Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Setelah juara pertama pemuda pelopor tingkat provinsi bidang Sosial Budaya dan Keagamaan, Erpan Rusdiana, warga Kota Banjar, Jawa Barat, maju ke tingkat nasional.
Dengan prestasi yang Erpan raih, dukungan dari berbagai pihak terus mengalir, untuk mendorong dalam memperkenalkan alat musik tradisional tersebut.
Salah satunya dukungan dari Ketua Karang Taruna Kota Banjar, Agus Sumitra. Agus mengatakan, sudah seharusnya pemuda warga Desa Balokang itu, menjadi juara pertama tingkat provinsi dengan penemuannya.
“Sudah selayaknya kang Erpan finalis pemuda pelopor bidang Sosbud dan Keagamaan dinobatkan menjadi juara pertama tingkat provinsi Jawa Barat. Dan berhak mewakili Kota Banjar dan Jawa Barat untuk maju ke tingkat nasional,” kata Agus kepada awak media, Sabtu (28/8/2021).
Lebih lanjut Agus menambahkan, alat musik tradisional yang diberi nama Kolotik itu memang dibuat oleh warga Kabupaten Ciamis. Akan tetapi, Erpan memiliki peran sebagai pencipta nada pentatonis khas sunda, yakni Da-Mi-Na-Ti-La-Da.
“Meskipun kita tahu bahwa pencipta alat musik Kolotik oleh warga Kabupaten Ciamis, tapi kang Erpan berhasil ciptakan tangga nadanya. Sehingga alat musik tersebut memiliki nada khas sunda,” ucapnya.
Selain itu, Agus juga mendorong Pemerintah Kota Banjar, dalam hal itu Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata dapat mendukung penuh untuk penilaian di tingkat nasional.
“Terutama untuk Disporpar Kota Banjar selaku leading sektor dari kepemudaan, supaya bisa mendukung penuh kang Erpan ini. Karena berkas dan administrasi penilaian sudah harus masuk tanggal 30 Agustus ke tingkat nasional,” tandasnya.
Dukungan Lain untuk Pemuda Pelopor Kota Banjar
Selain Ketua Karang Taruna, dukungan juga mengalir dari Ketua DPD KNPI Kota Banjar, Mamat Rahmat.
Menurut Mamat, masuknya Erpan ke tingkat nasional bukanlah pilihan yang sangat mudah. Artinya, jelas Mamat, Erpan harus lebih mempersiapkan diri lagi untuk bertanding di tingkat nasional.
“Ini bukti bahwa pemuda Kota Banjar bisa bersaing dengan kota/kabupaten lain,” kata Mamat.
Selain menyampaikan dukungan, Mamat juga memberikan motivasi bagi nominasi pemuda pelopor lainnya asal Desa Batulawang, Kecamatan Pataruman, dalam budidaya ikan dengan sistem bioflok.
Mamat mengatakan, untuk Erik Hidayat yang belum lolos pada ajang pemuda pelopor tingkat provinsi jangan berkecil hati.
“Kita berkarya bukan untuk prestasi. Tapi kita berkarya untuk selalu meningkatkan diri, meningkatkan kemampuan, dan memberikan yang terbaik. Paling tidak untuk diri sendiri, dan yakin ini kegagalan bukan berarti akhir dari semuanya,” ucapnya. (Sandi/R5/HR-Online)
Editor : Adi Karyanto