Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Berbagai cara dilakukan oleh Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, untuk membangkitkan roda perekonomian di Kabupaten Pangandaran.
Salah satunya adalah mengucurkan bantuan permodalan untuk ratusan para petani yang ada di Kabupaten Pangandaran, terutama untuk para petani yang siap menggarap porang.
“Kami sudah mengundang 158 petani yang siap untuk menanam porang,” kata Ketua KADIN Pangandaran, Yayan Sugiantoro kepada HR Online, Senin (20/9/2021).
Yayan menuturkan, bahwa bantuan untuk ratusan petani porang tersebut hasil kerja sama antara KADIN dan pihak bjb. Sementara untuk bantuan per satu orang petani adalah sebesar Rp 281 juta.
“Bantuan itu berdurasi dalam tempo 1 tahun, atau untuk satu kali garapan panen porang,” tuturnya.
Lebih lanjut Yayan menambahkan, pihaknya sudah menyiapkan lahan seluas 148 hektare di Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran.
Nantinya, lahan seluas itu akan dibagikan kepada 158 petani yang sudah menerima bantuan modal tersebut.
“Bantuan permodalan yang diberikan tersebut adalah KUR atau kredit usaha rakyat,” ucapnya.
Para petani pun telah menyepakati dan menandatangani bantuan permodalan tersebut, yang sekaligus disaksikan oleh pihak bank bjb.
Yayan berharap, dengan adanya bantuan modal itu, maka para petani bisa kembali bercocok tanam porang di lahan yang sudah dipersiapkan.
Selain itu, juga bisa membangkitkan perekonomian para petani porang di Kabupaten Pangandaran, setelah sempat tersendat akibat masa pandemi Covid-19.
“Maka dari itu, dengan adanya modal untuk para petani, kita berharap roda perekonomian pun berjalan dan bangkit kembali,” harapnya.
Sementara itu, Asep, salah seorang petani porang, mengaku senang dengan adanya bantuan untuk permodalan.
“Tentu sangat senang. Sebab, dengan adanya modal kita bisa beli segala kebutuhan untuk tanaman porang, seperti pupuk dan yang lainnya,” ucapnya Senin (20/9/2021).
Menurutnya, dengan adanya modal tersebut para petani bisa kembali berjalan, sehingga bisa membangkitkan roda perekonomian.
“Modal yang tersebut nantinya akan kita kembalikan saat tanaman porang yang sudah panen,” pungkasnya. (Entang/R5/HR-Online)
Editor : Adi Karyanto