Berita Tasikmalaya, (harapanrakyat.com),- Puluhan peserta ikut lomba “ngurek” atau mancing ikan sidat atau lubang di Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (22/8/2021).
Tradisi zaman dahulu tersebut kini dilestarikan kembali oleh masyarakat di Padepokan Bumi Ageung, Desa Pagersari, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya.
Pasalnya ikan sidat atau lubang memiliki potensi bisnis yang bagus, bahkan harga per kilogramnya mencapai ratusan ribu rupiah.
Peserta lomba ngurek ikan sidat ini berasal dari berbagai daerah di indonesia.
Baca Juga: Terseret Truk Tronton, Pemotor di Tasikmalaya Tewas
H Taufik Faturohman, ketua panitia mengatakan, lomba mancing sidat ini bertujuan untuk menghidupkan kembali tradisi orang tua dahulu.
“Memang sudah menjadi budaya sejak dahulu masyarakat mancing sidat atau lubang di sungai, tapi sekarang sudah menjadi barang langka,” ungkapnya Senin (23/8/2021).
Peserta ngurek ikan sidat ini terbatas hanya diikuti 40 orang saja karena masih dalam masa pandemi Covid-19.
“Sebenarnya yang daftar itu mencapai 350 orang, hanya saja kita terima 40 orang, pelaksanaannya pun tentu dengan prokes yang ketat,” katanya.
Lanjut H Taufik, lubang atau sidat merupakan ikan yang mengandung gizi sangat tinggi yang hidup di sungai.
Sehingga bagi mereka yang memiliki hobi ngurek lubang atau sidat, ini tidak hanya sebatas untuk mencari kesenangan saja, tetapi bisa menjadi potensi bisnis yang menjanjikan.
“Permintaannya sidat saat ini sangat tinggi terutama dari negara Jepang,” jelasnya.
Pihaknya pun akan menjadikan event ini sebagai kegiatan rutin tahunan. (Apip/R8/HR Online)
Editor: Jujang