Gugus Bola NGC 6717 masuk dalam konstelasi Sagitarius sejak 7 Agustus 1784. Willian Herschel menjadi sosok yang menemukan fenomena alam semesta ini.
Objek ini termasuk dalam generasi tertua dalam alam semesta. Berhubungan dengan komponen galaksi tertua ini diperkirakan pada 23.000 tahun cahaya.
NASA dan Wikipedia merilis pernyataan terkait dengan keterangan ini. Lembaga terbesar dunia yang melakukan penelitian mengenai alam semesta ini mendapatkan gambarnya.
Bahkan para astronom dibuat terkesan karena hasilnya. Maka tidak heran jika hingga kini masih terus menjadi penelitian.
Baca Juga: Galaksi Besar di Gugus Perseus, Hasil Tangkapan Hubble
Gugus Bola NGC 6717 dengan Jutaan Bintang
Disebut sebagai gugus bola padat dengan berisikan ratusan ribu bahkan jutaan bintang terhitung secara pasti. Termasuk dalam Galaksi Bima Sakti bersama dengan lima puluh objek lainnya.
Letaknya berada disekitar 7.100 parsec atau 23.157 tahun cahaya dalam Konstelasi Sagitarius. Pada gugus pusat bintang yang bercahaya kelap-kelip .
Fraksi silang yang terbentuk oleh cahaya bintang berinteraksi dengan struktur cermin Sekunder Hubble. Hal ini terlihat dalam konstelasi Sagitarius yang berisikan debu dan gas yang menyerap cahaya.
Selain itu gugus ini mendapatkan julukan sebagai ESO 523 – 14 dan GCI 105. Ilustrasinya yang mereka jelaskan menyebutkan bahwa bintangnya menyebar lebih banyak ada tengah daripada luar.
Tangkapan Gambar
Melansir Sci-news.com, NASA menangkap objek yang satu ini dengan menggunakan Hubble Wide Field Camera 3 atau WFC 2. Bersama dengan Advanced Camera for Surveys atau ACS.
Bagian Spektrum ultraviolet dengan inframerah dekat dan optik. Seperti beberapa objek sebelumnya kali ini ditangkap dengan lima filter berbeda.
Satu filter membuat warna yang dihasilkan dari penetapan rona berbeda dari gamabr monokromnya. Secara resmi NASA/ESA.Hubble/A. Sarajedini sebagai kreditnya.
Baca Juga: Hujan Meteor Taurid Selatan Bisa Menghasilkan Bola Api Menakjubkan
Keterangan Fotometri Gugus Bola NGC 6717
Nah kali ini kita akan membahas mengenai keterangan lengkapnya. Pita spektrum elektromagnetik yang berbeda dari pita B yang merupakan panjang gelombang 445 nm berwarna biru.
Sedangkan untuk pita V memiliki panjang gelombang 551 nm berwarna hijau atau kuning. Lalu untuk pita J, H dan K memiliki panjang berurutan mulai dari 1220 nm, 1630 nm, 2190 nm dengan warna yang kasat mata manusia tanpa alat apapun.
Sedangkan untuk ukurannya pada sudut utamanya mencapai 3.9 busur menit. Sedangkan untuk ukuran sudut kecilnya masih sama senilai 3.9 busur menit.
Dengan koordinat langit ekuinoks J2000. Memiliki kenaikan kanan J2000 senilai 18 jam 55 menit 05 sekon. Dengan Deklinasi J2000 mencapai -22 derajat 42’ 06’’. Menggunakan bagan bidang pandang 60 derajat dan bidang dang 10 derajat.
Lokasi Gugus Bola NGC 6717
Nah, berikut ini merupakan lokasi terkini dari Greenwich, Inggris Raya yang menjadi lokasi observasinya. Lintangnya menunjukan lokasi 51° 28′ 47” N.
Dengan Bujur 0° 00′ 00” E. Mereka menggunakan zona waktu Eropa atau London setempat sebagai lokasinya.
Bangkit pada Azimut 112, 7°. Pada pukul 16:54, sedangkan transitnya pada ketinggian maksimum hingga 15, 8 ° pada pukul 20:46. Mengatur Azimut 247, 3° pada pukul 0:38.
Hingga terbaru berada di bawah cakrawala dari lokasi Inggris Raya. Tepatnya Greenwich sebagai tepatnya lokasi terupdatenya.
Diagram Warna Magnitudo
Gugus Bola NGC 6717 bersama dengan NGC 6256 memperoleh parameter cluster. Dengan struktur pasca core collapse dengan fitur tidak terduga juga tonjolan proyeksi.
Cabang Horizontal diperpanjang biru untuk mengamati kluster keruntuhan pasca inti lainnya. Dengan data fotometri yang kita bahas lebih dahulu tersebut memberikan gambaran bahwa terdapat fungsi luminositas.
Dengan bukti penipisan bintang urutan utama dengan efek cluster palomar. Mereka memperkirakan bahwa usia claseter tersebut berkisar dari perbedaan dari besar, cabang horizontal juga belokan.
Tonjolan globular metalicity menengah setara. Pengamatan ini milik European Southern Observatory – ESO, Chili. Dengan publikasi oleh Seri Suplemen Astronomi dan Astrofisika pada April tahun 1999.
berbagai penelitian mengenai objek alam semesta selalu menjadi menarik. Karena pada intinya semakin banyak penemuan objek berimbang dengan canggihnya perkembangan alatnya.
Tentu saja hal ini semakin memicu semangat para ilmuwan untuk mengungkap apa yang masih menjadi misteri dalam alam semesta ini. Meski pada intinya tidak akan ada yang seratus persen bisa mengetahui apa yang ada diantaranya.
Gugus Bola NGC 6717 ini jadi salah satu objek dalam Galaksi Bima Sakti sama seperti bumi. Hanya saja perbedaanya pada kategori tertua jika dibandingkan dengan yang lainnya. Hal ini yang menjadikannya menarik sehingga menjadi studi pengamatan hingga kini. (R10/HR Online)
Editor: Jujang