Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),– Pemerintah Kabupaten Ciamis, Jawa Barat terus melakukan evaluasi terhadap pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah. Kali ini, Dinas Pendidikan (Disdik) Ciamis membentuk tim monitoring.
Tim monitoring Disdik Ciamis melibatkan seluruh pejabat fungsional seperti pengawas dan penilik untuk memantau dan memberikan edukasi kepada sekolah terkait protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19.
Kepala Dinas Pendidikan Ciamis, H. Asep Saeful Rahmat mengatakan, pembentukan tim monitoring ini sebagai tindak lanjut dari rapat evaluasi bersama Bupati Ciamis beberapa hari yang lalu.
“Tim monitoring akan bergerak ke setiap sekolah untuk memberikan edukasi dan mengingatkan kepala sekolah, guru dan juga siswa agar selalu taat prokes,” katanya, Senin (20/9/2021).
Baca Juga: Didatangi Bupati, Siswa SD di Ciamis Curhat Senang Sekolah Lagi
Tim monitoring sendiri berasal Dinas Pendidikan Ciamis yang terdiri dari pegawai struktural, pengawas sekolah dan penilik.
“Tugasnya nanti jika saat berkunjung ke sekolah dan melihat prokesnya kurang lengkap maka tim monitoring mengingatkan. Serta memberi edukasi kepada sekolah tersebut,” ucapnya.
Asep menjelaskan tim monitoring bertugas agar sekolah selalu taat menerapkan protokol kesehatan selama pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas berlangsung.
“Jangan sampai izin PTM sekolah tersebut dicabut karena abai protokol kesehatan,” jelasnya.
Menurutnya, selama evaluasi kemarin memang ada beberapa sekolah yang siswanya abai protokol kesehatan, seperti membuka masker di lingkungan sekolah.
Namun, Disdik Ciamis sendiri saat ini masih memberikan peringatan terlebih dahulu. Disdik Ciamis juga belum menerapkan sanksi penuh kepada sekolah-sekolah yang abai terhadap protokol kesehatan.
“Tapi jika sekolah tersebut selalu abai seterusnya kita akan melakukan pemberian sanksi sesuai dengan PP nomor 53 yaitu disiplin pegawai negeri bagi pegawai negeri,” tuturnya.
Asep meminta kepada pihak sekolah agar dapat mengedukasi siswa. Terutama saat pulang sekolah agar langsung ke rumah dan tidak nongkrong terlebih dahulu.
“Ini juga perlu adanya koordinasi dengan semua pihak terutama Satpol PP. Jadi jika ada siswa yang kedapatan nongkrong saat pulang sekolah, mohon agar ditegur untuk segera pulang ke rumahnya,” pungkasnya. (Ferry/R7/HR-Online/Editor-Ndu)