Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Alasan kesulitan ekonomi, SM seorang pemuda asal Kecamatan Cimerak, tepatnya Dusun Cikembang, Desa Sindangsari, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, nekat menjadi penjambret.
Aksi penjambretan yang dilakukannya terungkap setelah dua kali melakukan kejahatan tersebut di Jalan Raya Parigi-Cimerak, Kabupaten Pangandaran.
Kini, pemuda berusia 20 tahun yang putus sekolah sejak SMP itu harus mempertanggungjawabkan perbuatannya karena telah melanggar hukum.
“Saya nekat melakukan kejahatan ini karena kondisi ekonomi yang sulit, dan saya tidak punya pekerjaan,” terang SM, saat menjalani pemeriksaan di Polsek Parigi, Jumat (20/08/2021).
Ia mengaku tidak mempunyai pekerjaan dan ijazah sekolah. Sedangkan, syarat lamaran kerja harus ada ijazah.
“Waktu kelas 2 SMP saya putus. Kemudian saya sempat bekerja keluar daerah jadi buruh serabutan, tapi tidak lama,” tuturnya.
Baca Juga : TNI Rampungkan Program BSMSS di Cimerak Pangandaran
Dari perantauan SM pulang ke kampung ibunya di Dusun Cikembang, Kecamatan Cimerak. Sebab kedua orang tuanya sudah bercerai.
Sementara bapaknya sendiri tinggal di Kecamatan Langkaplancar, tepatnya Desa Bojongkondang, Kabupaten Pangandaran.
Jadi Penjambret Pilihan Terakhir
SM pun mengaku nekat jadi jambret sebagai pilihan terakhirnya, setelah sekian lama nganggur dan kesulitan ekonomi.
“Target sasaran saya adalah wanita pengguna motor yang melintas Alun-alun Parigi saat malam hari, dan bawa tas selendang,” ungkapnya.
Saat melakukan aksinya itu, SM sebenarnya tidak tahu isi tas korban, apakah ada uang atau tidak. Ia hanya berspekulasi saja dalam melakukan aksi nekatnya.
Jika mau melakukan penjambretan, SM biasanya nongkrong sekitar Alun-alun Parigi. Kalau melihat ada mangsa, ia pun akan mengikutinya.
Setelah tiba di lokasi jalan yang gelap, SM baru melakukan eksekusi dengan menjambret tas milik korban. Dari aksi kejahatannya itu, ia berhasil membawa kabur handphone milik korbannya. Lalu ia jual ke salah satu counter HP.
Namun, counter HP yang ia tuju tidak mau membeli HP yang SM jual. Karena sebelumnya pemilik counter sudah mengetahui kode HP milik salah seorang korban jambret.
Saat menjalani pemeriksaan, SM mengaku sangat menyesali aksi kejahatannya tersebut. Bahkan, SM juga mengaku kapok atas aksi kejahatannya. (Cenk2/R3/HR-Online)
Editor : Eva