Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),– Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat mengungkapkan, saldo pada kartu Sembako miliknya pernah kosong selama tiga hari.
Hal itu diduga lantaran e-warung menggesek kartu tersebut diam-diam, tanpa sepengetahuan pemiliknya.
Salah seorang KPM warga Desa Kalapa Sawit, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis inisial K mengungkapkan hal tersebut kepada HR Online saat disambangi di rumahnya, Kamis (02/08/2021).
K mengaku mendapatkan informasi dirinya menjadi penerima BPNT, selanjutnya pada tanggal 26 Agustus 2021, K mendapatkan sembako dengan total belanja Rp. 400 ribu di salah satu e-warung di kampungnya
“Pada tanggal 26 Agustus saya datang ke e-warung untuk membelanjakan uang bantuan dengan total belanja Rp. 400 Ribu dan tidak tahu sebenarnya saya mendapatkan bantuan dari pemerintah berapa,” katanya.
Namun, alangkah terkejutnya K, saat pulang ke rumahnya ia mendapat kabar dari tetangga bahwa setiap KPM mendapatkan bantuan sebesar Rp 1,4 juta untuk bantuan selama 7 bulan dari Januari sampai Juli 2021.
“Iya memang saya tidak tahu kalau dapatnya Rp 1,4 juta, saya akui ini kelalaian saya yang tidak banyak bertanya,” ucapnya.
Saldo Kartu Sembako KPM BPNT Lima Desa di Lakbok Ciamis Kosong
Dari sana K mengetahui saldo di Kartu Sembako miliknya masih ada sebesar Rp 1 juta. Keesokan harinya, K berinisiatif belanja ke e-warung yang ada di Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
“Saat itu tetangga ramai-ramai belanja ke Wanareja, karena katanya barang di sana murah dan kita sebagai KPM bebas memilih kebutuhan yang kita inginkan,” lanjutnya.
Mendengar hal tersebut, K lantas mendatangi e-warung yang ada di Wanareja, Jawa Tengah. Tujuannya untuk membelanjakan saldo uang yang tersisa di Kartu Sembako-nya.
“Manusiawi saja ketika mendengar itu saya tergiur hingga datang ke Wanareja dengan harapan mendapatkan barang yang saya butuhkan. Tetapi ketika sudah memilih dan hendak membayar dengan menggesek kartu Sembako, ternyata isinya kosong. Saya pun saat itu bingung dan akhirnya pulang lagi dengan kecewa,” jelasnya.
K kemudian berkomunikasi dengan kepala desa dan tokoh masyarakat setempat. Sampai akhirnya K mendatangi e-warung, tempat ia berbelanja sembako pertama kali.
“Ternyata benar bahwa uang saya digesek oleh e-warung itu, tanpa sepengetahuan saya sebagai penerima bantuan,” katanya.
Saat K menghubungi temannya sesama KPM BPNT yang ada di desa lain, ia mendapatkan informasi temannya itu pun mengalami hal serupa.
“Ternyata semua KPM di lima desa, saldo Kartu Sembako sudah ditarik semuanya oleh e-warung di tempat kita membeli sembako di awal. Saat itulah kita protes, sampai akhirnya e-warung memberikan hak kami setelah 3 hari kejadian,” ucapnya.
Alasan E-Warung Diam-diam Menggesek Kartu Sembako KPM Hingga Saldonya Kosong
K menyampaikan, dari pengakuan agen e-warung, saldo di kartu Sembako memang digesek semuanya. Hal itu lantaran banyak warga Kecamatan Lakbok yang memilih belanja ke e-warung di Wanareja, Jawa Tengah.
“Inisiatif semua e-warung yang berada di Kecamatan Lakbok melakukan penggesekan semua uang KPM,” katanya.
“Tapi pastinya, alasan e-warung menggesek uang kami, karena e-warung sudah memesan orderan belanja ke salah satu agen. Sehingga mereka takut rugi,” ungkapnya.
K berharap kejadian sama tidak terulang kembali sehingga KPM tidak dirugikan. Dia pun meminta para pemangku kebijakan membenahi dan membina e-warung.
“Alhamdulillah hak kami sudah diberikan oleh e-warung. Semoga kejadian ini tidak terulang kembali,” katanya.
Monev Komisi D DPRD Ciamis
HR Online mendatangi e-warung yang ada di Desa Kalapa Sawit untuk mengonfirmasi hal tersebut. Namun agen e-warung sedang tidak ada di tempat, karena sedang mengikuti monitoring dan evaluasi (Monev) bersama Komisi D DPRD Ciamis di Desa Sukanagara.
Saat disambangi ke Desa Sukanagara, rupanya Komisi D DPRD Ciamis sedang melaksanakan Monev terkait adanya KPM BPNT yang berbelanja ke Jawa Tengah.
Termasuk juga Monev terkait adanya e-warung yang menggesek Kartu Sembako milik KPM BPNT diam-diam tanpa sepengetahuan pemiliknya.
Syarif Sutiarsa, Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Ciamis, mengatakan, kedatangan dirinya bersama Dinas Sosial untuk klarifikasi langsung ke lapangan dengan agen e-warung.
“Kita datang langsung untuk melakukan klarifikasi kepada agen e-warung, Tikor Kecamatan maupun pendamping dengan tujuan mengetahui benar atau tidaknya kejadian tersebut,” katanya.
Setelah mendengar langsung dari para pihak yang terkait, lanjut Syarif, ternyata memang benar ada kejadian KPM BPNT yang berbelanja Sembako ke Jawa Tengah. Begitu juga dengan kejadian penggesekan Kartu Sembako milik KPM BPNT yang digesek diam-diam sampai saldonya kosong, kejadian tersebut bukan isapan jempol belaka.
“Secara garis besar sesuai dengan Pedum untuk belanja keluar daerah itu tidak apa-apa. Banyaknya KPM BPNT yang berbelanja sampai ke Jawa Tengah ini yang jadi alasan para agen e-warung menggesek Kartu Sembako KPM sampai saldonya kosong. Alasannya untuk mencegah KPM berbelanja kembali ke luar daerah. Walau alasannya seperti itu, tetap saja perbuatan itu salah. Karena itu permasalahan ini akan disikapi kembali di rapat kerja bersama DPRD hari Jumat (3/9/2021),” pungkasnya. (Fahmi/R7/HR-Online, Editor-Ndu)