Selasa, April 22, 2025
BerandaBerita BisnisLays, Doritos, dan Cheetos Resmi Ditarik, Begini Faktanya!

Lays, Doritos, dan Cheetos Resmi Ditarik, Begini Faktanya!

Banyak dari kita yang ketika mendengar infonya beberapa bulan lalu, merasa tidak percaya kalau Lays, Doritos, dan Cheetos akan resmi berhenti peredarannya dari Indonesia. Namun faktanya memanglah demikian.

Tak ayal hal ini membuat kita-kita yang “rajin” makan snack keripik kentang tersebut, menjadi bersedih. Ketiganya akan pamit ke kita-kita pada akhir Agustus 2021 ini.

Fakta Penarikan Lays, Doritos, dan Cheetos di Indonesia

Mungkin beberapa dari kita belum mengetahui alasan dari pemberhentian penjualan ketiga snack ini.

Jadi perusahaan produsen ketiga makanan ringan ini, PT. Indofood Fitolay Makmur (IFL) mengalami pecah kongsi dagang PT. Indofood CBP Sukses Makmur. 

Akibat perpecahan ini, PT. Indofood CBP Sukses Makmur resmo membeli saham Fritolay Makmur sebesar 49% atau Rp.494 miliar.

Saham awalnya merupakan Fritolay Netherland Holding B.V. Perusahaan ini merupakan afiliasi resmi dari PepsiCo Inc. Perusahaan inilah yang memproduksi dan uga mendistribusikan minuman kola ringan, Pepsi Cola.

Pembelian saham dan juga perjanjian penarikan seluruh aset makanan dan minuman ringan ini, resmi dan sah pada tanggal 17 Februari 2021 lalu. 

Terhitung dari tanggal transaksi saham tersebut, semua produk makanan dan minuman yang berafiliasi dengan PepsiCo Inc. harus segera ditarik dari seluruh gerai besar atau kecil dalam kurun waktu 6 bulan.

Dan periode 6 bulan tersebut akhirnya akan berakhir pada Bulan Agustus ini. Selain penarikan, perjanjiannya juga menyebutkan kalau pihak-pihak yang terikat dalam perjanjan, dilarang keras mengemas, menjual, atau mendsitribusikan lagi seluruh produk makanan atau minuman ringannya.

Pemberhentian ini kabarnya hanya sementara saja. Spesifiknya lagi, hingga 3 tahun ke depan. Namun belum pasti apakah setelah lewat 3 tahun nanti, Lays, Doritos, dan Cheetos akan kembali beredar.

Lays

Lays adalah snack keripik kentang yang merupakan favorit warga Indonesia. Hal ini karena snack-nya sangat simpel, enak, dan juga bersahabat dengan kantong.

Lays pertama kali melibatkan seorang penjual (salesman) bernama Herman W. Lay pada tahun 1938.Ia menjualnya di sekitar Nashville, Tennessee dan juga Atlanta, Georgia melalui bagasi mobilnya.

Pada tahun 1961, Charles E. Doolin membangun perusahaan bernama Frito Company. Perusahaan ini juga bergerak pada bidang yang sama seperti perusahaan milik Lay, H.W. Lay Lingo & Company.

Kedua perusahaan ini lalu memutuskan untuk bergabung (merge). Usaha keripik kentang kedua baru mendapatkan label dengan nama: Frito-Lay Inc. 

Tahun 1965, Frito-Lay Inc. memutuskan untuk mengakuisisi perusahaan produsen Pepsi, Pepsi-Cola Company. Alhasil, mereka semua pun tergabung dalam payung PepsiCo, Inc.

Cheetos

Cheetos hadir 10 tahun kemudian, 1948. Seluruh konsep termasuk racikan rasanya, konseptrnya Doolin. Walau Cheetos bukan snack kentang seperti Lays, namun publik sangat menyukainya.

Selain karena rasa jagung bakarnya yang sangat gurih, adalah konsep non keripik kentangnya yang menarik perhatian seluruh penikmatnya. Tidak seperti Lays yang keripik kentang, Cheetos berbentuk seperti snack stick.

Pada tahun 1986, Cheetos memperkenalkan karakter Cheetah animasi bernama Chester. Sosoknya yang terlihat konyol tapi keren, alhasil membuat Chester Cheetah sebagai maskot abadi Cheetos. 

Cheetos mencapai puncak kepopulerannya (terutama di Indonesia) di dekade 90an. Kala itu snack ini menjadi snack favorit anak-anak TK, SD, dan SMP selain Chitato dan Chiki Balls.

Doritos

Doritos adalah produk yang paling muda yang juga sukses di pasar Indonesia. Populer di awal dan pertengahan 2010, snack kerip Tortila ini langsung menjadi favorit. Bahkan mengalahkan kepopuleran saudaranya, Cheetos.

Selain konsepnya yang merupakan keripik Tortila yang berukuran cukup besar untuk snack jenis ini, adalah ramuan bumbunya yang sangat dominan yang membuat semua menjadi super ketagihan dengan Doritos.

Walau di Indonesia baru beberapa tahun saja, faktanya Doritos sudah meluncur di Amerika Serikat pada tahun 1964. Ketika peluncuran, Doritos langsung populer di California pada tahun 1966.

Tahun 1967 Doritos meluncurkan rasa bumbu Taco dan Keju Nacho pada tahun 1972. Hingga detik ini Doritos sudah memiliki 17 varian rasa.

