing perkayuan dengan sasaran 16 orang warga binaan. Teknik otomotif diikuti 16 orang dan teknik las industri juga 16 orang. Seluruh peserta itu semuanya warga Banjar,” imbuhnya. (Muhlisin/R7/HR-Online/Editor-Ndu)