Sejarah industri kretek di Indonesia tak banyak diketahui khalayak umum. Banyak yang menganggap kretek selalu berkaitan ke arah negatif. Tak jarang karena hal itu, kajian dan penelitian tentang kretek di Indonesia kurang digali. Padahal industri kretek telah banyak memberikan kontribusi terhadap kemajuan bangsa Indonesia.
Meskipun demikian, kini kajian dan penelitian tentang sejarah industri kretek di Indonesia sudah banyak, tak terkecuali oleh sejarawan UGM S. Margana dan kawan-kawan dalam buku berjudul Kretek Indonesia dari Nasionalisme hingga Warisan Budaya.
Baca juga: Peran Pengusaha Kretek Bagi Perkembangan Organisasi Islam di Kudus Abad 20
Buku ini menarik untuk kita bahas. Sebab, dalam penelitiannya banyak mengungkap kisah-kisah tentang sejarah Industri kretek, terutama kontribusi industri kretek terhadap kemajuan bangsa Indonesia.
Sejarah Industri Kretek dan Konribusinya untuk Bangsa
Berikut akan kami jelaskan apa saja kontribusi tersebut dalam hal memajukan bangsa.
Mendukung Semangat Nasionalisme
Dukungan semangat dari industri ini tidak terbayang sebelumnya. Sebab, timbul pertanyaan mengapa bisa dari industri kretek menjalar pada urusan ideologi bangsa? namun setelah kita telusuri ternyata keterkaitan dua hal tersebut sangatlah kuat.
Sebelumnya, khalayak umum hanya mengetahui jika industri kretek sangat berkaitan erat dengan struktur ekonomi negara ,seperti penerimaan negara melalui pajak, dan kegiatan ekspor impor saja.
Namun di balik itu semua industri kretek sudah mendukung semangat nasionalisme bangsa yang semakin kuat.
Sementara menurut S. Margana, Dkk dalam buku berjudul “Kretek Indonesia dari Nasionalisme hingga Warisan Budaya” (2014: 151), hal ini karena identitas tembakau dengan kualitas yang baik hanya berasal dari Indonesia.
Baca juga: Sejarah Idul Adha dalam Islam, Wujud dari Ketaatan Kepada Allah SWT
Beginilah temuan baru sejarawan UGM itu untuk memahami sisi lain dari sejarah industri kretek di Indonesia.
Menyumbang Tenaga Kerja untuk Perang Kemerdekaan
Hal yang paling menarik lainnya yaitu, banyak para tenaga kerja kontrak perusahaan kretek tertentu di Kota Kudus akhirnya dikirim untuk menjadi relawan dan pejuang perang kemerdekaan.
Namun tidak hanya melawan penjajah dengan mengirim relawan perang kemerdekaan saja, ternyata pabrik kretek juga pernah menjadi kamp pengungsi bagi korban pejuang yang mengalami cedera saat perang berlangsung.
Dengan penyamaran sebagai pabrik yang masih beroperasi, para tentara sekutu pada Agresi Militer II di Kudus akhirnya bisa dikelabui.
Ong Hok Liong, Pemilik Industri Kretek yang Revolusioner
Selain beberapa aksi heroik mengenai sejarah industri kretek untuk perang kemerdekaan, rupanya ada juga sosok tokoh yang merupakan pemilik industri kretek bernama Ong Hok Liong.
Baca juga: Sejarah Batavia Tahun 1800-an, Pernah dijuluki Kota Terbesar dan Terkaya
Ia berperan aktif menjaga negaranya dari serangan Sekutu. Meskipun namanya terlihat sekali darah Tionghoa-nya, namun semangat revolusioner mempertahankan NKRI tidak perlu diragukan lagi.
Adapun peran Ong Hok Liong dalam perang kemerdekaan, ia sebagai pemasok makanan dan bahan logistik penting lainnya untuk para gerilyawan yang sedang melakukan perjalanan gerilya, di antara hutan-hutan yang ada di Jawa.
Berbeda dengan perusahaan kretek yang ada di Kudus, industri kretek milik Ong Hok Liong ini berasal dari Malang Jawa Timur.
Penyumbang APBN Terbesar di Indonesia
Dari waktu ke waktu, industri kretek merupakan energi penyumbang utama Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terbesar di Indonesia.
Hal ini sekaligus menandakan betapa antusiasnya masyarakat Indonesia yang hobi menghisap tembakau.
Dengan demikian industri kretek secara tidak langsung sudah memiliki kontribusi yang aktif untuk bangsa dan negara.
Bayangkan saja, berapa banyak pendapatan negara berasal dari industri kretek.
Tercatat pada tahun 1999/2000 jumlah penghasilan negara dari industri kretek tahun itu sebanyak Rp 10,4 triliun, atau menyumbang pendapatan sebesar 7,3 %.
Namun dari tahun ke tahun berikutnya, penghasilannya makin meningkat tajam, bahkan pada tahun 2003 pendapatan negara dari industri ini mencapai Rp 27,9 triliun atau sekitar 8,3 % menyumbang APBN.
Penyedia Lapangan Kerja Terbesar di Indonesia
Fakta mengejutkan lainnya yaitu temuan kelima dari sejarah industri kretek adalah salah satu bidang usaha yang menyediakan lapangan pekerjaan terbesar di Indonesia.
Menurut ketenagakerjaan, di pabrik kretek menunjukkan bahwa tenaga kerja aktif dan tidak aktif yang terserap oleh industri ini kurang lebih ada 18 juta sampai 21 juta orang tiap tahunnya.
Presentase itu jika dijumlahkan dengan data kepadatan penduduk Indonesia yaitu sekitar 10% jumlah penduduk Indonesia saat ini.
Angka yang sangat fantastis bukan? mengingat orang banyak berpikir negatif tentang industri kretek.
Sebuah Refleksi
Nah bagaimana setelah membaca uraian di atas, sangat jelas sekali bukan? bagaimana kontribusi industri kretek bagi perjuangan bangsa dan negara pada setiap perkembangan zamannya.
Namun yang perlu ditekankan lagi yaitu, kretek bisa dikatakan sebagai sejarah yang harus dicatat oleh bangsa Indonesia. Tanpa adanya kretek, maka alur sejarah perjuangan bangsa akan berbeda. (Erik/R6/HR-Online)
