Kisah Bung Karno sangat unik untuk diungkap. Salah satu yang tak banyak diketahui oleh orang banyak. Ternyata presiden pertama R.I ini pernah satu kos dengan pendiri PKI bernama Semaun.
Bapak bangsa ini terkenal sebagai seseorang yang loyal. Hal ini terbukti pada saat itu ketika ia bersama dengan orang-orang yang memiliki ideologi berbeda semacam Semaun.
Tidak sampai di situ, rupanya hubungan Soekarno dan Semaun begitu dekat. Saat itu mereka berdua sedang memperdalam ilmu politik di Surabaya.
Tetapi menurut banyak sejarawan, kedekatan di antara mereka berdua ini antara lain karena gurunya yang terkenal toleran, yaitu bernama H.O. S Tjokroaminoto.
Penasaran kan bagaimana lengkapnya kisah menarik dan unik dari peristiwa ini.
Baca juga: Sejarah BAPERKI, Organisasi Sosial Tionghoa yang Dicap Identik dengan PKI
Hal Menarik dari Kisah Bung Karno dengan Semaun
Pengalaman Soekarno yang pernah satu kos dengan pendiri PKI bernama Semaun tak terbayangkan sebelumnya.
Pria asal Jombang Jawa Timur ini membangun partai besar pada sekitar tahun 1921 yang bernama Partai Komunis Indonesia (PKI).
Baca juga: Sejarah Pembantaian PKI di Kota Pendekar, Kolonel Soetarto jadi Korban
Pandangan Soekarno Soal Marxisme
Sebelum Soekarno mengenal Tjokroaminoto, dan belum mengenal kawan-kawannya seperti Semaun, ia ternyata sudah lebih dahulu mengenal filsafat Marxisme yang menjadi landasan dasar perjuangan orang-orang komunis di Hindia Belanda.
Seiring dengan berjalannya waktu, ayahnya pun menititipkan Soekarno ke sahabat dekatnya di Surabaya yang terkenal sukses membangun organisasi bernama Syarikat Islam.
Adapun orang tersebut adalah Haji Oemar Said Tjokroaminoto.
Nah ketika Kusno (nama kecil presiden pertama Republik Indonesia) sekamar dengan kawan-kawannya ini, maka pemikiran tentang marxisme semakin berkembang.
Penggalan dari kisah Bung Karno mengungkapkan bahwa perkenalan ia dengan Semaun berasal dari momen satu ruangan belajar, dan bahkan satu tempat dalam kamar tidur.
Namun seiring dengan perkembangan pilihan politik sang pendiri partai komunis Indonesia ini lebih radikal, akhirnya hubungan bung Karno dengan kawan satu kosnya ini semakin renggang.
Baca juga: Sejarah Tan Malaka, Pernah Buron hingga Menyamar dari Kejaran Komintern
Teman Satu Kos yang Sejati
Meskipun bapak bangsa ini merasa renggang hubungannya dengan sang teman satu kos Semaun, beliau tidak pernah merasa temannya itu jahat atau pun buruk.
Beliau memiliki pandangan berbeda dari banyak orang dengan menyebut teman satu kosnya itu dengan sebutan “teman yang sejati”.
Adapun Semaun sendiri merupakan seorang pemuda yang lahir pada tahun 1899 di Jombang, Jawa Timur.
Dalam kancah politik pribumi ia terkenal sebagai sosok yang radikal ketika memobilisasi massa yang berasal dari buruh dan petani.
Bakat memobilisasi massa seperti itu tampaknya sudah ada sejak kecil, hal ini seperti halnya ketika ia masuk organisasi politik (Syarikat Islam) afdeeling Surabaya pada umur 14 tahun kala itu.
Sementara pada tahun 1915 seorang radikal sejati ini menyulap sebagai seorang teman yang loyal bagi bangsa Belanda bernama Franciscus Marie Sneevliet, seorang anggota Partai Komunis Belanda bernama SDAP (Social Democratische Arbeiders Partij).
