Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Hasil panen padi turun akibat hama wereng dikeluhkan para petani di wilayah Pananjung Barat, Desa Sinartanjung, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat.
Menanggapi adanya keluhan tersebut, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Peternakan (DKP3) Kota Banjar, drh. H. Aswin, melalui Kabid Pertanian, Maya Triwagiya mengatakan bahwa, hasil panen padi dari lahan persawahan Blok Pananjung jumlahnya turun sedikit. Yakni hanya sekitar 200 bata.
jadi, walaupun hasil panen padi turun tapi tidak bisa dikategorikan gagal panen atau puso. Karena masih bisa menghasilkan panen padi. Meskipun hasilnya memang kurang maksimal.
“Kejadian pada area persawahan tersebut hanya seluas 200 bata, dan itu bukan termasuk puso. Jadi masih tetap bisa panen. Harga gabah juga 3.900 rupiah sampai 4.000 rupiah per kilogram,” kata Maya, Senin (30/08/2021).
Adapun terkait ketersediaan pupuk, lanjut Maya, alokasi pupuk secara keseluruhan sebetulnya untuk tahun ini sudah mencukupi kebutuhan masa tanam petani.
Ia menyebutkan, distribusi pupuk yang sudah terealisasi sampai dengan bulan Juli untuk pupuk urea sebesar 38 persen, pupuk ZA 20 persen, SP 36 terealisasi 30 persen, petroganik 94 persen, dan pupuk Phonska terealisasi 74 persen.
Sedangkan, untuk harganya sesuai dengan Permentan terbaru. Untuk pupuk urea yaitu Rp 2.250 per kilogram atau naik Rp 450 dari sebelumnya Rp 1.800 per kilogramnya.
Baca Juga : Kelompok Ternak di Kota Banjar dapat Bantuan Sapi dari Provinsi
Kemudian, untuk pupuk ZA Rp 1.700 per kilogram, SP 36 Rp 2.300 per kilogram, petroganik Rp 800 per kilogram, dan pupuk Phonska Rp 2.700 per kilogramnya.
“Ketersediaan pupuk secara alokasi keseluruhan sudah mencukupi kebutuhan masa tanam petani, dan untuk pengambilannya harus menggunakan kartu tani,” terang Maya.
Ia juga menyebutkan, sejauh ini untuk tahun 2021 dari target 11.558 sasaran petani yang mendaftar program Kartu Tani, sudah terealisasi sekitar 90 persen. Atau mencapai 10.376 sasaran.
DKP3 Kota Banjar imbau Petani Miliki Kartu Tani
Pihaknya pun mengimbau bagi para petani yang belum memiliki Kartu Tani bisa menghubungi pihak pemerintah desa setempat. Atau petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL) agar bisa difasilitasi untuk pembuatannya. Sehingga petani dapat terbantu saat penyaluran pupuk subsidi.
Selain itu, jika terjadi kendala dalam penanaman, seperti adanya serangan hama wereng, petani bisa langsung melapor ke PPL agar menindaklanjutinya.
“Pupuk subsidi hanya bisa diakses bagi petani yang memiliki Kartu Tani. Untuk itu, bagi yang belum mendaftar bisa menghubungi petugas PPL. Pendaftaran tahun depan masih buka sampai bulan September,” jelas Maya. (Muhlisin/R3/HR-Online)
Editor : Eva