Planet raksasa Kepler-1704b ditemukan para astronom dari Giant Outer Exoplanet Mass (GOT ‘EM). Kemungkinan planet ini telah berusia 7,4 miliar tahun.
Planet raksasa ini terletak hampir 3.000 tahun cahaya. Para astronom menemukan planet ini pada tahun 2013. Kemudian mempelajari tentang orbitnya yang eksentrik dan luar biasa lebar.
Penggambarannya sebagai Jupiter yang gagal. Besarnya lebih dari empat kali Jupiter dan merupakan raksasa gas. Butuh waktu 988,88 hari untuk menyelesaikan putaran saat mengelilingi bintangnya.
Baca Juga: Planet Raksasa Termuda Terdeteksi di Dekat Bumi, Simak Faktanya
Migrasi Planet Raksasa Kepler-1704b
Migrasi planet raksasa pada umumnya bermanfaat untuk menjelaskan arsitektur sistem exoplanet. Hal tersebut berdasarkan pernyataan dari Riverside Paul Dalba, seorang astronom University of California dalam makalah yang ditulisnya.
Teori migrasi planet raksasa Kepler-1704b berlimpah namun dapat dikategorikan sebagai migrasi yang didorong cakram secara luas. Kemudian penyebab lainnya adalah torsi dari cakram protoplanet atau migrasi eksentrisitas tinggi. Planet raksasa akan bertukar energi orbital.
Kemudian pada momentum sudut dalam sistemnya dengan satu atau lebih objek lain. Planet ini akan mengalami sekularisasi pasang surut selama lintasan periastron terdekat.
Migrasi planet raksasa merupakan salah satu faktor pendorong yang mengatur arsitektur sistem exoplanet. Mekanisme untuk migrasi planet tersebut antara lain berbasis cakram dan eksentrisitas tinggi.
Mengamati planet raksasa dan orbitnya akan memberikan pemahaman pada arsitektur planet masa kini. Teori eksentrisitas tinggi merupakan mekanisme terbaik untuk menguji sistem dengan Jupiter panas.
Secara khusus, ahli teori ini akan mencari planet yang telah terbentuk pada jarak terjauh dari bintang induknya dan bermigrasi ke dalam. Kemudian teori ini akan mendeteksi populasi planet raksasa Kepler-1704b dengan orbit elips.
Analisis Planet
Massa planet raksasa ini 4,15 kali dari massa Jupiter. Jarak periastron memungkinkan sekularisasi pasang surut terakhirnya terlalu besar. Sehingga akan mengorbit dari cakupan jarak 0,6-3,9 AU.
Perbedaan maksimum dalam keseimbangan planet raksasa Kepler-1704b memanjang, yakni lebih dari 700 K. Kemudian bervariasi dari 180 hingga 900 K.
Pada bintang induk lebih besar, lebih bercahaya dari Matahari, dan lebih masif. Planet raksasa ini juga dikenal sebagai KOI-375, TIC 350738167, dan KIC 12356617.
Para tim telah melakukan analisis menggunakan 14 pengukuran kecepatan radial pada planet raksasa yang terletak sekitar 2.691 tahun cahaya di konstelasi Cygnus.
Mereka menggunakan teleskop Keck I di WM Keck Observatory selama hampir 9,6 tahun. Karakteristik lanjutan dari sistem ini akan menyempurnakan teori. Dengan begitu, dapat menjelaskan pembentukan Jupiter panda dan planet raksasa dingin seperti yang ada pada Tata Surya kita.
Baca Juga: Planet Ekstrasurya Raksasa WASP-107b, Super-Puff Penuh Lapisan Gas
Transit Kepler-1704b
Para ilmuwan dapat mempelajari orbit planet raksasa Kepler-1704b melalui transit di depan bintangnya setiap 2,7 tahun. Transit tersebut akan menyebabkan penurunan kecerahan singkat. Hal tersebut terdeteksi dengan teleskop ruang angkasa terbaru.
Planet ekstrasurya ini akan berayun jauh ke dalam sistemnya. Sebelum akhirnya akan kembali ke bintangnya. Kemungkinan, planet raksasa ini merupakan Jupiter panda yang gagal dan memungkinkan tereksitasi ke eksentrisitas tinggi. Kemudian akan terjadi fenomena hamburan sejak fase akresi gas dimulai.
Pengukuran massa dan radius, memungkinkan para tim dapat mengetahui massa dari Kepler-1704b 150 massa logam berat Bumi. Hal ini berdasarkan teori akresi yang memberikan kontribusi dan tambahan untuk korelasi massa-metalik planet ekstrasurya.
Lebih menariknya lagi, para astronom dapat mengkarakterisasi atmosfernya yang aneh. Saat Teleskop Luar Angkasa James Webb meluncur, para tim berkesempatan untuk mengukur kurva fase planet raksasa saat memanas mendekati bintang induk.
Berdasarkan kurva yang ada, dapat mengungkapkan tentang rotasi planet. Kemudian mengungkap apakah atmosfernya bercampur dengan baik atau justru mempunyai siang hari yang panas.
Dalam mekanika orbital, eksentrisitas akan memberikan gambaran tentang penyimpangan benda langit dari orbit lingkaran sempurna. Misalnya saja Bumi, mempunyai eksentrisitas kecil dekat dengan lingkaran sempurna 0,0167. Perbedaan terdekat dan terjauh dari Matahari yakni sekitar tiga juta mil.
Planet raksasa Kepler-1704b merupakan Jupiter panas yang gagal dalam periode panjang. Kemudian gagal juga dengan pengukuran radius dan massa. Sehingga para tim terus mempelajari bagaimana migrasinya, apakah mempengaruhi evolusi arsitektur planet atau tidak. Planet raksasa eksentrik periode panjang dengan jari-jari terukur akan menawarkan jendela untuk pembentukan dan migrasinya. (R10/HR Online)
Editor: Jujang