Tapi di Indonesia, justru yang hanya 3, yakni rasa Keju Nacho, Jagung Bakar, dan favorit kebanyakan, Barberque.

Akankah Ada Lagi?

Lalu akankah nantinya ketiga snack ini hadir lagi di Indonesia? Sayangnya hal ini belum diketahui lagi secara pasti.

Yang jelas, pemberhentian ini hanya bersifat sementara atau kurang lebih hingga kisaran 2024-2025. Tapi perlu diingat sikon yang ada bisa saja berubah.

Bisa saja Doritos cs ini kembali lebih cepat atau sekitar tahun 2022 depan. Atau bisa saja, memang tidak akan kembali lagi di Indonesia untuk selama-lamanya. Memang ini adalah opsi yang tidak kita inginkan.

Namun kita juga harus mengingat akan adanya perubahan selera sebagian besar masayarakat Indonesia. Mungkin hingga tahun 2022 masih banyak yang kangen dan berharap agar snack-snack ini bisa kembali lagi.

Namun setelahnya, tidak menutup kemungkinan mereka-mereka sudah terbiasa dan bahkan melupakan untuk makan-makanan snack lezat ini. Karena sekali lagi, produsen dan distributor makanan dan minuman luar, tidak bisa main sembarang distribusi ke negara-negaranya.

Mereka dalam mendistribusikan produknya harus melihat lagi seluruh aspek demografis (SES) dan preferensi warga negaranya. Inilah juga yang menyebabkan hanya 3 rasa Doritos tersebut saja yang masuk negera kita.

Contoh lain adalah Coca Cola. Coca Cola yang kita sering rasakan di Indonesia, tidaklah sama dengan Coca Cola yang ada di Amerika Serikat, Chille, Meksiko, atau bahkan Belanda.

Hal ini karena rasa / aromanya disesuaikan lagi dengan preferensi sekaligus kebudayaan masyarakatnya. Rasa Coca Cola di Indonesia terasa jauh lebih manis (banyak gula) karena memang warga Indonesia rata-rata suka dengan rasa-rasa seperti ini.

Juga seperti kita tahu, Indonesia termasuk di zona iklim tropis yang gampang membuat kita cepat lelah. Nah dengan kandungan gula tinggi di dalamnya, tentunya membuat energi yang hilang akan cepat kembali.

Nah pertanyaannya sekali lagi, apakah mungkin dalam 2-3 tahun mendatang, warga Indonesia masih kangen untuk makan Doritos dan Lays? Atau malah sudah merasa bosan bahkan “tidak butuh lagi? Bagaimana menurut pendapat kalian?

Hari Jadi Sumedang ke-447

Paripurna Hari Jadi Sumedang ke-447, Bupati Paparkan Program Prioritas 100 Hari Kerja, Apa Saja?

harapanrakyat.com,- Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir menyampaikan program prioritas 100 hari kerja pemerintahannya bersama Wakil Bupati, M Fajar Aldila, dalam Rapat Paripurna Hari Jadi...
Pengakuan Oknum Dokter Cabul Lecehkan 4 Orang, Tapi yang Lapor ke Polres Garut Ada 5, Kok Bisa?

Pengakuan Oknum Dokter Cabul Lecehkan 4 Orang, Tapi yang Lapor ke Polres Garut Ada 5, Kok Bisa?

harapanrakyat.com,- Pengakuan MSF oknum dokter yang menjadi tersangka kasus pelecehan terhadap pasien ibu hamil di Garut berikan keterangan berbeda kepada penyidik. MSF mengakui perbuatannya,...
Hari Bumi ke-55

Begini Cara Siswa MAN 2 Pangandaran Peringati Hari Bumi ke-55

harapanrakyat.com,- Dalam rangka memperingati Hari Bumi ke-55, siswa Madrasah Aliyah Negeri 2 Pangandaran, Jawa Barat, melakukan penanaman pohon matoa di sekitar kampus MAN 2...
Wali Kota Banjar Soal Dugaan Korupsi Tunjangan Rumdin DPRD; Kita Hormati Proses Hukum Berjalan 

Wali Kota Banjar Soal Dugaan Korupsi Tunjangan Rumdin DPRD; Kita Hormati Proses Hukum Berjalan 

harapanrakyat.com,- Walikota Banjar, Jawa Barat, Sudarsono, menanggapi kasus hukum yang menimpa Ketua DPRD Kota Banjar DRK. Pimpinan wakil rakyat beberapa periode tersebut terlibat dalam...
Kasus Stunting di Sindangrasa Ciamis Menurun Berkat Program Kekasih Hati

Kasus Stunting di Sindangrasa Ciamis Menurun Berkat Program Kekasih Hati

harapanrakyat.com,- Lurah Sindangrasa, Derry Yusman menyebut angka stunting di Kelurahan Sindangrasa, Kecamatan Ciamis ada penurunan cukup signifikan. Dari tahun 2024 itu tercatat ada 11...
3 Pemain Timnas Indonesia

3 Pemain Timnas Indonesia Terancam Nganggur di Musim Panas 2025!

Musim panas 2025 bisa jadi mimpi buruk untuk Patrick Kluivert, pelatih Timnas Indonesia. Pasalnya ada 3 pemain Timnas Indonesia yang terancam bermain tanpa klub...