Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),– Susi Pudjiastuti mantan menteri KKP sekaligus tokoh masyarakat Pangandaran ketagihan bolu kijing bang opan. Alhasil pengrajin makanan bolu kijing bang opan pun banjir orderan.
Oom Komalasari (47) Warga Dusun Nagrak, RT 01, RW 01, Desa Karangsari, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran adalah orang di balik produksi bolu kijing bang opang.
Susi yang memesan 350 bolu kijing bang opan membuat Oom terkejut sekaligus tak percaya. Meskipun demikian Oom bersyukur karena bolu kijing yang dibuatnya disenangi tokoh nasional seperti Susi Pudjiastuti.
“Awalnya ada yang datang bawa mobil mewah, pesan bolu kijing 350 biji, tentunya kaget,” kata Oom, Selasa (3/8/2021).
Orang yang datang dengan mobil mewah tersebut rupanya diutus Susi Pudjiastuti yang ketagihan bolu kijing bang opan.
“Nggak percaya pertamanya, apa benar bolu produksi rumahan seperti bisa disukai tokoh nasional seperti Bu Susi?” lanjutnya.
Lantaran masih kaget dan tidak percaya, Oom sampai gugup dan grogi saat melayani pembeli yang memesan bolu kijing untuk Susi Pudjiastuti.
“Meski grogi, tetap ada rasa bangga, nggak terpikir bolu kijing olahan rumahan ini bisa dicicipi Bu Susi,” katanya.
Saat memesan bolu kijing, utusan Susi Pudjiastuti itu menanyakan apakah bolu kijing bang opan itu yang dibeli juga oleh Pak Soleh.
Rupanya Susi sempat mencicipi bolu kijing bang opan ketika bertemu dengan Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, dari sanalah Susi ketagihan.
“Pak Soleh itu sering ke sini, beliau juga yang membeli bolu kijing untuk diberikan ke Pak Bupati, saat itu ternyata bolu kijingnya juga dicicipi Bu Susi,” jelasnya.
Pengrajin makanan yang sudah memproduksi bolu kijing sejak tahun 2009 tersebut mengaku bangga produknya disukai Bupati Jeje dan Susi Pudjiastuti.
“Sebenarnya bukan hanya bolu kijing, ada juga ranginang, opak, saroja, sampai bolu kik,” tuturnya.
Oom mengaku pandemi Covid-19 membuat penghasilannya menurun, jika sebelum pandemi per hari bisa mencapai Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu, maka setelah pandemi per hari hanya bisa mendapatkan Rp 100 ribu.
“Omset harian setelah ada Covid-19 menurun drastis. Dari yang biasanya dapat tiga ratus sampai lima ratus per hari, sekarang hanya sampai 100 ribu per hari,” tandasnya. (Ceng2/R7/HR-Online)
Editor: Ndu