Senin, April 21, 2025
BerandaBerita TerbaruSejarah Tan Malaka, Pernah Buron hingga Menyamar dari Kejaran Komintern

Sejarah Tan Malaka, Pernah Buron hingga Menyamar dari Kejaran Komintern

Sejarah Tan Malaka mencatat, terdapat seorang komunis tulen yang berasal dari Sumatera Barat yang pernah menjadi buron dan sulit ditemukan. Tidak lain orang tersebut bernama Sutan Ibrahim Gelar Datuk Sutan Malaka, atau kini akrab dengan panggilan Tan Malaka.

Seorang tokoh komunis sejati yang lahir di Nagari Pandam Gadang, Sumatera Utara, pada 2 Juni 1897, ternyata pernah menjadi buronan internasional. Sebab, karena eksistensinya dalam komunis internasional.

Di balik keberaniannya, ia sekarang terkenang sebagai salah satu tokoh pergerakan yang namanya masih belum bisa disejajarkan dengan tokoh nasionalis lain.

Padahal, jika kita lihat sepak terjun yang sesungguhnya dalam perpolitikan di Indonesia saat itu, tak kalah pentingnya dengan tokoh-tokoh bangsa, seperti Sukarno, Hatta, Syahiri, H. Agus Salim, dan lain sebagainya.

Artikel ini, akan menjelaskan beberapa fakta baru yang jarang terpublikasi pada masa sekarang.

Adapun tulisan ini sudah terbukti dalam penelitian Harry A Poeze dalam buku berjudul “Madiun 1948 : PKI Bergerak” yang terbit 2011 silam.

Baca juga: Sejarah G30 S, Pemberantasan PKI di Banyuwangi yang Berakhir Tragis

Ragam Fakta Terbaru dari Sejarah Tan Malaka

Sejarah merupakan ilmu yang dinamis, artinya tidak ada suatu kebenaran yang mutlak bagi sejarah itu sendiri.

Apabila penelitian lain menunjukkan adanya penemuan baru yang cenderung berbeda, maka ini sah untuk menentukan jalan kebenaran terbaru dari sejarah tersebut.

Berikut adalah hasil penelitian yang menemukan ragam fakta terbaru dari Tan Malaka berdasarkan sejarawan Harry A Poeze yang terbit pada tahun 2011.

Baca juga: Sejarah Pemberontakan PKI Madiun, Tragedi Berdarah Penuh Trauma

Perilaku dan Sepak Terjangnya dalam Pergerakan Komunis Internasional

Pria dengan perawakan tinggi kecil ini ternyata memiliki sepak terjang yang luas bagi pergerakan komunis Internasional.

Sejarah Tan Malaka mencatat, ia memiliki peran yang penting dalam pergerakan komunis tidak saja untuk Indonesia, melainkan beberapa negara tetangga.

Datuk asal Sumatera Barat ini tercatat penah menjadi wakil komunis Internasional untuk wilayah di seluruh Asia Tenggara.

Namun, karena pemikirannya yang cenderung berbeda dari orang komunis di Soviet saat itu, ia menjadi satu tokoh yang membahayakan.

Terlebih ketika tahun 1926-1927, kelompok komunis di Hindia Belanda memberontak untuk pertama kalinya.

Atas peristiwa ini ia berhenti dari jabatan pentingnya di komintern (singkatan; komunis internasional)

Baca juga: Serikat Indonesia Baru, Manuver PKI Kuasai Indonesia Saat Jepang Kalah

Pernah Buron dan Menyamar dari Polisi Rahasia Komintern

Sebagaimana orang yang tidak suka dalam kelompok tertentu, karena memiliki jalan pikiran yang berbeda, pria yang kerap memakai topi kompeni ini mulai buron dari komintern.

Perbedaan pikiran dengan komunis Internasional adalah salah satu penyebab mengapa ia menjadi buronan.

Tak hanya itu, komintern menduga bahwa orang Sumatera Barat yang cerdik ini sudah mempersiapkan langkah lain.

Hal ini guna memperoleh kedudukan yang lebih tinggi dari Komintern.

Hal ini terjadi karena, adanya perbedaan yang tercipta dari pemikiran maju Tan Malaka, dan relatif membahayakan munculnya gerakan-gerakan yang lebih gegabah, seperti pemberontakan PKI 1926-1927 di Hindia Belanda.

Karena Komintern masih menguasai koneksi dengan berbagai cabang kepartaian di seluruh dunia, salah satu negara yang pada saat itu ikut andil dalam pencarian ini adalah polisi rahasia China.

Mencegah Pemberontakan PKI 1926 – 1927

Sebagaimana yang tertulis dalam sejarah Tan Malaka, ternyata banyak orang belum paham dan menyadari bagaimana fakta baru ini.

Sosok intelektual yang sederhana dan terampil ini, ternyata pernah mencegah pemberontakan PKI 1926-1927 yang terjadi di Hindia Belanda.

