Dalam catatan sejarah AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia), peristiwa tragis yang mengincar presiden pertama Republik Indonesia sedikit terlupakan.
Peristiwa yang terjadi pada Rabu 09 Maret 1960 ini, telah menimbulkan beberapa kerusakan di Istana Merdeka, dan Istana Bogor, serta gudang penyimpanan kilang minyak di Tanjung Priok, Jakarta.
Hal ini karena pilot kenamaan dan yang dibanggakan, saat itu sedang berada dalam pengaruh Amerika, negara tersebut sangat membenci Soekarno dan Indonesia.
Ia mengendarai pesawat tempur andalannya untuk berencana membunuh Soekarno di Istana Merdeka, dan Bogor, serta menghancurkan salah satu sumber ekonomi tersebesar negara, yaitu sebuah kilang minyak.
Menurut beberapa catatan sejarah, peristiwa ini banyak fakta-fakta menarik, salah satunya percobaan pembunuhan terhadap Soekarno tahun 1960.
Pembahasan ini berdasarkan buku Walentina Waluyanti De Jonge, berjudul “Tembak Bung Karno Rugi 30 Sen : Sisi Lain Sang Fajar yang Tak Terungkap”.
baca juga: Ismail Marzuki, Pencipta Halo-halo Bandung yang Memikat Istri dengan Lagu
Seputar Sejarah AURI, Pesawat Tempur Tembaki stana
Soekarno megaku pernah dihujani dengan tembakan pesawat tempur yang terbang rendah di sekitar Istana Merdeka, dan Bogor pada Rabu, 09 Maret 1960.
Pada dua tempat berturut-turut itu akhirnya menuai cukup banyak kontroversial, terutama masalah si pelaku.
Beberapa orang menuduh ini merupakan sebuah tindakan sabotase bangsa asing untuk menjatuhkan Soekarno, dan Indonesia.
Sebab, tidak hanya penyerangan Istana kepresidenan, melainkan juga penyerangan terhadap sumber pendapatan negara, yaitu kilang minyak di Tanjung Priok.
Selain dikaitkan dengan ikut campur bangsa asing, belakangan aksi penyerangan menggunakan pesawat tempur ini juga ada yang mengaitkan dengan gerakan Perdjoeangan Rakjat Semesta (PERMESTA), yang pada saat itu masuk sebagai musuh negara.
Meskipun demikian, negara melalui badan intelejen yang ada masih menyelidiki kebenaran yang sesungguhnya.
Masih soal sejarah AURI, meskipun Soekarno selalu menjadi incaran percobaan pembunuhan, presiden pertama Republik Indonesia yang terkenal sakti ini selalu lolos dari maut.
Namun, alih-alih mengaku sakti, Soekarno justru keberatan. Sebab, ia merasa hal ini gagal karena terdapat perlindungan dari Tuhan yang Maha Esa di setiap langkah kemana ia pergi.
baca juga: Gaya Hidup Masyarakat Indis Tahun 1800, Meniru Budaya Jawa
Pilot Anggota Kebanggaan AURI
Pilot yang merupakan pengendara pesawat tempur itu sebagai anggota luar biasa dari kesatuan AURI.
Hal ini terungkap pasca pilot tersebut tertangkap saat sedang mengendarai mobil di sekitar 60 km dari Kota Bandung.
Dari peristiwa sejarah AURI ini, pasukan pengawal presiden akhirnya melakukan pengetatan penjagaan dengan mempersiapkan alat berat perang.
Alat tersebut antara lain meriam siap pacu dan beberapa senjata penembak jarak jauh, termasuk senjata pengincar pesawat tempur di depan istana kepresidenan.
Pilot Penembak Istana dari Minahasa
Menurut Walentina Waluyanti dalam “Tembak Bung Karno Rugi 30 Sen : Sisi Lain Sang Fajar yang Tak Terungkap”, (2013: 130), menyebut pilot penembak istana itu ternyata pemuda yang berparas ganteng dan berasal dari Minahasa.
Masih menurut sumber yang sama, pilot tersebut bernama Daniel Maukar. Sedangkan call sign-nya dalam penerbangan bernama Tiger, dan teman-teman seangkatan dalam satuannya biasa memanggil dengan sebutan Danny atau Dantje.
Hingga pada akhirnya nama lengkapnya pun terungkap, yakni Daniel Alexander Maukar.
Semenjak peristiwa itu terjadi, kini Daniel masyhur sebagai satu-satunya pilot Indonesia yang dalam sejarah berani menyerang Istana Presiden.
Pada zamannya, ia terkenal sebagai pilot pesawat tempur terbaik di tanah air sesudah Rusmin Nuryadin dan Leo Wattimena.
Pimpinan AURI Malu di Istana
Walenitan Waluyanti menyebutkan, sejarah AURI soal insiden serangan itu membuat pimpinan menjadi malu sekali saat menginjakan kaki di istana.
Bahkan, sehari sesudah insiden penembakan terjadi, Kepala Staf TNI AU, Soerjadi Soerjadarma datang ke Istana dan segera menghadap Soekarno.
Soerjadi menyatakan sikap di depan Soekarno, bahwa ia siap untuk mengundurkan diri dan menerima hukuman darinya.
Namun Soekarno yang bijak tidak menyanggupi keinginan Soerjadi. Ia mengatakan kejadian ini yang mempertanggungjawabkan cukup mereka yang terlibat saja.
Sponsor Utama Diduga dari Amerika
Banyak pendapat yang mengatakan, jika aksi Daniel Maukar ini mendapatkan dukungan Amerika Serikat.
Sebagaimana orang-orang saat itu yang menghubungkan aksi Daniel dengan Allen Pope, seorang pilot Amerika yang juga berdinas sebagai anggota CIA dan terindikasi membantu (PERMESTA).
Bagaimana tidak curiga, jika Daniel mendapatkan dukungan kuat dari Amerika. Sebab, saat Daniel melakukan penyerangan di Istana Jakarta, dan Bogor, secara waktu yang bersamaan, seorang CIA utusan Amerika, Allen Pope sedang menjalani sidang di pengadilan.
Peristiwa sejarah AURI ini pun masih menjadi teka-teki hingga hari ini, apakah ada sponsor Amerika di balik peristiwa ini.
Perlindungan Tuhan
Begitulah catatan sejarah yang panjang soal percobaan pembunuhan kepada Soekarno. Meski upaya penghilangan nyawa itu sering, namun ia masih beruntung dapat terhindar dari ancaman itu.
Karena itu, Soekarno percaya perlindungan Allloh SWT benar-benar nyata dan ia rasakan dalam hidupnya, terlebih ia selalu lolos dari pecobaan pembunuhan.
Demikian sejarah singkat AURI soal upaya penghilangan nyawa seorang pilot kepada presiden pertama Indonesia, Soekarno. (Erik/R6/HR-Online)