Karena kedekatannya yang semakin lengket, akhirnya mereka berdua membuat partai komunis sendiri untuk masyarakat pribumi dengan nama awal ISDV (Indische Social Democratische Vereeniging).
Seiring dengan bertambahnya waktu dan kelihatannya ISDV semakin banyak peminat dari berbagai kalangan, akhirnya pada tahun 1921 Partai Komunis Indonesia resmi terbentuk.
SDAP, Organisasi Komunis Belanda yang Mempengaruhi Lahirnya PKI
Catatan sejarah dari kisah Bung Karno oleh Peter Kasenda dalam buku berjudul “Soekarno, Marxisme dan Leninisme: Akar Pemikiran Kiri dan Revolusi Indonesia”, (2014: 5) mengungkapkan bahwa SDAP merupakan partai sosialis yang berkembang di Amsterdam Belanda.
Organisasi radikal yang berasal dari Belanda ini telah hadir di Amsterdam sejak tahun 1894.
Kemudian pada abad kedua puluh organisasi ini banyak mempraktikan pengaruhnya di Hindia Belanda.
Jauh sebelum Sneevliet datang ke Hindia Belanda pada tahun 1915, rupanya para penyebar ideologi SDAP sudah datang sejak zaman politik etis, antara lain pada tahun 1901.
Oleh sebab itu, maka organisasi ini sudah paham sekali mengenai Hindia Belanda, dan berbagai karakter sifat orang pribumi, tak terkecuali dengan Semaun Cs.
Identitas Franciscus Marie Sneevliet
Dalam kisah Bung Karno, nama F. Marie Sneevliet rasanya sering disebutkan sebagai salah seorang pemuda komunis yang tampan asal Belanda.
Namun di balik ketampanan yang ada itu, Sneevliet terkenal sebagai tokoh yang aktif dalam gerakan SDAP dalam maupun luar negeri.
Hal ini seperti terjadi ketika ia bertugas untuk datang ke Hindia Belanda pada tahun 1913.
Adapun misinya itu antara lain adalah mempengaruhi banyak orang untuk bergabung dengan ISDV (embrio organisas dari PKI).
Selain dikenal sebagai komunis, ia juga pernah bekerja sebagai redaktur dalam harian Soerabajasch Handelsblad selama dua bulan.
Namun, karena kesibukannya yang sangat sering terjadi mendadak, ia pindah kerja dengan menjadi seorang sekretaris dari sebuah kongsi dekat dengan stasiun di Semarang.
Kesempatannya saat itu dekat dengan stasiun dan banyak buruh kereta api yang saling mendebat soal kelayakan upah dalam bekerja.
Ia akhirnya menggerakkan massa dengan menggunakan satu badan organisasi yang secara khusus mewadahi para pekerja kereta api bernama VSTP (Vereniging van Spoor-en Tramwegpersoneel).
Teknik Block Within, Metode Infiltrasi PKI Menggalang Massa
Sneevliet yang memperkenalkan teknik ini pertama kalinya. Sneevliet. Semaun menerapkan ini sebagai sebuah peluang dasar untuk mendapatkan massa yang banyak, tatkala partainya berdiri tegak pada tahun 1921.
Adapun cara kerja dari teknik ini adalah dengan cara membuat anggota bayangan yang berasal dari organisasi besar yang kebetulan adalah Syarikat Islam.
Dengan melakukan infiltrasi itu, maka Semaun dan kawan-kawan memahami cara-cara organisasi besar layaknya SI dalam menggaet massa banyak.
Setelah mereka menguasai caranya kemudian dalam pergerakan komunis Semaun dan kawan-kawan lebih baik daripada SI. Bahkan dari kisah Bung Karno mencaatat partai ini sebagai organisasi politik yang paling berhasil menarik massa dari golongan buruh dan petani. (Erik/R6/HR-Online)