Mengukur lubang hitam supermasif yang bergerak dalam galaksi rupanya menjadi salah satu aktivitas para ilmuwan yang wajib kita ketahui. Semua benda yang ada pada alam semesta ini bergerak. Secara umum lubang hitam supermasif tampak tidak bergerak. Hal itu karena kecepatan geraknya sama dengan kecepatan gerak galaksinya.
Melansir Wikipedia, lubang hitam supermasif merupakan jenis terbesar dari semua lubang hitam. Memiliki massa pada urutan jutaan sampai miliaran kali massa Matahari. Biasanya berada di pusat galaksi akan tampak bergerak bersama dengan semua penghuni galaksinya.
Meskipun menganggap bahwa lubang hitam supermasif hanya terdiam di pusat galaksi. Namun para ilmuwan telah lama memperkirakan bahwa lubang hitam tersebut dapat berkeliaran. Menemukannya dalam kondisi tersebut memang cukup menyulitkan.
Baca Juga: Galaksi I Zwicky 1, Cahaya Bergema dari Balik Lubang Hitam Supermasif
Ilmuwan Mengukur Lubang Hitam Supermasif
Saat ini para peneliti memperoleh bukti terbaik mengenai lubang hitam supermasif. Tidak hanya bergerak di alam semesta, namun juga bergerak pada galaksinya sendiri. Para peneliti dari Harvard & Smithsonian Center for Astrophysics melakukan identifikasi.
Pada kasus paling jelas hingga kini, sebuah lubang hitam supermasif sedang bergerak. Hasil identifikasi tersebut yang terbit di Astrophysical Journal. Pesce dan kolaboratornya telah bekerja untuk melakukan pengamatan kejadian langka ini.
Menggunakan waktunya selama lima tahun terakhir. Dengan membandingkan kecepatan lubang hitam supermasif dan galaksinya. Dalam upaya pencariannya, tim awalnya menyurvei 10 galaksi jauh. Bahkan lubang hitam supermasif yang berada di intinya.
Untuk melakukan pengamatan pada lubang hitam yang sedang bergerak memang tidak mudah. Para peneliti secara khusus mempelajari lubang hitam yang menyebutnya megamaser. Sejenis lubang hitam supermasif aktif yang terdapat cakram agresi.
Megamaser berupa gas dan debu yang terserap ke dalamnya. Sehingga akan menghasilkan panas dan cahaya dalam jumlah besar. Saat mengukur lubang hitam supermasif menjumpai berbagai senyawa lainnya.
Dalam sebuah megamaser dapat juga menemukan adanya air. Dengan keberadaan berbagai bahan ini menjadikan kilauan inti. Dalam berbagai panjang gelombang mikro yang bermacam-macam.
Baca Juga: Badai Lubang Hitam Kolosal yang Kuat Pada Semesta Alam, Ini Infonya
Melakukan Berbagai Pengamatan
Pengamatan gas hidrogen dilakukan dengan menggunakan teleskop Arecibo. Sedangkan untuk bintang dan objek lainnya dengan menggunakan teleskop Gemini. Pada pengamatan maser air menggunakan teleskop radio VLBI (Very Long Baseline Interferometry).
Pengamatan menggunakan teknik interferometri dengan jaringan teleskop radio. Sehingga akan dapat menghasilkan pengukuran kecepatan yang semakin presisi. Dengan mempelajari air dari megamaser secara khusus.
Pesce dan rekan-rekannya berharap dapat mengukur lubang hitam supermasif yang bergerak. Dengan kecepatan berbeda pada galaksi yang mengelilinginya. Hasilnya, dari pengamatan 10 galaksi jauh.
Maka, 9 diantaranya memiliki kecepatan yang sama, tentunya dengan lubang hitam supermasif di pusat galaksinya. Satu galaksi yang tersisa ternyata menunjukkan anomali. Terdapat perbedaan kecepatan antara galaksi dan monster pada pusat galaksinya.
Lubang Hitam Supermasif J0437+2456
Lubang hitam yang sepertinya melakukan perjalanan ini. Ada pada sebuah galaksi spiral yang bernama J0437 + 2456. Letaknya sekitar 230 juta tahun cahaya dari Bumi. Lubang hitam tersebut sekitar 3 juta kali massa Matahari.
Tampaknya lubang hitam supermasif ini bergerak. Dengan kecepatan yang sangat berbeda pada berbagai objek galaksi lainnya. Saat ini mengkonfirmasi mengenai temuan awalnya. Mengukur lubang hitam supermasif sedang bergerak dengan kecepatan sekitar 4810 km per detik.
Kecepatan saat di dalam galaksi J0437 + 2456 tersebut. Hidrogen bebas galaksi, sebaliknya tampak mundur. Dengan memiliki kecepatan 4910 km per detik. Menurut pengamatan pergerakan dari bintang dan gas. Kecepatan wilayah bagian dalam galaksi mencapai 4860 km per detik.
Dengan semua pengukuran ini berbeda satu sama lain secara signifikan. Bahkan seluruh struktur kecepatan galaksi tampak cukup rumit, sehingga sulit untuk mengetahui secara tepat. Karena, mengenai segala sesuatunya bergerak-gerak di lokasinya.
Terdapat beberapa kemungkinan penjelasannya. Galaksi tersebut yang diperkirakan tercampur dengan galaksi lainnya. Lubang hitam supermasifnya kemungkinan bertabrakan dengan yang lainnya. Sehingga akan mendorong lubang hitam keluar dari posisi sebelumnya.
Melihat dari galaksi J0437 + 2456 merupakan salah satu dari pasangan lubang hitam yang ada. Lubang hitam lainnya tersembunyi dari pengamatan radio. Hal itu karena kekurangan dari emisi masernya.
Untuk memastikan dengan mengukur lubang hitam supermasif bergerak dalam galaksi. Tentunya membutuhkan pengamatan lanjut di masa depan. Sehingga mempersempit dugaan penyebab lubang hitam yang bergerak tersebut. (R10/HR Online)