Hal ini seperti catatan Harry A Poeze dalam penelitian yang kemudian terbit menjadi buku berjudul, “Madiun 1948 : PKI Bergerak”, (2011: 2).

Harry mengatakan, ketika komunis terdesak oleh tekanan Belanda, para organisatoris PKI, khususnya Tan Malaka, mengirim surat agar tidak terjadi pemberontakan.

Menurutnya, pemberontakan hanya akan membuat kacau semua rencana ke depan, apalagi persiapannya belum matang, dan yang pasti akan berisiko kalah.

Surat itu sampai pada Alimin pada tahun 1926, dan pemberontakan sudah terlanjur berjalan dan akhirnya prediksi sang petualang sejati itu pun benar.

PKI Menjadi Kelompok yang Terlarang

Sejarah Tan Malaka menyebut, semenjak peristiwa pemberontakan PKI tahun 1926-1927 yang gagal, akhirnya pemerintah Hindia Belanda menyatakan pelarangan terhadap kelompok berbahaya tersebut.

Ketetapan resmi yang keluar dari pemerintah kolonial saat itu antara lain terbit pada tahun 1927.

Adapun hukuman bagi pelanggar yang tetap saja bersikukuh menggerakkan kelompok ini akan mendapatkan pengasingan ke Digul dan pulau Buru.

Hal ini sama seperti para pelaku pemberontakan yang masih hidup, hingga berakhirnya pemerintah kolonial, banyak di antara mereka yang diasingkan ke pulau – pulau tersebut.

Para Pentolan PKI 1927 Lari ke Moskow

Dalam beberapa risalah sejarah Tan Malaka mengungkapkan bahwa, banyak para pentolan PKI yang selamat dari kejaran Belanda memilih lari ke Moskow.

Hal ini terjadi demi menghindari mati dan lemahnya partai komunis di Hindia Belanda. Sebab jika para petinggi kelompok selamat dari kejaran Belanda, ada kemungkinan partai ini berdiri kembali.

Nah inilah fakta terbaru yang menarik untuk diperhatikan dari sejarah Tan Malaka. Ternyata selain menjadi pemimpin Komunis se Asia Tenggara, beliau juga seorang tokoh intelektual yang hebat. (Erik/R6/HR-Online)

156 Miliar Dana Desa Disalurkan, DPMD Ciamis Minta Pemdes Segera Serap Anggaran

156 Miliar Dana Desa Disalurkan, DPMD Ciamis Minta Pemdes Segera Serap Anggaran

harapanrakyat.com,- Dana Desa (DD) tahap I tahun 2025 sudah tersalurkan ke seluruh Desa di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pemerintahan...
DKUKMP Ciamis Luncurkan Gerai UMKM, Wajah Baru Promosi Produk Unggulan

DKUKMP Ciamis Luncurkan Gerai UMKM, Wajah Baru Promosi Produk Unggulan

harapanrakyat.com,- Dalam rangka memfasilitasi pelaku UMKM binaan, Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (DKUKMP) Ciamis membuka gerai khusus di pusat kuliner atau Food Court Alun-alun...
Tanggul sungai Citalahab Ciamis jebol

Luapan Air Jebol Tanggul Sungai Citalahab Ciamis, Pemukiman Warga Terendam Banjir

harapanrakyat.com,- Luapan air akibat banjir yang terjadi pada Sabtu (19/04/2025) malam menyebabkan sejumlah titik tanggul di anak Sungai Citalahab jebol. Akibatnya, area pesawahan hingga...
Respons Pemkab Pangandaran Soal Dugaan Pencemaran Udara di Banjarsari dari Kandang Ayam

Respons Pemkab Pangandaran Soal Dugaan Pencemaran Udara di Banjarsari dari Kandang Ayam

harapanrakyat.com,- Pemkab Pangandaran melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) merespons soal dugaan pencemaran udara dari kandang ayam di Dusun Padomasan, Desa Purwasari, Kecamatan...
Hari Hemofilia Sedunia 2025, RSUD Pandega Pangandaran Ajak Peduli dan Kenali Gejala

Hari Hemofilia Sedunia 2025, RSUD Pandega Pangandaran Ajak Peduli dan Kenali Gejala

harapanrakyat.com,- World Hemophilia Day (WHD) atau Hari Hemofilia Sedunia diperingati setiap tanggal 17 April. Peringatan WHD ini, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hemofilia, suatu...
Penghuni Pasar Wisata diminta kosongkan lahan

Penghuni Pasar Wisata Pangandaran Diminta Kosongkan Lahan: Kami Pindah ke Mana?

harapanrakyat.com,- Sejumlah penghuni Pasar Wisata di Desa Pananjung, Kecamatan/Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat mengaku resah. Pasalnya mereka diminta mengosongkan area Pasar Wisata seluas 72.000 meter...