Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Seorang warga terdata penerima BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) bernama Tuti Rukmiyati (60), warga RT. 2, RW. 19, Lingkungan Pintusinga, Kelurahan Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat, kebingungan. Pasalnya, ia sudah terdata sebagai penerima BPNT, namun tidak mendapatkan bantuan tersebut.
Tuti mengaku, awalnya sekitar beberapa bulan yang lalu ia masih mendapatkan program bantuan tersebut. Namun saat ini tidak lagi mendapat bantuan program pangan dari Kemensos RI itu.
Padahal, Tuti memiliki kartu kepesertaan program BPNT dan masih aktif hingga tahun 2022 mendatang. Selain itu, penerima bantuan BPNT yang lain juga sudah melakukan proses pencairan untuk bulan ini. Namun ia malah tidak mendapatkannya.
“Dulu saya dapat bantuan itu sebelum bulan Ramadhan satu kali. Tapi sekarang saya sudah tidak dapat bantuan lagi,” kata Tuti kepada HR Online, saat ditemui di rumahnya, Senin (09/08/2021).
Tidak Ada Informasi Pemberhentian BPNT
Baca Juga : BNI Banjar Telusuri Kartu E-Voucher BPNT Belum Tercetak
Ia pun mengaku bingung, karena sejauh ini tidak mendapatkan pemberitahuan, atau informasi dari pihak terkait tentang permasalahan penghentian penerimaan bantuan untuknya.
Menurut Tuti, jika memang sudah tidak terdata lagi sebagai warga penerima bantuan, seharusnya ada informasi dari pihak terkait agar tidak terjadi kebingungan di masyarakat. Khususnya warga penerima bantuan.
Ia pun mengaku tidak masalah dan akan menerima apabila bantuan untuknya dialihkan untuk penerima yang lain. Karena yang terpenting ada pemberitahuan terlebih dahulu.
“Saya cuma ingin tahu kenapa sudah tidak dapat bantuan. Apalagi di sini juga ada beberapa warga lain yang sama-sama tidak menerima bantuan. Tapi masih memiliki kartu kepesertaan,” kata Tuti.
Ketua RW lingkungan setempat, Dadang Iskandar membenarkan adanya sejumlah warga terdata penerima BPNT. Namun mereka tidak menerima bantuan. Meski sebelumnya masih terdata.
Saat ini, kata Dadang, pihaknya sudah melaporkan adanya warga yang tidak menerima bantuan tersebut kepada pihak Kelurahan Banjar. Harapannya bisa ditindaklanjuti dan dicarikan solusinya.
“Tadi saya sudah melapor ke pihak kelurahan agar ada solusi. Soalnya saya juga kasihan, karena mereka warga yang betul-betul membutuhkan. Apalagi anggota keluarganya ada yang sudah tidak bisa bekerja karena sakit,” kata Dadang. (Muhlisin/R3/HR-Online)
Editor : Eva